MB Mata Dewa quattrick di Polder Air Hitam

Murai batu borneo Mata Dewa tampil sangat meyakinkan dalam  Lomba Burung Polder Air Hitam di Samarinda, Minggu (29/9). Turun di semua (empat) kelas yang dibuka panitia, burung andalan Dewi Borneo dari Sempaja BC ini tak menyisakan satu gelar pun bagi lawan-lawannya. Mata Dewa meraih prestasi sensasional, quattrick, alias empat kali menjadi juara 1 dalam satu even. Tak heran jika Mata Dewa ditetapkan sebagai burung murai batu terbaik dalam even tersebut.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

—-

Dalam even terdahulu, 8 September 2013, Mata Dewa juga menjadi murai batu terbaik, meski ketika itu “hanya” meraih dua kali juara 1. Artinya, terjadi lonjakan prestasi luar biasa pada burung ini.

Selama berlomba, penampilan Mata Dewa benar-benar mencuri perhatian para juri. Burung ini terus mengeluarkan berondongan senjatanya, mulai suara cililin, cucak jenggot, kenari, hingga lovebird.

Berbeda dari murai batu yang didominasi satu burung, persaingan sengit terjadi di kelas kacer. Sama seperti murai batu, panitia juga membuka empat kelas kacer. Hasilnya, tidak ada seekor burung pun yang mampu meraih double winner.

Gelar juara dibagi rata, yaitu untuk Maharaja milik Mr Ming dari Duta Golden, Raiders milik Fitri BKS (Pelangi BC), President milik H Onny (Sadewa), dan Zamrud milik RSHD.

Panitia menetapkan Maharaja sebagai burung kacer terbaik dalam even ini, karena menjuarai kelas utama, serta dua kali menjadi runner-up. Dalam even sebelumnya di Polder Air Hitam, Maharaja juga terpilih sebagai burung kacer terbaik.

—-

Mr Ming mengakui, even ini merupakan pemanasan bagi Maharaja sebelum turun di even nasional KTM Cup di Balikpapan, Minggu (6/10) mendatang.

“Saya puas Maharaja bisa menyandang predikat sebagai kacer terbaik. Di sini lawan-lawannya cukup berat, tetapi persaingan di KTM Cup pasti jauh lebih berat. Sebab beberapa kacer dari Jawa pun akan datang ke Balikpapan,” ujarnya kepada Om Kicau.

Sebagai Duta Golden, tak lupa Mr Ming mengajak teman-teman kicaumania di Kalimantan Timur dan provinsi lain agar datang ke Golden Cup yang akan digelar di Samarinda, 13 Oktober mendatang.

—-

Persaingan seru juga terjadi di kelas cucak hijau. Jagoan M Yusuf (Pelangi BC), yang kebetulan juga bernama Mata Dewa, sukses merebut dua gelar juara 1 dari empat kelas yang dilombakan. Dua sesi lainnya menjadi milik Burak Siluman milik Mat Nasir (Suryanata) dan Sakera milik Ardi dari BKB BC.

Namun karena akumulasi poinnya lebih tinggi, Burak Siluman terpilih sebagai cucak hijau terbaik di Polder Air Hitam. Selain menjuarai kelas utama, Bintang, Burak Siluman dua kali menjadi juara 2 dan sekali juara 3. Artinya, dari empat kelas, burung ini selalu masuk tiga besar.

Penampilan Burak Siluman memang stabil. Durasi kerjanya luar biasa, sejak awal digantang hingga akhir penilaian terus saja berkicau, dengan gaya ngentrok yang aduhai, dan mampu mengeluarkan senjata tonjolannya berupa cililin, burung gereja tarung, yang disambung dengan suara siri-siri.

Di kelas lovebird, Kanjeng Ratu kembali menunjukkan performa terbaiknya, serta mempertahankan predikatnya sebagai burung terbaik di kelas tersebut. Lovebird berwarna biru dakocan ini memiliki performa suara yang stabil, ngekeknya panjang-panjang, ditunjang dengan speed yang rapat, serta volume yang kuat.

—-

—-

Ada pemandangan menarik di kelas kenari, karena jumlah peserta di salah satu sesinya mencapai 31 gantangan. Sebelumnya, jarang sekali jumlah peserta di kelas kenari bisa mencapai 30 ekor burung. Ini menunjukkan pamor kenari terus melambung di wilayah Kalimantan Timur, sekaligus bukti kalau Polder Air Hitam makin menjadi magnet tersendiri bagi para kicaumania untuk menguji kemampuan burungnya.

—-

Terus berupaya melakukan inovasi baru

Berdasarkan rekapitulasi panitia, jumlah peserta Minggu lalu tercatat 795 ekor burung. Angka yang fantastis untuk sebuah even sekelas latihan prestasi. Kelas yang paling ramai antara lain murai batu, kacer, cucak hijau, dan lovebird.

H Andung, H Edi Arianto, dan Ahim, tiga punggawa Arena Lomba Burung Polder Hitam, berupaya terus melakukan inovasi dan kreasi baru agar teman-teman kicaumania selalu bergairah setiap kali berlomba. Apalagi panitia sering memberikan hadiah tambahan (bonus) bagi juara 1.

Sistem penjurian pun menjadi fokus utama, karena hampir semua kicaumania di Indonesia sangat merindukan penilaian yang fair. “Kita selalu melakukan rolling tim juri, termasuk mendatangkan juri-juri independen dari luar kota, untuk meningkatkan fair play dan sportivitas,” kata Ahim, koordinator tim juri.

H Edi Arianto, selaku pengelola Arena Lomba Burung Polder Hitam, bahkan menganggap peserta itu sama seperti raja. “Mereka adalah pelanggan setia. Kami harus berusaha untuk memberikan tingkat kepuasan dan kenyamanan,” ujarnya.

Sebelum bertugas, para juri juga selalu mengikuti briefing, agar terjadi kesamaan persepsi dan dapat bekerja lebih maksimal. Tentu ini semua merupakan proses, sehingga tetap butuh masukan dari para peserta.

H Andung selaku ketua pelaksana mengucapkan terima kasih atas dukungan para kicaumania, yang selalu datang ke Arena Lomba Burung Polder Air Hitam, Jalan AW Syahranie (Jalan Kadrie Oening) Samarinda. “Tentu saja kami bukan pemilik kesempurnaan. Kalau ada kekurangan di sana-sini, kami mohon maaf sebesar-besarnya,” tutur H Andung.

—-

—-

—-

Hasil Lomba Polder Air Hitam Samarinda (Minggu, 29 September 2013)

—-

—-

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—-

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.