Datang jauh-jauh dari Samarinda, Kalimantan Timur, Mr Deko hanya ingin melihat kacer andalannnya, Adipati, dapat tampil maksimal dalam gelaran Indonesian Bird Champion (IBC) Cup di Lapangan Banteng Jakarta, Minggu (20/4) kemarin. Harapan itu tercapai, karena salah satu kacer terbaik nasional itu memang tampil menawan. “Meski hasilnya di luar dugaan, saya tetap mengapresiasi lomba yang dikemas teman-teman IBC dan BnR,” kata Om Deko.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kacer Adipati, jawara lintasblok dan lintapulau.

Siapa sih yang tak mengenal kacer Adipati, jawara lintasblok dan lintaspulau di berbagai lomba burung berkicau dalam tiga bulan terakhir ini. Gelar juara sudah diraihnya di Jawa dan Kalimantan, bahkan jarang sekali menang satu sesi.

Biasanya burung ini mencetak double winner dan hattrick. Bahkan dalam even Tani Jaya Cup IV di Balikpapan, 9 Maret lalu, memborong enam gelar juara 1 sekaligus. Sebuah rekor yang sulit tertandingi.

Ya, Adipati merupakan kacer andalan baru Om Deko (Samarinda) yang diboyongnya dari YY. Nilai transfernya pun mencengangkan, konon mencapai Rp 300 juta, setara dengan kualitas materi lagu, speed, durasi kerja, power, volume, dan gayanya yang menjadi satu kesatuan pada diri kacer Adipati.

Dalam tiga bulan terakhir, Adipati nyaris tak pernah istirahat dari lomba dan selalu tampil sebagai juara 1 minimal pada dua kelas sekaligus. Terakhir, Adipati meraih hattrick dalam even Jatijajar Cup di Jakarta, 6 April lalu.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Mr Deko (3 dari kanan) dan YY (3 dari kiri): Penampilan kacer Adipati tetap dahsyat.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Minggu (20/4) kemarin, Om Deko sangat yakin kalau gaconya bakal moncer lagi dalam even IBC Cup di Lapangan Banteng Jakarta. Pada sesi pertama, dengan kondisi top form, gaco ini mampu menyuguhkan penampilan dan aksi menawannya.

Sayangnya, gelar juara pertama meleset dari genggaman, bahkan tidak masuk dalam daftar pemenang. Begitu juga penampilan pada sesi berikutnya, hanya diganjar juara tiga. Hanya sekali Adipati mendapat kesempatan di posisi runner up dari tiga sesi yang diikutinya.

Sang pemilik legawa, alias berlapang dada, melihat hasil akhir dari masing-masing sesi yang diikutinya. “Ternyata hasilnya di luar dugaan. Tapi, bagaimanapun, kita terima saja. Sebab semua keputusan mutlak berada di tangan juri dan pihak panitia penyelenggara,” ungkapnya kepada Om Kicau.

Om Deko tetap mengapresiasi IBC Cup, meski hasil di luar dugaannya.

Sebenarnya, kata Om Deko, Adipati hari itu sudah menyuguhkan penampilan terbaiknya. Kerjanya jauh lebih maksimal. Namun, ya itu tadi, dia merasa heran hasilnya kok jauh di luar dugaannya.

Padahal selama mengikuti berbagai lomba yang digelar event organizer (EO) seperti PBI, Ronggolawe, serta EO independen, kacer Adipati dengan penampilan yang kurang lebih sama selalu tampil sebagai juara pertama, bahkan lebih dari satu sesi.

“Tapi, ya itulah lomba. Apapun hasilnya, bagaimana pun proses penjuriannya, saya tetap mengapresiasi even yang dikemas teman-teman IBC dan BnR,” pungkasnya. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.