Ada sebuah video menarik di youtube, yang menampilkan burung yang sangat mirip dengan bondol jawa (emprit), namun mampu berkicau seperti layaknya burung kenari. Video yang diunggah iwan dv ini menyita banyak perhatian publik, karena keunikannya. Saat tulisan ini disusun, video tersebut sudah diakses sebanyak 22.099 kali. Bisa dibilang, inilah emprit bercita rasa kenari. Apakah video itu nyata? Benarkah kenari bisa dijadikan master bagi emprit, dan emprit pun bisa melafalkan semua isian itu sama baiknya dengan kenari?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Bondol jawa, burung hama yang banyak dijual untuk konsumsi anak-anak.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita kupas lebih jauh lagi mengenai burung emprit. Emprit / javan munia (Lonchura leucogastroides) merupakan burung endemik Indonesia, bahkan hanya dijumpai di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumatera bagian selatan. Tetapi, sejak lama, burung ini sudah dikembangbiakkan di Singapura, wilayah selatan Semenanjung Malaysia, bagkan kemungkinan juga sudah menyebar di wilayah utara Sumatera.

Selama ini, emprit dianggap sebagai burung hama. Tidak heran kalau sering ditangkap para pemikat, kemudian dijual murah di pasar burung, bahkan sering dijual untuk dijadikan “mainan” bagi anak-anak. Burung predator maupun reptil yang ada di kebun binatang, pusat konservasi, maupun koleksi pribadi pun sering membeli emprit untuk santapan burung pemangsa tersebut.

Emprit dalam kandang aviary.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Emprit sebenarnya termasuk jenis burung finch dari kelompok Estrildidae. Begitu juga dengan kerabat dekatnya seperti bondol haji, pipit benggala, dan bondol peking. Di beberapa negara, emprit justru ditangkarkan untuk tujuan kawin silang atau sekadar memenuhi kandang aviary.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Ok, kembali ke video emprit bercita rasa kenari. Menurut pengunggahnya, burung bondol jawa ini dipeliharanya sejak lolohan. Kebetulan di rumah Om Iwan terdapat kenari yang sangat gacor.

Karena dipelihara sejak lolohan, dan saban hari mendengar kicauan kenari gacor, maka setelah dewasa emprit ini termaster dengan sendirinya, dan mampu berkicau seperti burung kenari.

Secara garis besar, hal tersebut mungkin saja terjadi. Sebab, burung dari jenis finch terkenal bisa saling mengisi suara satu sama lainnya secara cepat. Misalnya, kenari dengan blackthroat, mozambik dengan zebra finch, dan sebagainya. Jadi, tidak mustahil hal tersebut terjadi pula pada burung sekelas emprit seperti bondol jawa maupun bondol peking ketika dimaster dengan burung dari jenis finch lainnya, termasuk kenari.

Hanya saja, agar suara masteran bisa masuk sepenuhnya kepada burung termaster, dan burung termaster dapat mengeluarkan semua lagu isiannya, diperlukan persyaratan tertentu, antara lain :

  • Burung harus dipelihara sewaktu masih piyikan. Jadi, pelolohan dilakukan sendiri oleh perawatnya. Dalam kasus ini, Om Iwan sudah memenuhi syarat tersebut.
  • Pakan yang diberikan harus memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan yang diberikan pada kenari. Sebab, sebagian besar finch mania menganggap pelolohan burung emprit bisa dilakukan dengan campuran tumbukan beras dan air saja. Jika itu dilakukan, bukan tidak mungkin emprit akan mati pelan-pelan karena kekurangan gizi. Untuk meloloh anakan emprit, sebaiknya menggunakan pakan racikan seperti eggfood, yang cara pembuatannya bisa dibuka kembali di sini.
  • Proses pemasteran bisa dilakukan sejak emprit masih anakan atau masih diloloh. Hal ini bisa dilakukan dengan kenari yang sudah gacor, sebagaimana dilakukan Om Iwan meski tanpa sengaja. Bisa juga dengan memutarkan suara burung kenari baik melalui MP3 Player atau perangkat elektronik lainnya.
  • Sayuran dan buah-buahan bisa diberikan sebagai pakan tambahan.
  • Masuk atau tidaknya masteran suara kenari sangat tergantung dari jenis kelamin, serta tingkat kecerdasan dari individu burung itu sendiri. Boleh jadi, emprit koleksi Om Iwan memiliki kecerdasan bagus untuk ukuran bondol jawa.

Berikut ini video terkait dari youtube:

Kemampuan istimewa burung memang didasari dari pelatihan semasa masih anakan / piyikan. Sebab burung akan belajar lagu pada tahap perkembangan. Mereka mendengar dan menirukan apa saja suara di sekitarnya, sepanjang tipe suara sesuai dengan karakter suara burung termaster, kemudian mengembangkan apa yang didengarnya setelah burung beranjak dewasa.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.