Hasil lomba burung Piala Raja 2013 Prambanan – Jogja

Lomba Burung Berkicau Nasional Piala Raja 2013 di Taman Candi Prambanan, Sleman, Minggu (9/6) kemarin, benar-benar berjalan meriah sekaligus “panas”. Even yang mestinya sudah kelar pada sore hari, baru bisa selesai malam hari. Cucak hijau Histeris milik Agung Tattoo Bali mampu membuktikan diri sebagai yang terbaik di Tanah Air, setelah nyeri juara 1 termasuk di kelas utama, Maharaja. Yang unpredictable adalah kelas murai batu, di mana Kiamat milik Sona Lampung (279 team) menjuarai Kelas Maharaja, menekuk gaco-gaco papan atas seperti Super Bejo, Hokky Boy, Seruling Raja, Killer, dan Gobi. Dan, yang sensasional, adalah kacer Raja Rimba milik Gunawan Cobra (279 Team), dengan mencetak quattrick atau empat kali juara 1 dan sekali runner-up.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Even Piala Raja 2013 yang dipunggawani Mr Bagya SH dan Mr Bambang Wisnu ini disesaki peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Jayakarta Team sukses mempertahankan gelar juara umum bird club (BC), setelah mendominasi sebagian besar kelas yang dilombakan.

Jayakarta Team mendapat perlawanan sengit dari 279 Team, yang tak lain adalah tim milik tokoh lawas Edy PLN. Seperti halnya Jayakarta, 279 Team juga mendapat dukungan sejumlah kicaumania dari daerah. Namun kekuatan Jayakarta Team masih terlalu tangguh bagi lawan-lawannya, termasuk 279 Team.

Selain mempertahankan gelar juara umum, hasil di Piala Raja 2013 melengkapi prestasi tim ini sepanjang pertengahan tahun 2013. Sebelumnya, Jayakarta Team juga menjadi juara umum BC pada BnR Award, Ronggolawe Cup, dan Kicaumania Cup. Adapun juara umum single fighter (SF) diraih Mr Bali Peace, dengan menyingkirkan H Rihan Variza sebagai pesaing utamanya.

Lomba secara keseluruhan berlangsung ramai, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Nyaris semua kelas penuh, kecuali kelas-kelas yang selama ini memang minim peserta di berbagai even, seperti anis kembang, campuran impor, tledekan, dan sejumlah kelas ring di luar murai batu.

Hujan yang mengguyur kawasan Prambanan di awal lomba cukup mengganggu, sehingga banyak jadwal yang molor. Ditambah lagi dengan perilaku peserta yang masih suka saling menunggu di kelas kacer, murai batu, cendet, dan cucak hijau, membuat jalannya lomba bertambah molor.

Sering terjadi di lapangan satu sudah selesai, di lapangan lain masih saling menunggu menggantang burung. Hitungan atau aba-aba dari MC agar burung segera digantang sepertinya kurang bermakna, karena para peserta cenderung abai terhadap aturan lomba. Akibatnya MC beberapa kali mengulang hitungan dari awal.

Sebagian peserta juga masih ngotot teriak-teriak, meski lomba sejak awal didesain tanpa teriak. Ya, akibat berbagai kendala inilah, lomba secara keseluruhan baru rampung malam hari. Namun, meski masih ada sejumlah keluhan, kualitas penilaian secara umum sudah lebih bagus daripada tahun lalu.

Kejutan di beberapa kelas

Sejumlah jagoan papan atas memang tetap moncer di Piala Raja 2013. Namun banyak sekali kejutan yang terjadi, terutama di kelas murai batu dan kacer. Pertarungan sengit dan penuh kejutan terjadi di kelas murai batu. Tak seekor burung pun yang dapat mencetak hasil nyeri.

Kelas paling bergengsi, Maharaja, kali ini dikuasai Kiamat milik Sona Lampung (279 Team). Juara kedua dan ketiga masing-masing ditempati Gobi (Yudi Suzuki RB) dan Killer milik H Hendy Carton, keduanya dari Duta Jayakarta.

Super Bejo milik Ming Basket, juara Ronggolawe Cup di Cibubur (12/5), harus puas di urutan 8 Kelas Maharaja dan juara 10 di Kelas Prameswari. Hal serupa juga dialami Hokky Boy, murai jawara milik Mr Baim (Jalak Bali Team), yang harus puas di urutan ketiga Kelas Sekar Kedaton. Sebelumnya, kedua gaco ini banyak difavoritkan bakal menjuarai Kelas Maharaja, terutama setelah Om Gunawan Solo memastikan tak bisa menurunkan Natalia karena masa mabungnya belum kelar.

Billy Kebumen, yang bergabung dengan Duta Jayakarta, masih bisa tersenyum setelah Seruling Raja mencuri satu gelar juara pertama di Kelas Prameswari. Tetapi inilah satu-satunya gelar bagi Seruling Raja, karena di kelas lainnya gagal menembus 10 besar.

Dua kelas murai batu lainnya dimenangi Rossy milik Gendon (Jogja) dan Killer milik H Hendy Carton. Sedangkan Kelas MB Ring Pariwisata dimenangi Lodra Jr milik Andi Sragen (279 Team), dan Kelas MB Ring Bintang PBI memunculkan Gehger milik H. Hendy Carton sebagai yang terbaik.

Di kelas kacer, Raja Rimba (RR) milik Gunawan Cobra dari Jember terlihat sangat mendominasi. Dari lima kelas (tak termasuk kacer ring), RR memboyong empat gelar juara alias quattrick. Satu kelas lainnya dimenangi Hipnotis milik Bambang Honda Bojonegoro, justru di kelas utama, Maharaja.

Bagi Hipnotis, kemenangan ini sekaligus mengulang prestasinya dalam dua even Piala Raja terdahulu dengan selalu menjadi yang terbaik di kelas utama. Namun kemenangan Raja Rimba memang sedikit mencederai kesuksesannya. Hipnotis hanya sekali juara pertama, sedangkan RR empat kali juara 1.

Kemenangan RR juga menyingkirkan jawara Valentine Jogja, Satria Dewa milik Jimmy DS, yang harus puas sebagai juara ketiga Kelas Maharaja, setingkat di bawah Raja Rimba. Dalam even ini, Gunawan bergabung dengan 279 Team dan menjadi ancaman paling serius bagi Jayakarta Team.

Histeris menjadi cucak hijau terbaik nasional

Seperti prediksi sebelumnya, Histeris akhirnya mampu membuktikan diri sebagai cucak hijau terbaik di Indonesia untuk saat ini. Gaco milik Agung Tattoo dari Bali ini bukan hanya menjuarai kelas utama (Maharaja), tetapi juga juara pertama di Kelas Sekar Kedaton B, runner-up Kelas Prameswari A, dan juara 4 Kelas Prameswari B.

Cucak hijau melombakan enam kelas. Juara di empat kelas lainnya masing-masing diraih Kresno (Mr Harun – Ponorogo), Gladiator (H Andika – Duta Jayakarta), Maestro (Haley WS – Jogja), dan Ken Arok (H Wiwit HD – Arema).

Penampilan Histeris memang sangat memukau. Ia benar-benar jagoan sejati yang tidak memiliki rasa takut untuk bertarung jauh dari kampung halaman. Sebelumnya, burung ini mencetak hattrick dalam even 168 Cup II di Semarang, kemudian memborong empat gelar juara 1 dalam Iwan Kopi Luwak III Cup di Jember.

Sementara itu, anis merah Platinum milik Iwan Platinum Jogja menghentak dengan menjuarai Kelas Maharaja dan Sekar Kedaton B. Helmy Asalvo sukses memenangi kelas kenari, melalui Green Crown, bersanding dengan Martill milik Wish Trop Sidoarjo.

Di kelas cucak jenggot, Ratu Jagad berbagi juara dengan Soimah milik H Rihan Variza. Sedangkan Mr Fajar dari Bali Peace sukses melalui cendet Peterpan serta lovebird Cinta Laura.

Terjadi kejutan di Kelas Lovebird Pariwisata A, di mana lovebird umur 6 bulan hasil ternakan DT Bird Farm Sleman (atas nama Om Dwi Wahyudi /Joko Pamungkas Griya Taman Asri, Sleman) mampu menjadi juara  2 atau runner-up, mengalahkan puluhan burung yang lebih mapan.

Demikian info sekilas mengenai pelaksanaan Piala Raja 2013. Nantikan profil dan tips dari beberapa burung jawara Piala Raja 2013, yang akan diturunkan di omkicau.com secara bertahap.

Hasil Lomba Piala Raja, Prambanan – Jogja, 9 Juni 2013

(data resmi dari panitia penyelenggara )

—

Selamat kepada para pemenang, dan tetap semangat untuk peserta lainnya. —

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.