Kadisobo dibanjiri jawara nasional: Kacer Solo Berrick nyaris hattrick, Natalia dan Matahari berbagi gelar di kelas murai

Tidak biasanya, sejumlah burung jagoan top nasional menyempatkan diri untuk berlomba blusukan di dalam perkampungan seperti pada even Festival Burung Nasional di Desa Wisata Kadisobo, Jalan Turi Km 4,5, Sleman, Minggu (2/12) kemarin. Lihatlah di kelas murai batu, ada Natalia milik Mr Gunawan Solo, Matahari milik H Rihan Variza, Superbejo milik Ming Basket Surabaya, Marvel milik H Mansyur, Raja Joged milik Arif Seno Demak, Boom dari Semarang, dan jagoan hebat lainnya.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Di kelas kacer pun demikian. Sejumlah nama besar seperti Charly, Solo Berick, Batman, Hard Rock milik H Bayu Tulungagung, dan Knalpot milik H Yanto dari SGGBC Tuban ikut turun. Selanjutnya ada nama-nama besar Mustika, Anak Haram, Sen Loco, Murano, dan Pemburu Cinta di kelas cucak hijau.

Di kelas pleci juga turun Raja Pleci milik H Edy Jepara, di kelas cendet ada Luise Vegass milik Sonny Lie Semarang yang memboerong juara dua kelas. Esekutor, Violet, dan Andromeda meramaikan persaingan kelas anis merah.

Nama-nama di atas adalah sebagian contoh betapa even Festival Burung Nasional Desa Wisata Kadisobo kali ini benar-benar sukses dalam mendatangkan jagoan-jagoan level nasional. Pekan depan, sebagian besar peserta sepertinya akan merapat ke Kapolres Cup Salatiga, sebagian lagi ke Bupati Kebumen Cup, serta Gelar Latihan Bersama di Sukoharjo.

Dari dua kelas murai batu, yaitu GPBC dan Desa Wisata, gelar juara dibagi rata antara Matahari (H Rihan Variza) dan Natalia (Mr Gunawan). Matahari menjuarai kelas GPBC dan juara 3 kelas Desa Wisata. Tetapi di kelas Desa Wisata, giliran Natalia menjadi yang terbaik.

Sedangkan di kelas kacer, Solo Berrick yang baru saja menjuarai Antasari Cup di Tulungagung (25/11) berhasil nyeri juara 1 di GPBC dan Kadisobo II. Kacer jagoan milik Halley WS ini nyaris mencetak hattrick. Sayangnya di kelas Desa Wisata hanya menjadi juara dua, dikalahkan Charly milik H Rihan Variza.

Lokasi tetap dikeluhkan

Secara umum lomba berlangsung lancer, meski beberapa kali diguyur hujan cukup lebat. Tetapi sejumlah peserta  tetap mengeluhkan lokasi yang dianggapnya terlalu dipaksakan untuk even besar.

“Kalau untuk even nasional, menurut saya panitia maulah mencari lokasi lain yang lebih memadai. Antara lain tempat sudah dikenal sehingga mudah dicari, tersedia tempat parkir yang bisa menampung kendaraan peserta sehingga tidak saling tumpang-tindih seperti sekarang. Untuk lapangan juga, sehingga apapun kondisinya lomba tetap bisa berlangsung tanpa terganggu,” ujar Jukis, salah seorang peserta asal Ungaran.

Sejumlah peserta mengaku sempat nyasar dan kesulitan mencari lokasi. Bahkan ada beberapa peserta yang akhirnya gagal mencapai lokasi dan memilih pulang.

Keputusan juri di beberapa kelas juga mendapatkan komplain. Misalnya murai batu sesi kedua, anis merah sesi kedua, serta kacer sesi kedua. Komplain bahkan sempat menimbulkan kesalahpahaman dan ketegangan antarpeserta.

Teriakan peserta di bebarapa kelas juga masih terasa berlebihan, sehingga suara burung menjadi kurang  terdengar. Secara langsung maupun tidak langsung, situasi ini jelas mengganggu konsentrasi juri dalam memberikan penilaian.

April 2013 gelar even lebih besar

Mr Hermawan dan Mr Yosi dari panitia mengungkapkan rencananya menggelar even dengan hadiah lebih besar pada April 2013. Tentu saja dengan skala yang diharapkan lebih besar. Menanggapi hal ini, sejumlah tokoh berharap panitia tidak memaksakan di lokasi ini kalau skalanya besar. Sebab baik untuk lapangan, pedok peserta maupun parkir sangat tidak memadai.

Selain itu, peserta juga menyoroti kinerja panitia di beberapa lini yang perlu ditingkatkan. Terutama di bagian ticketing, penulisan data juara dan piagam, hingga pembagian hadiah. Sebab, pada gelaran kali ini, bagian ini juga menjadi titik lemah. Peserta harus menunggu lama untuk menunggu piagam dan hadiah. Sampai lomba berakhir, urusan ini masih tetap bertele-tele.

Di akhir lomba, Hermawan dan Yosi tak lupa menyampaikan permohonan maaf yang  sebesar-besarnya kepada seluruh peserta, karena masih banyak kekuranan di sana-sini dalam memberikan pelayanan. “Ke depan, kita akan evaluasi lagi untuk melakukan perbaikan,” kata Hermawan. (Waca-Jogja)

Hasil Lomba Fesbur Kadisobo Sleman (2/12)

Salam sukses dari Om Kicau.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.