Jangan anggap remeh jika burung kesayangan Anda mengeluarkan kotoran (feces) yang selalu bercampur air. Sebab, sangat dimungkinkan, burung dalam kondisi sehat. Pada pleci, kotoran berair juga menjadi tanda burung mengalami gangguan pencernaan seperti diare. Untuk mengatasinya, berikut ini cara mengatasi gangguan pencernaan pada burung pleci.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Salah satu cara untuk mendeteksi kondisi burung tidak sehat adalah dengan mengamati bentuk kotorannya. Kotoran pleci sehat umumnya berbentuk padat, sedikit berair, berwarna hijau/hitam, kadang bercampur zat putih. Jika burung sakit, kotoran biasanya berbentuk cairan atau bercampur banyak air, dan tak jarang berubah warna.
Kotoran pleci yang selalu berair bisa disebabkan burung terlalu banyak minum, namun tidak menutup kemungkinan akibat mengalami gangguan pencernaan seperti diare. Jika itu terjadi pada pleci Anda, segeralah melakukan tindakan sebelum penampilannya makin menurun.
Untuk mengatasi gangguan pencernaan pada burung pleci, Anda bisa memilih beberapa tindakan berikut ini:
A. Pengobatan tradisional
1. Ganti air minumnya dengan air teh non-kafein
Air teh bisa diberikan kepada burung pleci yang mengalami diare atau gangguan pencernaan lainnya. Teh yang diberikan bukan termasuk teh hitam atau teh yang umum dikonsumsi manusia, karena teh-teh tersebut dikhawatirkan memiliki kandungan kafein cukup tinggi.
Teh yang aman diberikan kepada burung piaraan hendaknya tidak mengandung zat kafein. Anda bisa mengetahui hal itu dari keterangan pada kemasannya (cek apakah ada tulisan non kafein). Ada tiga jenis teh yang bersifat non-kafein, yaitu:
- Teh chamomile: Dibuat dari bunga chamomile yang dikeringkan. Manfaatnya antara lain membuat tidur lebih nyenyak, sehingga membantu menjaga dan meningkatkan stamina, bersifat menenangkan (meredakan stres), serta membantu mengatasi gangguan pencernaan.
- Teh daun mint: Dibuat dari daun mint yang dikeringkan, terasa sedikit manis dan segar. Mampu meredakan gangguan pencernaan seperti sakit perut / diare, serta membantu mengatasi sesak nafas.
- Teh jahe: Dibuat dari akar jahe. Bermanfaat untuk meredakan sakit perut dan gangguan pencernaan lain seperti diare.
Teh jahe banyak dijual di pasaran atau toko herbal. Anda bisa membuat sendiri di rumah (masukkan potongan akar jahe sebesar ruas jari, tuangkan air panas, diamkan selama beberapa menit. Setelah dingin, teh dapat diberikan langsung kepada burung).
Perlu diperhatikan, pemberian air teh hanya dilakukan selama masa terapi saja. Jika burung sudah sehat, berikan lagi air minum biasa.
2. Memanfaatkan tanaman krokot
Krokot adalah tanaman liar yang sering dimanfaatkan kicaumania untuk burung kenari. Namun tanaman ini bisa juga diberikan untuk mengatasi gangguan pencernaan burung pleci, misalnya diare.
Namun berbeda dari kenari, pemberian daun krokot kepada burung pleci dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Daun krokot dipotong kecil-kecil, lalu dicampur dengan pakan voer.
- Daun krokot diolah menjadi tepung, lalu dicampur dengan voer atau disajikan dalam cepuk terpisah. Untuk cara pengolahan daun krokot menjadi tepung bisa disimak di sini.
- Memberi makan ulat hongkong atau jangkrik dengan daun krokot, sebelum serangga tersebut diberikan kepada burung pleci sebagai pakan tambahan / extra fooding.
Selain dapat mengatasi gangguan pencernaan pada burung pleci, daun krokot juga dapat membuat burung tersebut lebih berenergi dan makin aktif.
B. Pengobatan modern
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jika tidak punya waktu untuk melakukan pengobatan secara tradisional, Anda bisa menggunakan cara modern yang lebih praktis dalam mengatasi gangguan pencernaan pada burung pleci? Pakai saja BirdBlown. Produk ini efektif untuk mengatasi diare dan gangguan pencernaan pada berbagai jenis burung kicauan.
Itulah beberapa cara mengatasi gangguan pencernaan pada burung pleci. Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.