Lovebird kini melesat di posisi teratas sebagai kelas yang paling diminati dalam berbagai even lomba, latpres, dan lomba burung kicauan. Selain paling ramai, jumlah sesi yang dilombakan pun biasanya juga paling banyak ketimbang jenis burung lainnya. Persaingan pun makin ketat. Tidak heran jika sebagian pemain lebih suka membeli lovebird yang sudah jadi.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Namun, tidak sedikit pula pemain yang ingin mengorbitkan sendiri lovebirdnya. Ada yang fanatik lovebird bahan impor, terutama dari Eropa dan Taiwan, dan ada juga yang lebih menggemari lovebird hasil breeding para peternak lokal.

Semua pilihan tergantung situasi, kondisi, dan selera masing-masing lovebird mania. Kali ini Om Kosasi, kicaumania dari Tarkam Mania Jakarta, ingin membagikan tips mengorbitkan lovebird jawara hasil colokan di pasar burung, terutama jenis lovebird taiwan.

Beberapa pasar burung menyediakan lovebird taiwan, antara lain Pasar Burung (PB) Pramuka Jakarta. Di kalangan pemain lomba, lovebird taiwan memang banyak diburu.

Om Kosasi saat memilih lovebird di Pasar Burung Pramuka.

“Selain harganya relatif terjangkau, perawatannya juga mudah. Bahakn apabila sudah ngekek, biasanya juga nggacor banget. Tidak mengherankan jika banyak lovebird taiwan yang moncer di lapangan,” kata Om Kosasi.

Di PB Pramuka, misalnya, harga lovebird taiwan warna hijau standar umur 4 – 5 bulan sekitar Rp 400.000 – Rp 500.000. Ini harga colokan, di mana burung masih berada di kandang ombyokan. Untuk lovebird yang terseleksi dan ditempatkan sendirian dalam sangkar, harganya sedikit lebih mahal.

Selain nggacor, tambah Om Kosasi, lovebird taiwan memiliki volume lebih Kristal, suaranya lebih garing. Burung pun cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Hanya 1-2 hari di tempat baru, lovebird sudah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Lebih baik lagi jika membeli lovebird taiwan yang betina. Burung biasanya lebih aktif, bahkan sangat responsif ketika mendengar suara lovebird lain di sebelahnya, atau istilahnya latah. Tak hanya itu, burung juga memiliki karakter mental yang hebat.

Om Kosasi sudah beberapa kali membuktikannya sendiri. “Saya sering ambil lovebird di Pasar Burung Pramuka. Beberapa hari kemudian, burung saya coba bawa ke lapangan dan moncer,” ujarnya.

Gaco-gaco hasil colokan di PB Pramuka yang sudah moncer antara lain lovebird Veloz, Nona, dan Tessa. Semuanya merupakan hasil colokan di Kios Bang Safi’i (Blok A.L00.AKS 055, PB Pramuka Jakarta).

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Veloz, lovebird jawara hasil colokan di PB Pramuka.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Memang, sukses lovebird jawara tak mesti harus beli dengan harga mahal di lapangan. Kita bisa mencari alternatif lain, misalnya nyolok di pasar burung. Bahkan kita bisa minta bantuan pemilik kios jika dia memang kompeten.

“Kebetulan Bang Safi’i memang piawai memilih lovebird prospek. Saya sering menunggu hasil colokannya. Jika sudah ada yang dipilihnya, saya langsung ke Pramuka, ambil beberapa ekor,” kata Om Kosasi.

Tugas selanjutnya adalah bagaimana merawat dan mengkondisikannya agar bisa tampil bagus di lapangan. Nah, bagaimana tips Om Kosasi dalam mengorbitkan lovebird hasil colokan agar bisa berprestasi di lapangan?

“Begitu sampai di rumah, lovebird langsung diablak (dibuka tanpa kerodong). Keesokan harinya, barulah dimulai perawatan, dengan memandikannya terlebih dulu. Saya semprot halus. Setelah itu, dianginkan dan dijemur. Pasti langsung ngekek,” jelasnya.

Om Kosasi bersama Om Safi’i (tengah), dan rekan di depan kios PB Pramuka.

Untuk mandi, ada dua cara yang dipilihnya, yakni mandi malam atau mandi pagi. Om Kosasi hanya menerapkan salah satunya saja, tidak perlu sehari mandi pagi dan malam.

Untuk mengurangi birahinya, pakan utama cukup polosan saja. Milet putih bisa menjaga dan menstabilkan birahi lovebird. Kalau keesokan harinya mau dilombakan, bisa ditambah canary seed. Untuk mengendalikan birahi lovebird, Om Kosasi biasa melakukannya dengan terapi mandi malam.

Sesekali, burung diberik kangkung (sedikit saja). Selain itu, penjemuran jangan terlalu lama, cukup 10 – 15 menit. Sebab lovebird taiwan menyukai kondisi lembab. Kalau kebanyakan jemur malah susah nampil, karena lebih banyak melintir saat ketemu lawan-lawannya di lapangan.

Om Kosasi: Hanya 2-3 hari setelah nyolok, lovebird langsung juara.

Dengan perawatan sederhana itulah, lovebird-lovebird hasil colokan di pasar burung bisa tampil maksimal, seperti telah dibuktikan Om Kosasi selama ini. “Untuk bisa berprestasi di lapangan, tak harus selalu berbiaya mahal,” tandasnya. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.