Apabila dicermati, dalam beberapa even besar sebulan terakhir ini, ada burung murai batu yang tampil stabil di tangga juara. Dialah murai batu Excavator koleksi Om Bonni N (Mahesa Ratu SF).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam gelaran Road to Presiden Cup & Bogor Bersatu Cup di Jungle Nirwana Bogor (17/4), murai batu Excavator sukses meraih double winner, bahkan nyaris hattrick.
Prestasinya berlanjut dalam even akbar BnR 36 di kampus Universitas Trilogi Jakarta (1/5). Empat hari kemudian, dalam Piala Nirina di Cibubur (5/5), Excavator juga meraih prestasi yahud dengan menjuarai Kelas Ebod Solution. Padahal lomba ini diikuti burung-burung papan atas dari berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Om Bonni N, Excavator merupakan burung simpanan lamanya di antara belasan murai batu koleksinya yang lain. Tapi Excavator cukup lama tak mau nampil, padahal dia membelinya dengan harga cukup mahal.
Hal ini membuatnya hampir putus asa. “Hampir setahun di tangan, prestasinya tak seperti yang saya inginkan. Padahal di tangan pemilik lama, burung sering berprestasi. Hampir saja saya jual lagi, “ jelas kicaumania asal Depok yang juga pemilik Balotelli, murai blacktail jawara.
Namun Om Bonni tak patah arang. Dia mengutak-ngatik kembali pola perawatan harian hingga settingan lomba, dan akhirnya ketemu! Gelar juara dalam even-even besar pun diraihnya dalam satu bulan terakhir ini
Excavator merupakan murai batu berpostur besar. Berembus mitos bahwa murai batu berpostur besar tidak mampu tampil beberapa sesi dalam satu even.
“Tapi mitos ya tetap mitos, yang kenyataannya tak selalu sama di lapangan. Buktinya, Excavator saya turunkan empat kali di even sebesar Piala Nirina, dan selalu masuk daftar juara. Selain juara pertama, burung ini juga meraih juada ketiga, keempat, dan kedelapan,” jelas Om Bonni.
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Aksi murai batu Excavator memang hebat. Selain durasi kerja yang maksimal, semnagat tempur luar biasa, burung ini juga punya volume dahsyat, serta materi cukup komplet.
“Materi isiannya memang komplet, mulai dari tonjolan cililin, ngekek lovebird dan cucak jenggot dan diselingi lagu suara burung-burung kecil seperti kenari, kolibri, dan lainnya,” tambahnya.
Perawatan hariannya relatif sederhana. Sejak pagi hingga sore hari, burung hanya ditempatkan dalam kandang umbaran. Penjemuran dilakukan setiap pagi, dengan durasi 1-2 jam.
Porsi jangkrik pada pagi dan sore hari masing-masing 5 dan 7 ekor. Sehari sebelum lomba (H-1), porsi jangkrik ditambah hingga puluhan ekor. Pada hari lomba, burung diberi 20 ekor ulat hongkong. Ini dilakukannya sebelum burung digantang di lapangan.
Murai batu Excavator memiliki kebiasaan unik, yakni senang diajak naik motor menuju lapangan / arena lomba. Itu sebabnya, Om Bonni selalu mengutus perawat untuk membawanya ke arena lomba dengan menggunakan sepeda motor. Begitu tiba di lokasi, burung siap gantang dan selalu mau nampil.
“Tentu saja jika lokasinya lombanya tidak terlalu jauh. Kalau harus berlomba di luar Jakarta, mau tidak mau ya menggunakan mobil, namun harus datang lebih awal. Butuh recovery (pemulihan) sekitar satu sampai dua jam sebelum turun,” tandas Om Bonni. (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.