Cendet atau pentet termasuk salah satu jenis burung kicauan yang cukup digemari di Indonesia. Selain kicauannya yang nyaring dan penuh isian, cendet juga mempunyai gaya berkicau yang sangat elegan, yaitu tegak berdiri seperti membentuk angka “1”.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penampilan dan suara kicauannya yang penuh variasi itulah yang menarik minat dan perhatian banyak kicaumania untuk membeli dan memeliharanya di rumah.
Namun banyak yang mengeluh, cendet yang baru dibeli mendadak tidak mau bunyi di tempat baru. Padahal ketika dipantau langsung di pasar / kios burung, maupun di tempat pemilik lama, burung rajin berbunyi. Akibatnya banyak cendetmania yang galau dan bingung terhadap perilaku burung yang baru dibelinya itu.
Untuk mencegah burung cendet macet bunyi atau stres di tempat barunya, maka beberapa perlakuan khusus dapat Anda terapkan, antara lain:
- Jangan menggunakan kantong semen atau besek untuk membawa burung selama dalam perjalanan, terlebih jika cendet diketahui sudah rajin berbunyi alias bukan burung bakalan.
Gunakan sangkar yang kokoh, dan berikan full kerodong yang ketat dan gelap, untuk mencegah burung stres dalam perjalanan. - Setiba di rumah, sebaiknya cendet jangan langsung digantang di antara burung-burung piaraan lainnya. Sebab hal ini bisa membuat burung mudah mengalami stres (sebab belum beradaptasi dengan lingkungan baru), dan berpotensi menyebabkan mogok bunyi.
- Sebaiknya burung tetap dikerodong, lalu digantang pada tempat yang tenang dan terpisah dari burung lainnya. Dengan demikian, cendet bisa cepat beradaptasi dengan keramaian suara kicauan, namun dari kejauhan, serta melatihnya agar cepat terbiasa dengan suasana baru tersebut.
- Selama proses adaptasi, berikan pakan kesukaannya seperti jangkrik atau belalang. Berikan pakan itu dengan cara dimasukkan ke dalam cepuk terpisah. Jangan langsung diberikan menggunakan tangan, karena nantinya bisa membuat burung jadi kebiasaan dan cenderung manja.
- Pengkerodongan bisa dilakukan selama 1 – 2 hari. Untuk hasil maksimal, terutama untuk burung yang belum memiliki mental yang baik (misalnya burung setengah jadi), pengkerodongan dapat dilakukan sampai burung mau mengeluarkan suara kicauannya. Setelah berani mengeluarkan suaranya, barulah kerodong dibuka.
- Setelah burung beradaptasi dan siap berlaga, selanjutnya bisa digantang di tempat yang sudah kita sediakan atau bersama-sama burung peliharaan lainnya.
- Untuk membuatnya tetap rajin berbunyi, maka perawatan harian harus mulai diberikan sesuai dengan pola rawatan yang diterapkan pemilik sebelumnya. Jika masih ragu, Anda bisa menerapkan settingan perawatan harian sendiri dengan meniru pola perawaan harian standar yang dilakukan para cendetmania di Nusantara.
- Untuk membuat cendet lebih rajin bunyi dan tak mudah stres, voer yang diberikan harus berkadar protein tinggi. Dalam hal ini, Anda bisa mencampur voer yang biasa dikonsumsinya dengan sedikit voer ayam / voer lele.
- Untuk menambah variasi lagu yang dimiliknya, sekaligus meragsangnya agar lebih rajin bunyi dengan suara ngerol, maka pemasteran bisa dilakukan secara rutin setiap hari. Anda bisa memanfaatkan suara rekaman dari mp3 atau menggunakan burung masteran.
- Ketika melakukan pemasteran dengan burung-burung berukuran kecil seperti kenari, ciblek, blackthroat, dan pleci, usahakan tidak menggantang sangkar dalam posisi berdekatan. Jika sangkar terlalu dekat, maka cendet tidak fokus pada suara masterannya, tetapi lebih cenderung menyerang masterannya.
Jika tetap tidak mau bunyi atau bunyinya ogah-ogahan bisa Anda berikan suplemen TestoBirdBooster/TBB agar burung ngoss jadi joss.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Itulah tips mengatasi cendet yang baru dibeli namun tidak mau bunyi di tempat barunya.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.