OMKICAU.COM – Hal semacam ini yang membuat dunia hobi burung seperti kisah yang tak ada habisnya untuk diulas. Orang awam, mungkin hanya melihat, ketika burung dinaikkan, juri menilai, menang, pulang bawa tropi, piagam serta amplop berisi uang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Namun saat anda berada di sekitar penghobi terutama di lomba yang diikuti sebuah komunitas tertentu, niscaya kita akan merasakan ada aura yang berbeda.
Ada semangat saat merawat burung agar bisa tampil sesuai harapan. Kalau anda berpikir keinginan itu hanyalah terkait dengan sebuah kemenangan, bisa jadi penilaian tersebut berada di tengah-tengah antara benar dan tidak.
Coba simak pendapat Kaji Wiwied bagaimana saat Pangeran Sabrang harus mendapat bendera diskualifikasi karena kedapatan ‘melantai’ alias turun ketika turun di salah satu kelas Cucak Hijau Vaganza Gantangan The Sultan Malang, Minggu (23/10).
“Sudah bagus sebenarnya tadi mainnya, cuma ketika Sabrang sujudnya agak mau jatuh-jatuh, di hati sudah gimana gitu, dan ndilalah kok beneran,” ujarnya ketika disambangi rekan media.
Ketika mendengarkannya langsung, ada semacam keseruan seperti perasaan usai menonton pertandingan sepak bola timnas atau team bulu tangkis Indonesia.
Kaji Wiwid paham, salah satu hal yang harus dibenahi pada diri Sabrang adalah kecenderungan suka melantai tadi.
“Hal semacam itu yang saya suka, cari second opinion lewat teman youtube juga, lantas coba saya terapkan pada Sabrang, jadinya ya sekarang ini, sudah separuh jalan seperti keinginan saya,” tandasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jadi, ketika Pangeran Sabrang di take over dari tangan Abah Wilson, semua detil perawatan dirubah oleh Kaji Wiwied dengan harapan bisa menjadi pasangan ideal Batosai, satu amunisi saat Cucak Hijau Vaganza berhasil menyumbangkan 3 tropi sekaligus.
Detilnya juara 2 Croffle A dengan Arjun sebagai pemuncak kelas, jadi runner-up kembali saat Jhon Plento Juara 1 Croffle B dan mampu membalikkan keadaan sesi Denpal dengan menjadi juara 1 dan Plento pada posisi ke 2.
Jika ditotal setidaknya 4 tropi berhasil dibawa Kaji Wiwied, satunya berasal dari Cucak Hijau bernama Plat Merah saat menjadi juara 1 sesi 666 A.