Meski belum genap tiga tahun berdiri, DnA Murai Farm yang bermarkas di Depok termasuk penangkar / breeder murai batu ekor panjang yang sukses. Inisial DnA ini berasal dari dua nama pendirinya, yaitu Om Deni Rahmatsyah alias Om Deni RMB dan Om Harianto Arie yang akrab disapa Om Arie. Kali ini kita intip metode inbreeding usia muda yang diterapkan DnA Murai Farm.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Saya dan Om Deni sama-sama hobi burung kicauan, khususnya murai batu. Kecintaan terhadap murai batu inilah yang membuat kami sepakat membangun penangkaran murai batu sejak tahun 2014,” tutur Om Arie.
Beberapa materi indukan yang dimiliki DnA Murai Farm antara lain Ultrasonic, Elektric, Phantom, Diesel, D’Panzer, Adventure, SilverHawk, dan Steam. Murai batu Rawa Rontek yang kerap menjuarai even-even di Jabodetabek pun pernah menjadi indukan, namun burung jawara tersebut sudah tiada.
Artikel kali ini tak akan membahas satu-persatu materi indukan yang ada, namun kesuksesan DnA Murai Farm dalam penangkaran murai batu ekor panjang, dengan menerapkan metode inbreeding usia muda. “Pengalaman ini sekaligus mematahkan mitos bahwa murai batu usia muda atau lepas trotol belum bisa diternak,” ujar Om Arie.
DnA Murai Farm fokus beternak murai batu ekor panjang (selanjutnya disingkat EP), karena disukai para penghobi rumahan. Murai batu EP tidak dapat disamakan dengan murai batu ekor pendek (murai lokal), yang biasanya dipelihara untuk tujuan dilombakan.
Om Arie dan Om Deni RMB berharap, suatu saat nanti ada event organizer (EO) di Indonesia yang berani membuka kelas khusus murai batu EP, di mana keindahan ekornya menjadi salah satu kriteria penilaian tim juri. Beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia sudah lama melombakan murai batu ekor panjang.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kecintaan Om Arie terhadap murai batu EP dimulai sejak tahun 2008. Saat itu, dia ingin memiliki burung murai batu dengan panjang ekor lebih dari 25 cm. “Wah, sulit sekali saat itu mencarinya. Kalau pun ada, kita harus mengimpor dari Singapura, dan harganya tentu mahal. Bahkan, jarang sekali kicaumania yang membahas murai batu ekor panjang,” jelasnya.
Sejak awal 2010, dia dan beberapa rekan mulai mendatangkan murai batu EP dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Beberapa rekannya kemudian sukses menangkar murai batu ekor panjang.
Akhir tahun 2014, DnA Murai Farm mulai mendatangkan induk murai batu ekor panjang dari rekannya di Kota Semarang. Murai batu yang kemudian diberi nama D’Panzer ini merupakan trah /  keturunan dari indukan DDS Lines yang dikembangkan Om David de Souza (almarhum) di Singapura.
Perlu diketahui, setiap produk DDS Line diberi nama yang terdiri atas DDS dan nomor di belakangnya. Ini seperti produk Leuser Bird Shop yang selalu diberi nama L dan nomor di belakangnya. Nah, D’Panzer itu adalah anakan dari DDS 152 (Max) dan VLR Jr. Adapun DDS 152 adalah anakan hasil perkawinan DDS 139 dan biangnya (DDS).
Dengan demikian, D’Panzer merupakan cucu dari induk biang DDS. Di kandang ternak DnA Murai Farm, D’Panzer kemudian dijodohkan dengan murai betina lokal bernama Manohara.
Sebenarnya kalau dirunut silsilahnya, Manohara masih mempunyai darah DDS Line juga. Pasalnya, murai betina ini merupakan cucu Raja Lenong (RR). Perkawinan antara RR dan Halilintar Jr menghasilkan RR Jr, yang dikawinkan kembali dengan trah DDS Line, yakni DDS 245 (T-Man). Nah, Manohara termasuk salah satu anakan hasil perkawinan DDS 245 dan RR Jr.
D’Panzer sudah empat kali mabung, dengan perkiraan panjang ekor 28-29 cm dan pola motif termasuk ekor putih / white tail (WT). Adapun murai batu betina Manohara saat ini sudah tiga kali mabung, dengan panjang ekor 16,5 cm, dan termasuk ekor balak tebal.
Artikel ini sangat panjang, sehingga omkicau.com harus membaginya dalam beberapa bagian, agar Anda tidak capek membacanya. Pada bagian selanjutnya, akan dibahas tiga generasi keturunan D’Panzer dan Manohara yang sudah dihasilkan selama dua tahun di kandang ternak DnA Murai Farm. (bersambung ke Bagian Kedua)
Semoga bermanfaat.
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.