Optimisme Om Martin (Rosa SF Jatibarang, Abimanyu) terhadap penampilan cucak jenggot Karin dalam even akbar Presiden Cup IV akhirnya terbukti. Burung kesayangan dan andalannya ini sukses menjuarai salah satu kelas, bahkan mengalahkan sang legenda Ratu Jagat milik Om Yayang (Pangkalanbun).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam wawancara dengan omkicau.com beberapa waktu lalu (silakan lihat di sini), Om Martin mengatakan bahwa cucak jenggot Karin dalam kondisi siap tempur menghadapi kontes nasional Presiden Cup IV. Apalagi Karin berhasil menjuarai beberapa even pemanasan setelah merampungkan masa mabungnya.
Dalam Presiden Cup IV di Parkir Selatan Senayan, Jakarta, Minggu (2/10), cucak jenggot Karin berhasil menjuarai Kelas Campuran Menteri. Posisi kedua dan ketiga ditempati cucak jenggot Inem PS orbitan Om Andi Wijaya (Segara BC Indramayu) dan Bodrex milik Fitri BKS Samarida. Ratu Jagat harus puas di urutan kelima.
Setelah beres mabung sekitar 1,5 bulan lalu, CJ Karin memang dalam kondisi top form. Performanya sungguh luar biasa, meski lawan-lawan yang dihadapinya merupakan burung-burung berkualitas pula.
Sepanjang lomba, Karin mampu mengeluarkan tembakan-tembakan dahsyatnya dengan isian kombinasi burung gereja tarung, walang krek, hingga cekakak. Bahkan meski sempat dicegat hujan, cucak jenggot Karin tetap tampil maksimal.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selama tiga tahun lebih di tangan Om Martin, Karin sudah menjuarai beragam even nasional, terutama di Blok Barat dan Tengah. Dalam setiap even yang diikutinya, Karin hampir selalu kebagian juara 1, atau kalau apes masuk tiga besar.
Selain materi isiannya memang bagus, Karin juga memiliki volume di atas rata-rata, tembakan dengan speed rapat, dan durasi kerjanya nyaris tanpa jeda.
Perawatan harian dan setelan lomba cucak jenggot Karin
Ketika ditanya soal kunci sukses mengorbitkan cucak jenggot Karin, Om Martin dengan nada merendah mengatakan tidak ada rahasia khusus. “Yang pasti, setiap mau turun lomba, porsi jangkrik ditambah,” tegasnya.
Perawatan keseharian Karin sebenarnya cukup praktis. Pagi buka kerodong, mandi, lalu jemur sebentar sambil diberi extra fooding (EF) berupa 2 ekor jangkrik. Sore hari, burung kembali diberi 2 ekor jangkrik. Selain jangkrik, Karin juga selalu mengkonsumsi voer.
Setelan lomba baru diterapkan mulai H-3 atau hari Kamis. Pakan utamanya berupa pisang, porsi jangkrik dinaikkan menjadi 4/4. Pada H-2 dan H-1, porsi jangkrik dinaikkan menjadi 5/5.
Pada Hari-H (Minggu), porsi jangkrik dikembalikan ke kondisi normal (2 ekor), namun ditambah 7 ekor ulat hongkong yang bakal membuat penampilannya di lapangan makin maksimal. “Selama di lapangan, burung juga harus dikerodong dan diasingkan dari keramaian,” jelas Om Martin.
Hanya dengan perawatan sederhana itulah cucak jenggot Karin terus mengukir prestasinya selama tiga tahun terakhir ini. Untuk even-even besar seperti PresCup IV, Om Martin bergabung dengan Sien Ronny SF. Tetapi untuk lomba lokal dan regional, Karin akan selalu mengibarkan bendera Rosa SF Jatibarang Indramayu. (d’one)