Burung kirik-kirik merupakan anggota keluarga Meropidae yang memiliki bulu berwarna-warni pelangi. Selain keindahan bulu-bulunya, burung ini juga dikenal sangat akrobatik. Mereka dengan gesitnya mampu menangkap beberapa jenis serangga yang memiliki gerakan paling cepat. Di Indonesia terdapat empat spesies burung kirik-kirik, dengan beberapa keunikannya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tidak seperti kebanyakan burung pemakan serangga yang cenderung memiliki bulu-bulu kurang menarik, burung kirik-kirik justru kaya warna. Kecantikannya mengundang perhatian kalangan ahli dan pengamat burung dari berbagai negara.
Perpaduan warna-warna cerah seperti hijau, biru, merah, dan kuning membuat burung kirik-kirik dijuluki sebagai burung pelangi yang cantik.
Di Indonesia terdapat empat spesies burung kirik-kiri, dengan wilayah persebaran sebagai berikut :
- Kirik-kirik senja / chestnut-headed bee-eater (Merops leschenaulti): Wilayah persebaran di Jawa, Bali, dan Sumatera.
- Kirik-kirik laut / blue-tailed bee-eater (Merops philippinus): Wilayah persebaran hampir di seluruh wilayah Indonesia.
- Kirik-kirik biru / blue-throated bee-eater(Merops viridis): Wilayah persebaran di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
- Kirik-kirik australia / rainbow bee-eater (Merops ornatus): Burung migran dari Australia, yang tiap menjelang musim dingin mampir ke Indonesia.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Di habitatnya, kirik-kirik sangat ahli dalam menangkap serangga sambil terbang. Mereka lebih senang mengejar serangga terbang berukuran besar yang terbangnya cepat, misalnya tawon, lebah, tawon hornet, atau serangga lainnya.
Begitu mengejar serangga, kirik-kirik akan melakukan beberapa gaya akrobatik untuk menangkapnya. Selain memiliki gerakan sangat gesit, kirik-kirik juga memiliki penglihatan cukup tajam. Beberapa spesies memiliki kemampuan bisa melihat seekor serangga dalam jarak 100 meter.
Ketika akan mengejar dan menangkap serangga beracun seperti tawon, burung kirik-kirik biasanya akan sangat berhati-hati dan tidak mau memakan buruannya sebelum menyingkirkan racunnya.
Caranya cukup unik, yaitu menggosok-gosokkan secara perlahan bagian perut tawon pada cabang pohon yang memiliki ruas yang berdekatan untuk mengeluarkan racunnya. Selama melakukan aksinya, burung kirik-kirik akan memejamkan matanya agar tidak kecipratan racun tawon tersebut.
Hal ini berbeda dari jenis burung lainnya, yang biasanya langsung memakan serangga-serangga beracun dengan lahapnya, yang tentu saja berakibat cukup fatal.
Seperti halnya cendet dan srigunting, burung kirik-kirik akan bertengger pada cabang tertinggi guna mengamati lingkungan sekitarnya saat mencari pakan. Namun beberapa jenis kirik-kirik, seperti spesies dari Afrika, akan terbang di samping atau ikut membonceng di punggung hewan besar untuk menangkap serangga.
Untuk mendukung keterampilan terbang cepat dan berakrobatik di udara , burung kirik-kirik punya teknik tersendiri. Biasanya burung menghabiskan 10 persen waktunya setiap hari untuk melakukan aktivitas berjemur.
Burung kirik-kirik memiliki kegemaran berjemur sambil menyisiri bulu-bulu cantiknya. Terik matahari akan membuat kutu dan parasit lainnya mudah menyingkir dari bulu-bulu burung tersebut.
Beberapa spesies burung kirik-kirik sering berjemur secara berkelompok. Saat berjemur, mereka biasanya melakukan gaya serupa, yaitu bagian punggung menghadap matahari sambil membentangkan kedua sayapnya.
Keunikan lain burung kirik-kirik adalah jarang mandi! Ini tentu berbeda dari kebanyakan burung pemakan serangga lainnya yang gemar mandi.
Kalaupun membersihkan tubuhnya, kirik-kirik hanya mencelupkan tubuhnya ke dalam genangan air, lalu terbang lagi (pada manusia biasa dibsebut mandi kadal, he he he). Burung kirik-kirik yang habitatnya di kawasan kering bahkan lebih sering mandi pasir/debu.
Burung kirik-kirik juga memiliki sifat kegotongroyongan yang tinggi. Mereka akan saling membantu pada musim berkembangbiak. Ketika seekor induk membesarkan anak-anaknya, maka burung-burung lainnya ikut membantu anakan tersebut hingga dewasa.
Burung kirik-kirik biasanya akan mengeluarkan suaranya jika sedang berkumpul bersama kelompok atau keluarga besarnya. Jika sedang sendirian, burung ini cenderung mengeluarkan suara panggilan atau call saja.
Bahkan kalaupun Anda memelihara burung ini, kecil sekali kemungkinannya burung akan mengeluarkan suara kicauannya, kecuali dalam jumlah lebih dari dua ekor.
Itulah beberapa gambaran mengenai burung kirik-kirik, termasuk keunikannya. Untuk mengetahui spesies kirik-kirik di Indonesia, silakan pencet salah satu link di bawah ini:
Kirik-kirik senja | Kirik-kirik laut | Kirik-kirik biru | Kirik-kirik australia