Pada awal tahun 1969, Johannes Kneutgen menerbitkan artikel ilmiah hasil penelitiannya tentang karakter dan lagu-lagu burung murai batu (Copsychus malabaricus). Hasil risetnya diterbitkan dalam Journal of Ornithology (Juli 1969). Meski sudah lama, banyak hal yang bisa kita pelajari dari artikel ini, sehingga kita bisa mengenali berbagai jenis dan karakter suara burung murai batu sebagai tambahan pengetahuan bersama.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Suara kicauan murai batu terdiri atas beberapa jenis dan karakter.

Dalam artikel tersebut, Johannes Kneutgen menyebutkan burung murai batu mengembangkan tiga jenis suara. Pertama, “suara bergemuruh”, yang kita kenal sebagai suara indah dan khas murai batu. Kedua, suara tema atau suara subsong / ngeriwik. Ketiga, lagu-lagu harmoni yang kaya irama.

Sebagian besar suara tersebut dilagukannya tanpa terjadi rangsangan, atau sering dilagukan secara acak dalam waktu-waktu kesehariannya. Dengan kata lain, murai batu bisa bernyanyi sesuka hati, tanpa memandang apakah ada burung lain atau burung sejenis di sekitarnya.

Dari ketiga karakter suara itu, murai batu akan mengembangkan karakter vokal atau lagu-lagunya saat bertemu lawan-lawannya, untuk mempertahankan daerah kekuasaan (teritorial). Saat itulah, masing-masing murai batu saling meniru satu sama lain, sehingga makin memperkaya struktur lagu mereka.

Setiap individu murai batu berusaha meniru irama musuhnya (shouting matches) dengan lagu-lagu yang dimilikinya. Makin hebat seekor burung menirukan suara musuhnya, maka dari situlah bisa didapatkan hasil akhir dari perselisihan mereka.

Burung murai batu akan saling meniru suara musuhnya.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Berdasarkan dari penelitian tersebut, kita bisa menyimpulkan, murai batu sejak piyikan berusaha mempelajari lagu-lagu dari kedua induknya. Lagu-lagu murai batu akan terus berkembang sehingga terdiri atas beberapa tipe lagu seperti yang kita kenal selama ini.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

1. Subsong atau suara ngeriwik

Suara subsong atau ngeriwik adalah suara yang tidak memiliki strukstur lagu, terdengar sangat pelan, dan terkadang dilagukan dengan tanpa membuka paruh. Biasanya suara subsong lebih memiliki banyak variasi daripada suara kicauan. Murai batu akan mengeluarkan suara ini saat beristirahat, terutama sore hari atau saat turun hujan.

Murai batu muda lebih sering mengeluarkan suara ngeriwik atau subsong

Secara umum, suara ngeriwik sering dilantunkan murai batu muda atau masih dalam tahap mempelajari lagu-lagu baru. Pada burung jantan dewasa, suara ini sering dikeluarkan pada masa mabung. Saat itulah mereka mencoba mempelajari suara-suara baru untuk dilagukannya sebagai modal bertahan hidup selepas mabung.

Karena itu pula, burung murai batu yang sedang mabung sering diberikan suara-suara masteran, karena pada saat itu burung cepat tertarik untuk mempelajari lagu-lagu barunya. Berikut ini contoh suara ngeriwik / subsong:

Suara burung murai batu ngeriwik / subsong

Lihat jenis suara murai batu lainnya:

Kicauan | Lagu Agresif | Lagu Warning | Lagu Penjodohan | Lagu Perkawinan

Download Aneka Ragam Suara Murai Batu

Semoga bermanfaat.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2 3 4 5 6 7