Dalam gelaran nasional Soeharto Cup III di kampus Universitas Mercu Buana Jogja, Minggu (27/3), kelas cendet termasuk salah satu kelas yang paling ramai. Panitia bahkan membuka empat kelas, seluruhnya dijuarai cendet Paranoid yang memperkuat Sien Ronny SF.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Di luar dominasi Paranoid, ada beberapa cendet yang mencorong saat itu, antara lain Sambalado koleksi Fitri BKS Samarinda, Westerling milik Om Temox’z Pati, dan Legenda Brutal milik Om Rief Bird Farm (Duta Lembah BC).
Dalam even tersebut, Legenda Brutal sukses menembus tiga besar di Kelas BnR Community. Juara 1 dan 2 kelas ini diraih Paranoid dan Sambalado.
Siapa mekanis andal yang sehari-hari merawat cendet Legenda Brutal? Anda boleh percaya, boleh tidak! “Burung ini sehari-hari dirawat istri saya, Dewi,” jelas Om Rief.
Tangan dingin istrinya terbukti mampu mengantar Legenda Brutal meraih prestasi bagus pada berbagai even. Berikut ini sepenggal prestasi Legenda Brutal sejak akhir Februari lalu:
EVEN | TANGGAL | JUARA |
7KPBS Semarang | 28 Februari 2016 | 2 |
Latpres Road Soeharto Cup 3, AB-K Jogja | 1 Maret 2016 | 1 |
Latpres Magelang | 17 Maret 2016 | 2 |
TRBC | 24 Maret 2016 | 2 |
Latpres Bodem Jogja | 27Maret 2016 | 3 |
Soeharto Cup III | 27Maret 2016 | 3 |
Tatkala bertarung di Kelas BnR Community pada kontes nasional Soeharto Cup III, cendet Legenda Brutal mendapat gantangan pinggir. Sejak awal digantang hingga akhir penilaian, gaco ini langsung tancap gas, tampil ngedan. Karena posisinya di pinggir, para penonton pun bisa melihat aksinya yang mempesona.
Kinerja Legenda Brutal memang istimewa. Ngerol pada satu titik (nagen), durasi kerja maksimal, nyaris tanpa jeda, dengan irama lagu yang menonjol dan full speed.  Materi isiannya antara lain suara burung gereja tarung, serindit, cililin, lovebird, dan sogok ontong.
Tidak heran jika Om Rief nampak gembira saat gaconya memperoleh koncer. Beberapa penonton lantas mendekatinya, seraya memberikan ucapan selamat.
Cendet Legenda Brutal baru lima bulan di tangan Om Rief. Setelah mabung, penampilannya makin joss. Hal ini tidak mengherankan, karena Om Rief sejak lama dikenal sebagai pengorbit burung bahan.
Perawatan cendet Legenda Brutal
Om Rief mempercayakan perawatan harian dan setelan lomba cendet Legenda Brutal kepada istrinya, Dewi. Secara umum, perawatannya relatif gampang alias tidak neko-neko.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sehari-hari, di kediamannya Jalan Magelang Km 16, Legenda Brutal mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya. Adapun pakan tambahan atau extra fooding (EF) berupa jangkrik, masing-masing lima ekor pada pagi dan sore hari.
Apabila para pemain cendet lainnya cenderung memadukan jangkrik dan kroto, terutama jelang lomba, maka tidak demikian dengan Om Rief. Menjelang lomba pun, burung tetap tidak diberi kroto.
Melihat perkembangan prestasinya, Om Rief pun makin pede untuk menurunkan Legenda Brutal dalam even-even besar berikutnya. Sasaran terdekatnya adalah even Bhirawa Yudha Cup di Sukoharjo (24/4).
Apabila tak ada aral-melintang, burung ini juga bakal diturunkannya dalam dua even nasional di Jogja, yakni Piala Pakualam dan Piala Raja.
Selain cendet, Om Rief juga memiliki sejumlah jagoan lain, misalnya cucak hijau Romeo, serta lovebird Predator dan Gladiator. Ketiganya sering moncer dalam even-even besar dan skala nasional.
Bagi pembaca omkicau.com yang ingin bertanya lebih jauh atau sharing pengalaman tentang perawatan cendet, silakan kontak Om Rief Bird Farm via Pin BB 53195931 / HP 0857 2936 1118.
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
hanya dengan jangkrik tapi cendetnya sangat gacor sekali wah memang hebat burungnya