Sebagian besar kicaumania mengelompokkan burung kacer dalam dua jenis, yaitu kacer dada hitam (kerap juga disebut kacer lokal) dan kacer poci / sekoci yang memiliki dada putih. Sebagai komunitas merdeka, sah-sah saja penyebutan dan pengelompokan tersebut. Tetapi sebenarnya kacer dada hitam sendiri terdiri atas beberapa subjenis. Secara umum, burung kacer (Copsychus saularis) terdiri atas 8 subspesies / ras, empat di antaranya dijumpai di Indonesia, dengan wilayah persebaran hanya di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berikut ini empat ras kacer dan persebarannya di Indonesia :
- Copsychus saularis musicus
Wilayah persebarannya di Pulau Sumatera, termasuk pulau-pulau kecil di sekitarnya seperti Simeulue, Nias, Batu, Bangka, dan Belitung; kemudian di Jawa Barat, serta wilayah selatan dan barat Kalimantan. Selain di Indonesia, ras ini juga dijumpai di wilayah selatan Thailand dan Semenanjung Malaysia.
Ras inilah yang sering disebut sebagai kacer dada putih, atau kacer poci / sekoci, dan kini menjadi jenis kacer terpopular di Indonesia. - Copsychus saularis amoenus
Wilayah persebarannya sangat terbatas, yaitu di wilayah timur Pulau Jawa dan di Pulau Bali. Ras ini termasuk jenis kacer dada hitam, dan menjadi satu-satunya ras kacer dada hitam yang habitatnya di luar Kalimantan. - Copsychus saularis pluto
Ras ini memiliki wilayah persebaran terbatas di Pulau Kalimantan saja, khususnya di wilayah utara, timur, dan tenggara. Dijumpai pula di Pulau Maratua, yaitu pulau kecil di dekat Kalimantan. Ras ini termasuk jenis kacer dada hitam, dan banyak dilombakan di Kalimantan dengan nama Kelas Kacer Hitam / Kacer Dada Hitam. - Copsychus saularis adamsi
Wilayah persebaran ras adamsi terbatas di wilayah utara Kalimantan, khususnya di kawasan pesisir pantai, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Meski termasuk dalam wilayah administratif Malaysia dan Brunei Darussalam, kacer ini juga ditemukan di wilayah perbatasan dengan Indonesia, baik di Kalimantan Barat maupun Kalimantan Timur. Sebagian ras ini juga ikut dilombakan di Kalimantan.
KACER POCI / SEKOCI
Kacer poci atau sekoci adalah sebutan untuk burung kacer yang bagian dada hingga perutnya berwarna putih. Sebagian kicaumania menyebutnya kacer dada putih, untuk membedakannya dari kacer dada hitam.
Di beberapa daerah sumber, kacer poci memiliki beberapa nama lokal, misalnya kacer priangan (Jawa Barat) dan kacer bulan (Kalimantan).
Jawa Barat dikenal sebagai gudangnya kacer poci, meski ras ini juga dijumpai di Sumatera serta wilayah barat dan selatan Kalimantan. Meski berasal dari subspesies yang sama, yaitu Copsychus saularis musicus, sejumlah kicaumania meyakini ada perbedaan karakteristik antara burung yang ada di Jawa Barat dan daerah lain. Itu sebabnya, kacer poci dari Jawa Barat sering diburu para penggemar burung kicauan.
Kacer poci asal Jawa Barat memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih kecil daripada ras sejenis dari Sumatera dan Kalimantan. Boleh jadi, ini pengaruh dari ketersediaan pakan di hutan, yang berlangsung selama ratusan tahun, sehingga mempengaruhi postur tubuh secara permanen.
Tetapi untuk kualitas suara, sebenarnya tidak ada perbedaan antara kacer poci dari Jawa Barat, Kalimantan, dan Sumatera. Jika ada anggapan bahwa kualitas suara kacer poci asal Jawa Barat lebih hebat, sebenarnya ini hanyalah mitos yang tak memiliki dasar ilmiah apapun. Buktinya, banyak kacer jawara nasional yang berasal dari Sumatera, terutama Jambi, Lampung, dan Bangka-Belitung. Padahal, semua bahan berasal dari Sumatera juga.
Burung betina memiliki penampilan yang mirip dengan burung jantan. Hanya saja, warna bulu burung betina lebih suram dan terlihat keabu-abuan. Silakan lihat gambar di bawah ini :
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Burung betina bahkan juga memiliki kemampuan berkicau seperti halnya burung jantan, serta mampu bersuara secara bervariasi meski dengan suara yang ngeban (berulang-ulang).
Saat ini populasi kacer dada putih di beberapa daerah, khususnya di Jawa Barat, mengalami penurunan drastis akibat maraknya penangkapan liar bahkan perburuan terhadap sarang-sarang mereka. Itu sebabnya, yuk kita biasakan membeli burung kacer dari hasil penangkaran atau budidaya yang dilakukan para breeder. Yuk, kita buktikan hobi burung tak mengganggu populasi mereka di alam liar, sebagaimana yang sering dituduhkan oleh kalangan tertentu.
KACER DADA HITAM
Kacer dada hitam sering disebut sebagai kacer hitam atau kacer lokal. Penyebutan “lokal” sebenarnya kurang tepat, karena ras adamsi yang juga kacer hitam juga ditemukan di wilayah utara Kalimantan yang merupakan bagian wilayah dari Malaysia maupun Brunei.
Seperti dijelaskan sebelumnya, kacer hitam hanya dijumpai di Kalimantan, Jawa Timur, dan Bali saja. Namun di Kalimantan, khususnya wilayah barat dan selatan, juga dijumpai kacer dada putih.
Kacer hitam dari Jawa Timur dan Bali (ras amoenus) banyak dicari karena diyakini memilili mental bertarung yang bagus. Namun, sekali lagi, Om Kicau berpendapat bahwa ini sebenarnya hanya masalah perawatan saja. Buktinya, banyak kacer hitam dari Kalimantan yang juga berkualitas.
Dari sisi postur, kacer ras amoenus sedikit lebih besar daripada dua ras kacer hitam yang ada di Kalimantan, yaitu pluto dan adamsi.
Burung betina ras amoenus mirip dengan burung jantan, tetapi memiliki warna keabu-abuan. Bahkan pada ras adamsi, burung betina sangat mirip dengan kacer poci jantan, hanya saja warna di bagian leher hinga dadanya sedikit keabu-abuan (tampak kusam , Suara burung betina jenis ini pun mirip burung jantan, bisa bervariasi, ngeroll, bahkan memiliki kemampuan tarung yang sama.
Di luar tiga ras tersebut, berembus kabar mengenai kacer tasik. Ia termasuk kacer hitam, tetapi dijumpai di wilayah tengah dan selatan Jawa Barat, khususnya Tasik, sehingga dikenal dengan sebutan kacer tasik. Ciri-cirinya antara lain memiliki bercak putih pada bagian bawah ekornya.
Om Kicau menduga, kacer tasik merupakan hasil persilangan (crossing) antara kacer hitam dari daerah lain dan kacer poci di Jawa Barat melalui campur tangan manusia. Sebab kacer bukan burung migran, sehingga tak mungkin kacer hitam dari Jawa Timur hijrah dengan sendirinya ke Jawa Barat. Hasil breeding ini kemudian ada yang hidup di alam liar (misalnya lepas dari sangkar) dan berkembang biak.
Kemungkinan lain, kacer tasik merupakan subspesies baru yang luput dari pengamatan para ahli burung atau ornitholog. Sejauh ini belum ada informasi atau penelitian mengenai kacer hitam.
Itulah empat ras kacer yang ada Indonesia. Masing-masing punya kekurangan dan kelebihannya. Soal kualitas suara saat lomba, semuanya tergantung dari perawatan harian yang diberikan kepada burung tersebut.
Namun salah satu hal paling utama dalam merawat kacer adalah menjaga kondisi birahinya agar tetap stabil. Birahi rendah bisa membuat burung mbalon, sedangkan terlalu birahi bisa membuat burung mbagong. Jadi silakan cari setelan yang tepat untuk kacer Anda, sesuai dengan karakter burung dan rasnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perawatan burung kacer, silakan buka kembali beberapa artikel do bawah ini :
- Tips menghilangkan stres pada kacer ala Om Istono YR
- Merawat kacer usai mabung
- Kapan dan berapa lama kacer mabung
- Mengatasi kacer yang ngetem selama lomba
- Terapi ranjau bola agar kacer nagen
- Efek kroto terhadap kacer
- Kacer mbedesi / mbalon dalam penilaian juri PBI
- Panduan penangkaran kacer untuk pemula
- Penyebab kegagalan dalam penangkaran kacer
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Mau nanya om…gimana caranya menjinakan kacer yg suka glabakan/ giras..?
di daerah saya ada kacer dada putih namun di atas mata tumbuh bulu warna putih,, itu termasuk kacer mana…???
saya pernah menjumpai kacer hitam yang ekornya tanpa memiliki warna putih(seperti murai black tail) dengan warna putih di sayap separuh dari pada kacer hitam pada umumnya kalau boleh tahu termasuk jenis kacer apakah?
Saya ada om kacer silangan poci dan sekoci, dada hitam ny separuh, sisa ny putih.
mbalon dengan mbagong, memangnya beda ya om..???
mbalon : kacer masih punya nyali meski mentalnya udah jatuh, itu ditunjukan dengan mengembangkan bulu2nya seperti balon untuk menakuti lawannya. kadang sesekali melawan dengan suara yang keras, burung yang mengalami kondisi ini, masih bisa digunakan lag ipada pada pertarungan berikutnya, dengan mengatur setingan yang pas.
mbagong : kacer sudah tidak punya nyali lagi alias mentalnya keburu jatuh, sebaiknya burung segera di amankan, karena sifat demikian bisa berpengaruh terhadap kondisi psikologinya ( trauma ), dan bisa segera di berikan terapi mbagong.
ohhhh gitu ya om…makasih pencerahannya….