Hujan mulai turun di sejumlah daerah di Indonesia. Ini pertanda terjadi peralihan musim (masa pancaroba) dari musim kemarau ke musim penghujan. Pada masa pancaroba, agen-agen penyakit seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit mudah berjangkit ke tubuh manusia maupun binatang piaraan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Masyarakat Jawa menyebut peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan ini sebagai mangsa labuh, biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
Gejala alam yang sering muncul adalah cuaca terik pada siang hari, hujan sangat deras disertai guruh pada sore / malam hari, angin bertiup kencang, dan meningkatnya frekuensi badai. Hal ini sangat mempengaruhi kondisi lingkungan dan kesehatan manusia maupun hewan.
Sudah ada laporan yang masuk ke redaksi omkicau.com dari beberapa peternak dan / atau pemilik unggas mengenai piaraannya yang sakit, kemudian mati. Kalau unggas yang mati ini jumlahnya cukup banyak, atau memiliki nilai ekonomi tinggi seperti burung berprestasi, tentu menimbulkan kerugian yang tak sedikit.
Jenis penyakit unggas yang sering muncul di musim pancaroba adalah tetelo / newcastle disease (ND), serta beberapa penyakit pernafasan seperti avian influenza (AI) yang bisa menimbulkan kematian.
Tak hanya peternak ayam, penangkar serta pemilik burung kicauan pun kerap mengeluh banyak piaraannya yang mati. Hampir semua jenis burung rawan terserang tetelo, tak terkecuali murai batu, kacer, kenari, dan lovebird.
Perkembangan agen penyakit saat musim pancaroba juga memiliki meningkat. Misalnya bakteri Escherichia coli (penyebab colibacillosis). Saat terjadi peralihan dari musim kemarau ke penghujan, saat air hujan mulai memasuki pori-pori tanah, maka E. coli yang ada di bagian tanah akan terbawa air hujan serta berkumpul di lokasi sumber air.
Bakteri E. coli yang mencemari udara juga akan terbawa air hujan, bergabung menjadi satu pada sumber air tersebut. Hal ini akan menurunkan kualitas air minum, terutama yang berasal dari sumur.
Kondisi suhu dan kelembaban yang tidak menentu (fluktuatif) selama masa pancaroba juga mengakibatkan kandungan nutrisi dalam pakan burung menurun, terutama kandungan vitamin dan protein. Serangga pun berkembang lebih cepat, sehingga bisa merusak kualitas pakan secara fisik, kimia, dan biologi.
Burung mudah stres pada masa pancaroba
Pada masa pancaroba, burung-burung mudah sekali mengalami stres. Ini merupakan respon alami burung ketika menghadapi kondisi suhu dan kelembaban yang tidak menentu.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Stres pada burung akibat perubahan musim ini ditunjukkan dengan adanya gangguan metabolisme maupun gangguan fisiologis. Akibatnya burung-burung yang diternak akan mengalami gangguan reproduksi. Burung-burung lomba, atau sekadar kelangenan, akan mengalami penurunan performa kicauannya.
Jika stres berlanjut, maka burung akan mengalami gangguan pada saluran pernafasan, pencernaaan, hingga saraf seperti tetelo serta kelumpuhan. Hal ini diperburuk dengan meningkatnya konsentrasi agen penyakit dan menurunnya kondisi fisik / stamina burung.
Jenis penyakit yang sering dijumpai pada masa pancaroba
Apabila dipetakan, ada beberapa penyakit yang sering dialami burung pada masa pancaroba, yakni:
- Newcastle Disease / ND (Tetelo)
- Avian Influenza (AI)
- Korisa / Infectious Coryza / Snot
- Chronic Respiratory Diseases (CRD)
- Colibacillosis
- Infectious Bronchitis (IB)
Bagaimana gejala klinis, pencegahan, dan pengobatan dari masing-masing penyakit tersebut, klik saja link / tautan pada setiap jenis penyakit di atas.
Sebagai tindakan pencegahan (preventif) selama masa pancaroba, agar burung terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan, Anda bisa memberinya ramuan herbal, atau multivitamin spesial seperti BirdVit.
BirdVit, salah satu produk unggulan Om Kicau, merupakan multivitamin lengkap disertai beberapa mineral penting yang bisa dipakai dalam perawatan harian semua jenis burung, baik kicauan maupun non-kicauan.
Selain menjaga stamina tubuh burung agar selalu prima, produk ini juga bisa meningkatkan daya kekebalan tubuh (antibodi) pada burung. Dengan demikian, burung tidak mudah terserang penyakit, termasuk akibat peralihan musim seperti saat ini.
Kandungan istimewa yang terdapat pada BirdVit antara lain:
- Vitamin A
- Vitamin B-Complex, termasuk B1, B2, B3 (nicotimanide), B6, dan B12.
- Vitamin C
- Vitamin D3
- Vitamin E
- Vitamin K3
- Zat-zat esensial seperti D-L methionine, I-lisin HCl, asam folat / folic acid (salah satu bentuk vitamin B), dan Ca-D pantothenate.
- Mineral esensial (potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate).
Cara pemakaian BirdVit
BirdVit tersedia dalam bentuk serbuk (powder) dan cair. Kalau menggunakan bentuk serbuk, ambil serbuk / tepung BirdVit sebesar pentol korek api. Kemudian larutkan ke dalam 30-50 cc air (wadah air minum ukuran normal).
Pemberian tepung BirdVit bisa juga dilakukan bersamaan dengan pemberian pakan. Untuk seekor burung, campurkan 1/2 pentol koreki api tepung BirdVit dengan 1 sendok teh kroto, atau taburkan ke atas buah, dan berikan kepada burung.
BirdVit juga bisa diletakkan pada sendok kecil, kemudian ditetesi 1-2 tetes air, dan oles-oleskan ke jangkrik atau serangga lain, lalu berikan kepada burung.
Perlu diingat, tepung BirdVit yang sudah dilarutkan dalam air tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Selain itu, masa penggunaannya tidak lebih dari 4 jam setelah dilarutkan dalam air.
Jika menggunakan BirdVit cair, cukup oleskan / campurkan 3-4 tetes ke kroto / buah / pakan tambahan lain. Khusus lovebird, oleskan pada 1/2 – 1/4 tongkol jagung muda yang disayat-sayat memanjang, supaya cairan bisa masuk dan termakan burung. Untuk kenari, BirdVit cari bisa dioleskan ke telur puyuh rebus atau buah.
Dalam kondisi normal, BirdVit bisa diberikan kepada burung-burung lomba, burung kelangenan, dan burung penangkaran sebanyak 2-3 kali seminggu. Khusus masa pancaroba, atau bulan Oktober – Desember, produk spesial ini bisa diberikan setiap 2 hari sekali. (OK-1)
Baca artikel terkait:
- Perawatan burung jika angin kencang sering melanda
- Perawatan burung selama masa pancaroba dan musim hujan
- Tips mengamankan murai batu selama musim penghujan
- Amankan burung dari penyakit tetelo
Semoga bermanfaat, dan yang terpenting burung-burung Anda selamat!