Om Arie (KMD Depok) sejak dulu dikenal sebagai spesialis pengorbit kacer. Beberapa jagoan miliknya yang kerap menjuarai even di Jabodetabek antara lain Senopati dan Bujana. Bahkan saat ini dia memiliki kacer Raja Derik, si blorok yang menjadi buah bibir di Jabodetabek.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selain penampilannya yang unik karena bulu-bulunya blorok, prestasi kacer Raja Derik akhir-akhir ini juga makin bersinar. Jumat (16/12) lalu, burung ini meraih juara 1 dan 3 dalam even kemasan Global Ebod Jaya di Kota Depok.
Sebelumnya, kacer blorok ini pernah moncer dalam dua even berbeda pada hari yang sama. “Mungkin karena blorok, sehingga kacer Raja Derik selalu menarik perhatian saat berlomba,” kata Om Arie.
Para penonton makin tercengang saat melihat aksi Raja Derik di lapangan. Gayanya memang aduhai, duduk nancep pada tangkringan, sambil buka ekor secara penuh, leher mendongak ke atas alias nyeklek abis.
Tidak hanya itu, materi isiannya pun terbilang istimewa. Kacer Raja Derik memiliki tembakan cililin, burung gereja tarung, cucak jenggot, serindit, gelatik batu, rambatan, serta lovebird, dengan durasi kerja di atas rata-rata.
Perawatan kacer Raja Derik
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Lantas, bagaimana Om Arie memoles Raja Derik sehingga makin berprestasi di lapangan? Ini dia ringkasannya:
Setiap pagi, sekitar pukul 06.00, kerodong dibuka dan burung langsung dipindah ke kandang umbaran, sambil diberi 7 ekor jangkrik. Raja Derik berada di kandang umbaran hingga sore, sekitar pukul 17.00.
Setelah itu, burung dikeluarkan dari kandang umbaran dan masuk ke karamba mandi. Beres mandi, Raja Derik dianginkan sebentar sambil diberi 7 ekor jangkrik lagi.
“Burung ini memang sudah terbiasa mandi sore. Kalau bulunya sudak kering, dipindahkan ke sangkar hariannya, dan dikerodong untuk beristirahat sampai esok pagi,” lanjut Om Arie.
Kalau mau dilombakan, maka perawatan lebih diintensifkan terutama sejak H-2. Dalam hal ini, burung mulai diberi kroto segar, terutama malam hari sebelum istirahat.
Malam hari menjelang lomba, burung juga diberi jangkrik sebanyak-banyaknya atau sekenyang-kenyangnya. Pada hari lomba, Raja Derik diberi 3-5 ekor ulat hongkong. Jangkrik tetap diberikan sebanyak-banyaknya, termasuk saat mau digantang di lapangan. (d’one)