Zippo dan Mata Dewa terbaik di Polder Air Hitam

Cucak hijau Zippo milik Ganden Sempaja, dan murai batu Mata Dewa milik Dewi Borneo (Golden SF), tampil sebagai burung terbaik di kelasnya, setelah meraih prestasi gemilang dalam Lomba Burung Polder Air Hitam di Samarinda, Minggu (8/9) kemarin. Zippo mencetak hattrick atau tiga kali juara 1, plus sekali juara 3. Sedangkan Mata Dewa meraih double winner. Prestasi ini mengulangi kesuksesan di even Gebyar Merah Putih (25/8), di mana Zippo dan Mata Dewa juga mencetak hattrick dan nyeri juara 1.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Di kelas kacer, Fitri BKS tampak mendominasi melalui dua gaco andalannya, yaitu Sakral dan Raiders. Kacer Sakral menjadi juara 1 di Kelas Belibis A, sedangkan Raiders menjuarai Kelas Belibis B. Dua sesi lain dimenangi kacer Maharaja milik Mr Ming (Golden SF) di Kelas Merak A, dan Satelit milik H Onny (Sadewa SF). Karena akumulasi poinnya paling tinggi, Maharaja ditetapkan sebagai kacer terbaik.

Kru Fitri BKS layak mendapat gelar sebagai spesialis kelas kacer. Sebab, pada hari yang sama, Fitri BKS juga melombakan dua kacernya dalam Liga Sumatera Seri 5 di Pangkalpinang, Bangka, masing-masing kacer Kelud (juara 3) dan Black Sabbat (juara 6).

Di kelas murai batu borneo, Mata Dewa milik Dewi Borneo (Sempaja BC) meraih double winner, usai menjuarai Kelas Belibis B dan Merak A. Burung ini juga menjadi juara 6 Kelas Belibis A. Dengan hasil ini, Mata Dewa terpilih sebagai murai batu terbaik.

Prestasi Mata Dewa memang stabil. Sebelumnya, dalam kontes Gebyar Merah Putih di tempat yang sama, 25 Agustus lalu,  Mata Dewa juga berhasil nyeri juara 1, meski predikat burung terbaik ketika itu menjadi milik Hercules milik Adriansyah dari Tenggarong.

Cucak hijau Zippo milik Ganden Sempaja kembali menunjukkan kehebatannya. Dari empat kelas yang dibuka panitia, Zippo memborong tiga gelar juara 1 (hattrick) dan sekali juara 3. Tak heran jika Zippo ditetapkan sebagai burung terbaik di kelas cucak hijau, mengulangi prestasinya dalam Gebyar Merah Putih (25/8).

Berdasarkan pantauan di lapangan, Zippo mengeluarkan senjata pamungkasnya dengan irama / lagu dan volume yang keras, serta gaya aduhai.

“Zippo memang kelihatan mencolok dari pinggir. Tadi peserta lain juga terkesima saat melihat Zippo tampil di lapangan. Karena burung ini sedang dalam top form, mungkin besok kami turunkan lagi di Borneo Cup di Sempaja, Samarinda, Minggu 15 September mendatang,” kata Ganden.

Hasil nyeri juga diraih lovebird Kanjeng Ratu milik Dwi (Royal BC), yang memenangi Kelas Belibis B dan Merak. Kanjeng Ratu kemudian dinobatkan sebagai lovebird terbaik dalam gelaran kemarin.

Kenari Yonkuro, milik Alex dari Golden SF, juga tak mampu dibendung lawan-lawannya. Yonkure juga sukses meraih dua gelar juara 1, yaitu di Kelas Merak B dan Cendrawasih.

Penampilan Yonkuro memang terlihat ciamik. Dia berkicau sambil goyang dan geser-geser, sehingga mencuri perhatian para juri. Gelar ganda ini menjadi penopang poin bagi Golden SF, yang akhirnya ditetapkan sebagai juara umum single fighter (SF).

Edi Arianto, selaku pengelola Arena Lomba Burung Polder Hitam, mengatakan jumlah peserta kini terus mengalami peningkatan, termasuk dalam gelaran Minggu (8/9) kemarin. “Ini membuktikan peserta yang mengikuti gelaran di Polder Air Hitam merasa puas dan senang,” ujar Om Edi.

Ketua Pelaksana Lomba Burung Polder Hitam, Andung H, dengan senyumnya khas, juga merasa puas dan senang melihat pelaksanaan even yang meriah dan lancar. “Kami ucapkan kepada semua pihak yang telah menyukseskan setiap gelaran kami, baik sisi panitia, tim juri, para peserta, dan tim redaksi omkicau.com,” kata dia.

Om Andung menambahkan, banyak peserta merasa senang keikutsertaan mereka terus di-update di Om Kicau, baik publikasi awal berupa brosur hingga liputan dan hasil lomba. “Para peserta memberi komentar positif. Ini merupakan salah satu bukti bahwa Arena Lomba Burung Polder Air hitam selalu memunculkan inovasi-inovasi baru, agar peserta tidak bosan,” tambah Om Andung.

Sistem rolling bagi tim juri

Menurut Koordinator Juri, Ahim, tim juri masih menggunakan sistem rolling. “Kami selalu minta juri yang bertugas selalu berbeda, agar peserta tidak bosan, dan lebih menjamin penilaian yang fair play,” ujarnya.

Sistem ini terutama diberlakukan untuk kelas-kelas yang paling diminati para kicaumania, misalnya murai batu, kacer, lovebird, dan cucak hijau.

“Kami juga selalu menekankan kepada tim juri agar bisa memantau setiap burung secara optimal. Sebab, jumlah peserta umumnya di atas 40 ekor per sesi, dan burung yang dilombakan pun memiliki materi yang bagus-bagus,” tambah Om Ahim.

000

Hasil Lomba Burung Polder Air Hitam, Samarinda (Minggu, 8 Sept 2013)

—

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.