OMKICAU.COM – Cendet berjuluk Raja Damai dengan pemilik Tajimaru yang datang dengan bendera Ronggolawe All Stars Tuban membawa pulang cerita yang bakal dikenang selamanya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Karena gaco mereka berhasil menorehkan kisah yang bermuara pada awal manis saat mengikuti gelaran Piala Raja ke 22 di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, Minggu 18 September 2022.
“Penghobi akar rumput seperti saya enggak mungkin-lah koncer, jangankan koncer bisa hadir saja Alhamdulillah,” bukanya.
Dan, faktanya hari itu Raja Damai turun dua kelas, di Kelas Bintang PBI Cendeter Indonesia Raya dapat juara pertama.
Karena hanya sempat bersua saat sesi pertama, bincang ringan-pun terjadi seputar perawatannya agar bisa koncer, terutama di tengah cuaca panas terik.
Raja Damai, cendet berusia sekitar 6-7 tahun dan sebelum Piala Raja sempat main di Bupati Cup Madiun 2.
Lantas bagaimana dengan performanya?
Tajimaru selaku pemilik berujar jika ‘kerja’ burungnya tersebut satu titik dengan mengeluarkan materi tonjolan tengkek buto yang biasa diulang 6 sampai 7 kali, ada kunti juga terus suara burung gereja dengan 3 variasi.
“Buang cer-nya berbeda hingga terdengar tiga model suara burung gereja yang berbeda,” lanjutnya.
Raja Damai pernah dalam kondisi ‘rusak’, 4 tahun tidak bisa dipakai lomba.
“Ceritanya, dulu dapat dari teman, habis rusak, kita pakai lebih lima kali main, kendalanya waktu itu sampai disebut rusak karena gagal mabung. Dan, Alhamdulillah bisa ‘ketemu lagi’ saat dipegang mas Putra, perawatnya yang sekarang,” ujar Tajimaru.
Urusan pakan harian, seperti biasa jangkrik sedangkan untuk cuaca panas, perlu diperhatikan durasi mandi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Biasanya sehari satu kali jadi dua kali. Sedangkan perlakuan di lokasi, begitu sampai kerodong kita buka biar penak, katakanlah begitu. Menginjak kurang 2-3 sesi mandi,” imbuhnya.
Kembali soal jangkrik biasa saja, diberikan 5-5 pagi dan sore.
“H-1 kita setut jangkrik, biasa 5 kita naikkan jadi 7, siang kasih kroto sedikit, sore jangkrik 7 lagi, hari H kembali lagi jangkrik 5,habis mandi disetut jangkrik 3 atau 4, begitu seterusnya,” paparnya sekaligus mengakhiri pembicaraan.