Kotoran ternak, termasuk burung, sudah lama diketahui mengandung protein tinggi, asam amino esensial, serta sejumlah vitamin dan mineral penting. Tidak heran jika manusia kerap memanfaatkannya untuk pupuk tanaman dan biogas. Tapi jika diolah menjadi produk kecantikan, seperti masker wajah, terkadang masih sulit diterima sensor etika dan estetika kita. Saat ini masker kotoran burung nightingale / sikatan londo (Luscinia megarhynchos) sedang laris-manis di pasaran mancanegara, apalagi setelah Victoria Beckham dan aktor ganteng Tom Cruise mengaku sebagai pengguna rutin produk tersebut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Produk kecantikan berbahan kotoran nightingale awalnya dikembangkan oleh perusahaan kosmetik di Jepang. Konon, ini merupakan resep lama yang digunakan para geisha yang cantik-cantik dan kinclong (kulit putih mulus bak pualam). Karena sejarah inilah, sebagian orang menyebut masker kotoran sikatan londo dengan nama geisha facial.
Kotoran burung sikatan londo bahkan sudah menjadi salah satu tren baru dalam industri kecantikan, terlebih setelah istri pesepakbola kondang David Beckham, Victoria, mengaku sebagai pengguna rutin produk aneh tersebut.
Bahkan mantan personel grup musik TLC ini menegaskan, facial menggunakan kotoran sikatan londo adalah salah satu rahasia kecantikan dan kemulusan kulitnya. Pengakuan Victoria terungkap di beberapa media online, salah satunya zimbio.com.
Bukan hanya cewek, aktor ganteng Tom Cruise pun memberikan testimoninya di skincareto.com bahwa dia sudah lama menggunakan kotoran sikatan londo untuk membuat kulitnya selalu muda. Anda bisa mengecek betapa marak penjualan produk ini di internet. Silakan cek di Mbah Google dengan kata kunci “nightingale feces facial products”..
Sikatan londo adalah istilah yang dipopulerkan Om Duto untuk memudahkan penyebutan nightingale yang masih terdengar asing di telinga kita.
Disebut sikatan londo, karena karakteristik burung ini menyerupai burung sikatan / kapasan. Para ornitholog pun telah memasukkan nightingale dalam kelompok burung sikatan.
Istilah londo dipilih Om Duto, lantaran nightingale tidak dijumpai di Indonesia: habitatnya di Eropa dan Asia Baratdaya.
Mengenai apa itu burung nightingale, silakan buka Gambar, audio, dan video burung nightingale. Suaranya oke banget dan sangat layak dijadikan masteran.
Pemeliharaan burung melalui sistem organik
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Masker aneh ini memang tidak seutuhnya terbuat dari kotoran burung, tetapi merupakan campuran antara kotoran burung sikatan londo, dedak, dan air. Dedak memang dikenal efektif dalam proses pengelupasan kulit.
Kotoran sikatan londo yang digunakan pun harus memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya, nightingale dipelihara melalui penangkaran sistem organik. Selama pemeliharaan di kandang penangkaran, burung hanya diberi pakan berupa biji-bijian organik, atau biji dari tanaman yang sama sekali tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimiawi.
Melalui penangkaran sistem organik, sebagaimana mulai dijumpai pada beberapa peternakan ayam di Indonesia, burung sikatan londo akan menghasilkan kotoran yang relatif aman untuk digunakan pada wajah manusia.
Bukan hanya itu, kotoran yang dihasilkan pun dikumpulkan dan menjalani proses sterilisasi menggunakan ultraviolet. Sterilisasi ini diperlukan untuk menghilangkan aroma tidak sedap dari kotoran burung (terutama karena kandungan ammonia yang tinggi). Setelah itu, kotoran dikeringkan dan diproses menjadi bubuk yang mudah digunakan sebagai masker.
Masker dari kotoran nightingale ini dapat menghaluskan kulit, menyembuhkan kerusakan kulit akibat jerawat dan paparan sinar matahari, serta diyakini mampu melawan tanda-tanda penuaan.
Ah, mengapa harus kotoran burung? Bukankah ada produk kecantikan yang lebih estetis? Tetapi, semuanya terserah Anda. Artikel ini sekadar pengayaan pemahaman mengenai berbagai manfaat dari segala apa yang terkait dengan burung.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
maaf saya mo tanya pak, apakah burung nightingale atau yang sering disebut “sikatan londo” ini ada juga atau berhabitat di indonesia juga?mohon petunjuk.trimakasih
Tidak Om, hanya ada di Eropa dan Asia Baratdaya (Uzebkistan, Turkmenistan, dll).