Murai batu Sniper milik Aheng kembali menunjukkan keperkasaannya. Tampil dalam even Kalapas Muara Bulian Cup I di kompleks Air Panas, Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Minggu (27/10) ini, Sniper berhasil menjuarai Kelas Mega Bintang. Empat juri menancapkan bendera koncer A di bawah gantangan Sniper, dan hanya seorang juri saja yang menancanpkan bendera koncer B.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Murai batu Sniper juara 1 di Kalapas Muara Bulian Cup 1, Minggu (27/10).

—-

Lomba Burung Berkicau Kalapas Muara Bulian Cup I ini digelar dalam rangka memperingati HUT Dharma Karya Dhika 2013. Banyak gaco-gaco papan atas yang tampil di sini, bukan hanya murai batu, tetapi juga di beberapa kelas lain seperti kacer, kenari, dan lovebird.

Saat turun di Kelas Mega Bintang, murai batu Sniper langsung mengeluarkan beberapa amunisinya seperti tembakan cililin, kapas tembak, dan cucak jenggot, serta tonjolan ngekek panjang lovebird. Volumenya kencang dan menekan lawan-lawannya, dengan durasi kerja maksimal sejak awal hingga akhir lomba.

Hal ini membuat kelima juri terpana. Empat di antaranya langsung menancapkan bendera koncer A, tepat di bawah gantangan sniper. Hanya seorang juri yang menancapkan bendera koncer B untuk gaco andalan Aheng ini.

“Senang sekali bisa melihat performa Sniper yang maksimal dalam even ini. Lebih senang lagi ketika melihatnya bisa menjadi juara pertama,” kata Aheng dengan bangga. Juara kedua di kelas bergengsi ini direbut murai batu Seda, milik Bujang Makalam, yang juga sarat prestasi.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Unggul dalam mental bertarung

Aheng antarkan MB Sniper juara di kelas paling bergengsi.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

—-

Menurutnya, Sniper mempunyai keunggulan dalam mental bertarung. Setiap kali lawan-lawan menekannya melalui kicauan masing-masing, Sniper pasti balas menekan dengan mengeluarkan kicauan lebih keras, dengan tembakan bertubi-tubi, yang membuat lawan mengendurkan tekanan.

Staminanya prima, power juga luar biasa. Bisa jadi, ini merupakan efek pemberian 50 butir kroto besar dan segar, yang selalu diberikan Aheng setiap hari. “Kalau jangkrik standar, lima ekor pagi hari dan lima ekor lagi pada sore hari,” jelas Aheng.

Selain cililin, kapas tembak, cucak jenggot, dan lovebird, Sniper juga memiliki isian lain seperti serindit, siri-siri besar, rio-rio, dan murai pasir.

Sniper sebenarnya merupakan gaco lawas dan mapan milik Agus Arizon, yang dikenal sebagai pemain, breeder murai batu, sekaligus event organizer (EO)latber burung. Namun, karena kesibukannya, Agus tidak sempat membawanya ke even yang terlalu jauh dari Jambi, apalagi sampai ke Jawa.

“Burung ini saya lombakan sejak tahun 2009 hingga akhir tahun 2012, dan hampir selalu juara satu,” kata Agus Arizon. Sniper di-take-over Aheng dalam keadaan mabung. Setelah empat bulan menunggu, Sniper lalu dilombakan dan langsung moncer dalam di kelas utama dalam even Citra Raya City, akhir Juni lalu. (Kelana Lana)

—-

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.