Burung Anda kejang-kejang, lumpuh atau mendadak tidak bisa terbang? Ada berbagai kemungkinan penyebabnya. Salah satunya adalah serangan virus west nile (west nile virus – WNV). Ya, akibat serangan penyakit ini burung akan menunjukkan gejala penyakit mirip terserang totelo atau ND.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Banyak laporan di Eropa dan Amerika bahwa virus ini menyerang burung-burung peliharaan. Jika di Indonesia belum ada laporan mengenai hal itu, bukan berati virus ini tidak menyerang burung peliharaan di negeri ini. Sebab, siapa sih yang peduli untuk meneliti lebih jauh jika ada burung mati dengan tanda-tanda kejang atau lumpuh sebelumnya? Paling-paling ya disebut flu burung – penyakit pada unggas yang kini terbukti tidak pernah ditangani secara serius apalagi tuntas karena milyaran dananya malah dikorupsi. Artinya, ya itulah, isu flu burung selama ini ternyata memang dibesar-besarkan agar dana untuk dikorupsi tidak pernah kering…. payah memang.

Nyamuk – salah satu penyebar virus west nile – West Nile Virus

Apa itu virus west nile?

Virus west nile adalah virus baru dari keluarga Flaviviridae yang ditemukan di daerah tropis dan temperate. Utamanya dia menginfeksi burung, namun juga menyebabkan beberapa kondisi (sakit) pada manusia, kuda, dan beberapa mamalia lain. Virus west nile ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Penyakit akibat virus west nile tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan demam berdarah.

Seperti kita ketahui, banyak penyakit pada burung yang disebabkan oleh virus. Hanya saja, untuk penyakit karena virus west nile ini memang baru saja diketahui sebagai salah satu penyakit yang menyerang burung, dan akibatnya seringkali sangat fatal.

Awalnya, jenis penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus tersebut dari burung liar. Selain nyamuk, jenis kutu tertentu di Asia dan Afrika juga bisa menjadi perantara penyakit ini meski hal itu tidak terjadi di bagian benua lainnya.

Virus west nile ditemukan kali pertama di Afrika Timur pada 1930-an tetapi diperkirakan telah berkembang selama 1.000-an tahun. Mengingat gejala yang dilaporkan dan klaim kematian banyak unggas nyaris seperti penyakit yang diderita Alexander Agung, beberapa sejarawan percaya bahwa Alexander mungkin telah menjadi korban awal virus ini.

Penyakit ini sendiri kali pertama terdeteksi di Amerika Serikat pada akhir 1990-an dan menurut perkiraan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah menjadi “epidemi musiman”.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Siklus virus west nile

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Gejala pada manusia

Pada manusia, gejala penyakit ini kadang-kadang seperti flu (demam west nile), dan infeksi yang terjadi bisa menyebabkan menangitis, yang merupakan infeksi akut serta pembengkakan otak yang kadang-kadang berakibat fatal.

Pada burung, gejalanya tidak terlihat jelas dan baru terlihat setelah fase akhir pada serangan penyakit ini yakni terjadi tanda-tanda neurologis pada burung seperti mengantuk, ketidakseimbangan tubuh dan sulit berjalan atau terbang (lumpuh).

Mungkinkah burung kita terinfeksi?

Ya. Burung, terutama dalam keluarga corvid (seperti gagak, burung gagak dan jays), yang paling sering ditemukan terinfeksi – namun sekitar 150 spesies burung yang berbeda di AS dilaporkan pernah terinfeksi virus ini.

Cara kita menentukan adanya serangan virus west nile di suatu daerah tertentu adalah ketika terdapat burung lokal atau hewan lainnya yang ditemukan tewas tanpa terlihat adanya tanda-tanda trauma.

Apa yang dapat dilakukan untuk melindungi burung kita?

Saat ini tidak ada cara untuk menghilangkan penyakit akibat virus west nile. Hanya pencegahanlah yang bisa kita lakukan. Dalam rangka meminimalkan kemungkinan Anda atau burung Anda tertular penyakit ini, Anda harus mengurangi paparan nyamuk.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dikerjakan dan beberapa hal yang hendaknya tidak dilakukan:

  • Usahakan tidak ada air mampat di mana nyamuk bisa berkembang biak – seperti di ember, ban bekas, pojok-pojok kolam dan juga pot bunga dll.
  • Ganti air dalam wadah minuman burung minimal 48 jam sekali.
  • Pastikan talang air di rumah Anda selalu kering/ tidak ada air mampat di dalamnya.
  • Jaga kebersihan kolam renang dan kolam dekoratif di rumah Anda dengan diklorinasi.
  • Lindungi burung Anda dari gigitan nyamuk khususnya pada saat fajar, senja dan malam hari di mana banyak nyamuk berkeliaran.
  • Pasangi kelambu di jendela yang terbuka dan gunakan korden pada pintu untuk mengurangi jumlah nyamuk yang masuk ke rumah.
  • Pasang kerodong atau kelambu nyamuk di sangkar atau sekitar kandang jika ada banyak nyamuk di daerah kita, atau jika telah dilaporkan adanya serangan virus west nile dalam jumlah tinggi.
  • Tanam tanaman pengusir nyamuk seperti marigold dan catnip di halaman rumah Anda.
  • Jangan menggunakan pestisida di mana saja di lingkungan burung Anda atau ruang terbuka.
  • Jangan membakar obat nyamuk atau menggunakan minyak serai wangi di sekitar burung Anda.

Ya, virus west nile (WNV) adalah ancaman nyata bagi burung kita. Kasus burung yang terinfeksi dilaporkan terjadi setiap tahunnya di luar negeri.

Sekali lagi perlu diingat bahwa penyakit akibat virus ini belum ada obatnya dan tanda-tanda adanya serangan pada burung seringkali terlihat ketika kondisi sudah parah dan biasanya burung tidak bisa tertolong.

Waspadalah!!!

Referensi: birdtricks.com, wikipedia.org, cdc.gov

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895