Mengupas ragam kenari sepertinya tak ada habis-habisnya. Tidak mengherankan jika para penggemar kenari akan terus berusaha melengkapi koleksinya di rumah. Kenari bon oranye memang bukan jenis baru, tetapi kehadirannya selalu mempesona dan menjadi primadona penangkar tertentu. Taurus Bird Farm (BF) Tangerang, misalnya, selama ini fokus mencetak kenari AF, termasuk bon oranye. Harga anakan kenari bon oranye umur 1,5 bulan rata-rata Rp 1 juta, lebih lebih mahal daripada warna standar (Rp 600 ribu).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pasar kenari saat ini memang kembali cerah, setelah sebelumnya (bersama lovebird) sempat anjlok. Para importir burung kembali mendatangkan kenari-kenari dari Eropa dan Taiwan, yang sebagian besar juga laris di pasaran.
Namun para peternak lokal pun masih memperoleh berkah rezeki dari usaha breeding kenari. Membanjirnya kenari impor tidak menyurutkan mereka untuk terus mencetak kenari-kenari andal.
Beberapa peternak lokal memang mulai melirik kenari besar. Mereka coba mencetak Yorkshire (YS) lokal, maupun F1 dan F2 YS. Sebagian lagi memilih bertahan dengan produk AF.
Om Yudi Yanuarso, pemilik Taurus BF, termasuk salah seorang peternak kenari yang tetap mempertahankan produk AF. Bahkan kenari AF sudah menjadi ciri khas Taurus BF.
Penangkaran kenari yang dikembangkannya memang tidak banyak. Targetnya bukan pada kuantitas, melainkan kualitas produk. Sebab pelanggan umumnya dari kalangan pemain kenari.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sudah banyak produk Taurus BF yang moncer di lapangan, termasuk dalam latberan. Produknya cenderung semi-isian, terutama tonjolan isian suara perenjak dan ciblek, untuk melengkapi materi lagu standarnya. “Tapi, sebelum anakan besar, biasanya sudah dipesan teman-teman,” jelas Om Yudi, yang juga breeder lovebird.
Menurut dia, harga anakan memang tergantung dari warnanya. Belakangan ini, warna bon oranye banyak digemari. Padahal, harganya lebih mahal daripada warna standar. Kalau anakan kenari warna standar dibanderol Rp 600 ribu / ekor, bon oranye dijual seharga Rp 1 juta / ekor. Semuanya rata-rata umur 1,5 bulan.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
wah ternyata gitu ya om,,tp sayangnya baik peternak dan pemain apalagi pedagang seringkali malah mengagung2kan istilah “F” itu lho,, tak jarang mereka bilang cuma lokal,,kalah kelas dg f1,f2,dst,,
mlm Om,numpang nanya.
kn AF itu dari indukan+pejantan jenis apa ya?
Sama seperti jawaban saya atas pertanyaan sobat kicaumania beberapa waktu lalu.
Istilah F1, F2, AF, sebenarnya merupakan kesalahkaprahan yang terpelihara sejak dulu di kalangan kenarimania.
Istilah-istilah ini muncul karena kurang didukung basis ilmu genetika yang memadai.
F1 adalah singkatan dari filial pertama, atau keturunan pertama dari sebuah perkawinan (breeding) dan / atau persilangan (crossing).
Jika Om Marsi punya ayam bangkok jantan A, dikawinkan dengan ayam bangkok betina B, atau ayam kampung betina C, maka anakan A-B atau A-C bisa disebut sebagai F1.
Jika F1 tersebut, misalnya AB dan AC dikawinkan, maka anaknya disebut F2 alias keturunan kedua. Bisa juga AB dikawinkan dengan saudaranya (misalnya AB2), anaknya juga disebut F2.
Jadi, istilah F1 dan F2 dalam ilmu genetika berlaku untuk seluruh satwa (binatang) dan tumbuhan (tanaman).
Ingat kan pelajaran biologi waktu SMP, soal bunga warna putih jika disilangkan dengan bunga warna merah. Istilah F1 dan F2 juga disebutkan.
Nah, istilah AF memang spesifik di kenari. Konon, krn Om Kicau memang tidak menjadikannya sebagai ukuran penting soal kualitas suara kenari, AF berasal dari perkawinan antara F1 dan F1.
Kalau mengacu pada penjelasan Om Kicau di atas, sebenarnya kan sama juga dengan F2 dalam ilmu genetika yang sebenarnya.
Ada lagi yang menyebutkan, F1 dan F1 yang dikawinkan untuk menghasilkan AF haruslah strain kenari yang fixed. Lha, kan malah aneh!
Strain adalah varietas yang sudah punya galur murni, jadi pasti sudah fixed. Yorkshire, border, gloster, dll adalah kenari yang sudah jelas strainnya.
Kalau ayam, kita mengenal strain harco untuk petelur, atau itik kita mengenal strain CV-2000, dan sebagainya.
Ada juga yang menyebutkan perkawinan F2 dan F2 menghasilkan AF 22, sebagai pembeda dari anakan AF 11 dari perkawinan F1 dan F1. Padahal anakan F2 dan F2, dalam ilmu genetika, ya sederhana saja: F3.
Jadi, masalah ini nggak usah dipusingkan. Yang penting burung bisa berkicau, kalau dilombakan bisa bunyi juga, entah kalah atau menang, he.. he..
Kita butuh penyebutan lain untuk Kenari-kenari silangan ini 😀