Kemolekan burung cenderawasih sudah diakui dunia, bahkan dijuluki sebagai burung surga. Burung cenderawasih terdiri atas 43 spesies yang berada dalam famili Paradisaeide. Salah satunya adalah cenderawasih kerah (Lophorina superba). Belum lama ini, para ilmuwan menemukan spesies baru yang memiliki kemiripan dengan cenderawasih kerah.
Pada saat musim kawin, cenderawasih kerah jantan akan menunjukkan kebolehannya di hadapan burung betina yang ditaksirnya. Dia akan menari-nari dengan mengembangkan jubah bulu hitamnya, untuk memamerkan bulu dadanya yang berwarna biru.
Pada saat bersamaan, si jantan akan menari dengan gayanya yang unik sambil melompat-lompat. Silakan cek kembali artikel Eksotisme burung surga: Bisakah untuk masteran?
Semula para ilmuwan menganggap semua cenderawasih dengan bulu di dada merupakan cenderawasih kerah. Tetapi sebuah paper di jurnal PeerJ yang diterbitkan pakar burung Edwin Scole dari Universitas Cornell (AS) dan koleganya Tim Laman (ahli biologi dan fotografer dari Universitas Harvard) menemukan dua spesies berbeda.
Spesies baru burung cenderawasih itu bernama nama cenderawasih vogelkop (Lophorina niedda). Nama ini diambil dari habitat asalnya, yaitu Semenanjung Kepala Burung (Vogelkop) atau Semenanjung Doberai di Papua Barat.
Serupa tapi tak sama
Penampilan burung cenderawasih kerah dan cenderawasih vogelkop sekilas tampak sama. Tapi jika diperhatikan lebih seksama, cenderawasih kerah mempunyai bulu dada biru yang melengkung ke atas, atau seperti tersenyum. Adapun cenderawasih vogelkop memiliki bulu biru yang melengkung ke bawah (seperti cemberut).
Gaya tariaan kedua jenis burung ini juga berbeda. Saat menari untuk menarik perhatian pasangannya, cenderawasih vogelkop memiliki bentangan bulu yang menyerupai bulan sabit, dengan ujung lancip. Selain itu, gaya tariannya pun lebih halus dan tidak seatraktif cenderawasih kerah yang selalu melompat-lompat.
Semoga bermanfaat.
