Murai batu yang secara genetik bagus, dan pernah menjadi juara, tidak selamanya akan memiliki performa bagus di lapangan. Banyak burung jawara yang rusak karena berbagai faktor, dan tak pernah muncul lagi di lapangan. Namun tidak demikian dengan murai batu Raja Hoki. Di tangan Om Defry, kicaumania asal Cinere, Jakarta Selatan, burung yang sempat rusak itu kembali berprestasi.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Dengan penuh kesabaran, dan harus menunggu dua kali mabung, Om Defry berhasil mengorbitkan kembali murai batu yang pernah rusak.

Om Defry saat ini bergabung dengan Jambrong PWD Team, atau setim dengan Om Widodo, pemilik murai batu Jambrong (jawara Piala Presiden Jokowi).

Dua tahun lalu, Om Defry membeli seekor murai batu dalam kondisi rusak. Burung ini sebelumnya pernah berprestasi, kemudian mandek dan dijual kepada Om Defry.

Di tangan pemilik lama, burung ini hampir setiap pekan dilombakan dan selalu masuk tiga besar, baik dalam even latber maupun latpres. Tetapi karena terlalu diforsir, kondisinya ngedrop dan tak pernah nampil lagi di lapangan.

Menurut Om Defry, butuh waktu lama untuk memulihkan kondisi burung tersebut. Bahkan dia harus menunggu dua periode masa mabung, alias hampir dua tahun, sampai akhirnya kondisi burung pulih seperti sediakala.

Om Defry (berdiri, 4 dari kanan) bersama rekan-rekan Jambrong PWD.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Selama masa pemulihan, burung ini sempat dirawat salah seorang rekannya. Tetapi hasilnya belum juga maksimal. Akhirnya, Om Defry memutuskan menangani langsung burung ini dan mulai membuahkan hasil.

Murai batu ini lantas diberi nama Raja Hoki supaya selalu membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Begitu pulih, murai batu Raja Hoki dimainkan dalam sebuah even di Jungle, Bogor. Aksinya memukau para penonton, karena isiannya 3-4 lagu yang dibawakannya “satu lubang”.

Bahkan ada yang berani menawar Rp 25 juta, tetapi Om Defry menolaknya. Prestasi murai batu Raja Hoki terus berlanjut, mulai dari gelaran latpres hingga lomba regional.

Dalam even Adam Enterprise (Tangerang Selatan) dan Road to MBC (Jakarta), burung ini meraih juara pertama. Lalu main tiga kali di Jagger Enterprise, Jakarta Selatan, dengan hasil juara 1, 2, dan 3.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Murai batu Raja Hoki kini kembali ke performa terbaiknya.

Tentu bukan sekadar berharap hoki jika Om Defry menamakannya Raja Hoki. Sebab, materi dasarnya memang sudah bagus, volume bagus, dan durasi kerjanya ngedur / tanpa jeda saat naik gantangan.

Jika bertemu lawan yang nembak cililin, murai batu Raja Hoki akan membalasnya dengan tembakan cililin yang bersambung dengan ngekek lovebird, diselingi suara kenari dan tembakan kapas tembak.

“Lagu awalan ketika baru ketemu lawan biasanya suara tembakan burung gereja, bersambung kapas tembak dan cucak jenggot,” jelas Om Defry.

Penampilannya dalam beberapa even terakhir makin mengagumkan. Bahkan nilai pinangannya naik drastis menjadi Rp 200 juta, namun Om Defry keukeuh mempertahankan jagoannya ini.

Selain Raja Hoki, dia juga sudah menyiapkan gaco pelapisnya. Sama seperti Raja Hoki, sang pelapis ini juga merupakan burung hasil penangkaran. Materi lagunya tak kalah mewah. “Pelapisnya belum lama menjadi juara kedua kelas ring dalam lomba regional,” katanya.

Raja Hoki: Semula dipinang Rp 25 juta, kini melonjak menjadi 200 jeti.

Perawatan murai batu Raja Hoki

Murai batu Raja Hoki sejak dulu terbiasa diberi jangkrik dalam porsi banyak. Di tangan pemilik lama, setiap hari menyantap 50-an ekor jangkrik.

Melalui setelan ulang, Om Defry menurunkan porsinya menjadi 30 ekor jangkrik, yang diberikan tiga kali sehari, masing-masing pagi (10 ekor), siang (10 ekor), dan sore (10 ekor). Selain jangkrik, burung ini juga diberi kroto segar.

Murai batu Raja Hoki memulai aktivitasnya setiap pukul 05.30. Kerodong dibuka, kemudian burung diembunkan di pekarangan. Sekitar pukul 07.00, burung dijemur dengan durasi tak lebih dari 1 jam.

Setiap hari mengkonsumsi 30 ekor jangkrik (10 / 10 / 10).

Aktivitas mandi dilakukan dua hari sekali, selepas maghrib. Kesehariannya, murai batu Raja Hoki full kerodong. Kain kerodong hanya dibuka saat burung diembunkan, mandi, atau dijemur.

Persiapan jelang lomba hampir sama seperti perawatan harian. Perbedaan justru terjadi saat burung sudah di lapangan. Sebelum main, burung diberi jangkrik sepuasnya sampai kenyang.

Dengan perawatan seperti inilah, prestasi murai batu Raja Hoki kian stabil dalam tiga bulan terakhir ini. Om Defry berharap, gaconya ini kelak mampu bersaing dengan murai-murai hebat lainnya dalam even-even nasional. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.