Banyak orang menganggap bekicot (Achatia fulica) sebagai hama pengganggu tanaman dan pembawa parasit. Tapi binatang molusca ini sebenarnya sudah lama dimanfaatkan sebagai pakan bergizi, bukan hanya untuk manusia, tapi juga hewan ternak seperti itik. Burung kicauan, khususnya yang sedang diternakkan, juga bisa mengkonsumsi pakan olahan dari bekicot. Apa manfaat bekicot sebagai pakan alternatif burung kicauan? Bagaimana cara mengolahnya? Silakan simak artikel berikut ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Untuk menangkar beragam jenis burung kicauan, kinerja reproduksi menjadi sesuatu yang sangat menentukan. Performa reproduksi dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan sangat beragam, salah satunya adalah kualitas pakan.
Burung induk yang diberi pakan dengan kadar protein tinggi memiliki peluang lebih besar untuk menghasilkan telur yang fertil dan menetas menjadi anakan-anakan yang sehat. Itu sebabnya, para penangkar umumnya memberikan extra fooding (EF) kaya protein seperti jangkrik, kroto, cacing, dan ulat hongkong.
Bahkan ada juga penangkar yang memberikan EF berupa ikan, udang, dan daging sapi. Mau yang lebih murah? Nah, bekicot bisa menjadi salah satu pakan alternatif. Bekicot mempunyai kandungan protein, lemak, kalsium, fosfor, dan serat kasar yang sangat tinggi, sehingga bisa diolah menjadi pakan burung kicauan, baik burung rumahan maupun burung yang sedang dikembangbiakkan.
Berikut ini tabel kandungan nutrisi yang terdapat dalam setiap 100 gram daging bekicot:
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Daging bekicot mengandung banyak asam amino esensial yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan fertilitas dan daya tetas burung indukan. Selain itu, kandungan proteinnya yang tinggi juga bisa membantu mendongkrak stamina dan perkembangan burung bakalan / muda.
Bagaimana cara mengolah bekicot untuk pakan burung?
Secara umum, pemberian daging bekicot pada burung kicauan dapat dilakukan setelah diolah dulu menjadi tepung. Dalam hal ini ada dua cara pembuatannya, yaitu mengolah daging secara mentah (raw snail meal) dan mengolah daging setelah direbus (boiled snail meal).
A. Membuat tepung bekicot mentah
- Bekicot dicuci hingga bersih, setelah itu keluarkan isi / daging dari cangkangnya.
- Bersihkan lembali jeroan bekicot, kemudian dijemur hingga kering.
- Proses penjemuran bisa memanfaatkan panas matahari, tapi dibutuhkan waktu selama beberapa jam bahkan bisa sampai beberapa hari. Kalau mau cepat, Anda bisa menggunakan oven.
- Setelah daging bekicot kering, lakukan penggilingan dengan bantuan blender hingga menjadi tepung.
- Kini tepung bekicot sudah siap digunakan.
B. Membuat tepung bekicot yang telah direbus
- Bekicot dicuci hingga bersih, lalu direndam dalam air garam (10%) selama 2-3 jam.
- Setelah itu, bekicot dicuci ulang hingga bersih dengan menggunakan air tawar / biasa.
- Rebus bekicot sampai matang (airnya mendidih), kemudian angkat dan tiriskan.
- Keluarkan bagian jeroan / daging, lantas dijemur di bawah sinar matahari atau bisa menggunakan oven.
- Setelah kering, daging bekicot digiling hingga menjadi tepung dengan bantuan blender.
- Tepung sudah siap digunakan.
Tepung bekicot bisa dicampur dengan voer maupun pakan bijian, dengan proporsi 20% tepung bekicot (selebihnya voer / pakan bijian). Itulah beberapa manfaat bekicot sebagai pakan alternatif untuk burung kicauan beserta cara pengolahannya.
Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.