Kapas tembak tidak hanya dipelihara sebagai burung masteran saja, tetapi juga popular sebagai burung lomba dengan gaya buka ekornya yang khas. Di Sumatera, kelas kapas tembak bahkan menempati strata kedua setelah murai batu dan kacer. Banyak penggemar yang lebih suka memelihara kapas tembak sejak bakalan, dengan harapan bisa memiliki performa suara seperti yang diharapkan. Berikut ini tips menyiapkan kapas tembak bakalan agar kelak rajin bunyi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kapas tembak termasuk salah satu keluarga cucak-cucakan (Pycnonotidae). Sebagian besar burung dari keluarga ini mudah dalam perawatannya, dan mudah pula berkicau, sepanjang kita memberikan perawatan secara tepat.
Banyak sekali kicaumania yang menjadikan kapas tembak sebagai salah satu burung masteran andal, terutama untuk murai batu dan kacer. Pasalnya, burung ini dikenal memiliki suara tembakan yang rapat. Kapas tembak juga memiliki kemampuan bagus dalam meniru berbagai suara kicauan burung jenis lainnya.
Aping, salah seorang pemain ternama di Jambi, memiliki kapas tembak Pegasus yang kerap menjuarai lomba. Burung ini sekaligus dijadikannya sebagai salah satu masteran untuk murai batu Anatta dan kacer Dragon, dua koleksinya yang kerap pula menjuarai even di Sumatera.
( baca juga Kapas tembak Pegasus: Burung lomba sekaligus burung master )
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebagaimana burung dari keluarga cucak-cucakan, kapas tembak jantan dan betina mempunyai kemampuan berkicau yang sama. Namun untuk masteran, para penggemar cenderung lebih memilih burung betina dengan alasan suara tembakannya sangat rapat. Adapun kapas tembak jantan mempunyai keunggulan pada kicauannya yang lebih bervariasi.
Meski mudah berbunyi, untuk menggacorkan kapas tembak tetap saja membutuhkan perawatan dan kesabaran, terutama jika burung masih muda alias bakalan. Sebab biasanya kapas tembak mulai rajin bunyi jika usianya sudah dewasa (sekitar 8 bulan).
Selanjutnya, ketika burung sudah matang seksual, dia makin bertambah gacor lagi, dibarengi dengan munculnya gaya khas yang dikenal dengan gaya buka ekor.
Jika Anda memiliki kapas tembak bakalan, maka saat itu juga harus diterapkan perawatan secara tepat dan kontinyu agar kelak rajin bunyi. Berikut ini beberapa perawatan harian yang bisa diberikan kepada kapas tembak bakalan agar nantinya menjadi burung yang gacor.
Mengingat kapas tembak di alam liar merupakan burung pemakan buah, maka perawatan hariannya pun tak bisa dipisahkan dari buah. Usahakan buah diberikan secara bervariasi.
Lebih dianjurkan memberikan beberapa jenis buah yang sudah dipotong dalam ukuran kecil-kecil, kemudian dimasukkan dalam satu wadah. Ya, semacam koktail begitulah. Jenis buah yang bagus digunakan untuk pembuatan koktail ini antara lain pepaya, pisang, apel, peer, dan mangga.
Bagi sebagian KT mania, biaya pembuatan koktail buah mungkin dirasa mahal. Dalam hal ini, Anda boleh saja memberikan buah-buahan secara berselang-seling.
Sebagai contoh, hari Senin – Rabu, Anda cukup memberikan buah pisang yang telah diolesi madu secukupnya. Hari Kamis – Sabtu diberi buah apel. Kemudian Minggu diberi campuran apel dan pisang yang disimpan dalam satu wadah. Atau bisa juga cabai merah segar yang diambil bagian kulitnya saja (bijinya dibuang). Cabai bisa diberikan terpisah, bisa juga dicampurkan ke dalam voer.
Jadwalnya tidak harus dimulai hari Senin, yang penting ada pengaturan 3-3-1 setiap pekan. Tiga hari pisang, tiga hari apel, dan satu hari oplosan pisang-apel atau cabai merah.
Untuk pakan tambahan / extra fooding (EF), Anda bisa memberikan 1 sendok teh kroto setiap pagi. Kroto diyakini mampu merangsang kapas tembak agar makin rajin berbunyi, terutama untuk burung bakalan.
Saat dianginkan sehabis mandi, burung bisa diberi 3-5 ekor jangkrik dan 1-2 ekor ulat hongkong. Setelah itu, kapas tembak dijemur selama 1 jam.
Beberapa penggemar menjemur kapas tembak dalam kondisi sangkar dikerodong (istilahnya “mandi sauna”). Anda pun bisa mencoba metode ini, dengan mempertimbangkan beberapa hal dan persyaratan tertentu (baca detailnya di sini).
Lakukan metode ini selama kurang lebih 15 menit saja, ketika matahari tidak sedang terik-teriknya (sekitar pukul 07.00 – 08.00). Setelah itu, kerodong bisa dibuka dan burung dilanjutkan penjemurannya dengan metode biasa hingga 1 jam.
Kapas tembak adalah burung yang sangat menyukai mandi semprot. Apabila cuaca sedang panas, Anda dapat menyemprot sangkar dan burung selama beberapa kali saja (tidak perlu sampai basah kuyup). Tujuannya memang bukan untuk mandi, melainkan untuk merangsang birahinya sehingga cepat berbunyi.
Dalam tulisan sebelumnya disebutkan, perawatan burung kapas tembak yang tanpa voer ternyata mampu membuat burung menjadi lebih rajin berbunyi dengan suara lantang. Namun hal itu tak perlu dilakukan jika Anda termasuk orang yang cukup sibuk, karena akan sangat merepotkan.
( baca lagi Rawatan kapas tembak tanpa voer )
Jika perawatan ini bisa diterapkan secara konsisten, maka kapas tembak bakalan akan lebih cepat memasuki kondisi birahi, sehingga membuatnya mudah terangsang untuk berbunyi saat dipancing oleh suara kicauan burung lain, misalnya burung sejenis maupun cucak jenggot.
Setelah dewasa atau matang seksual (mapan), kapas tembak akan menjadi burung yang sangat gacor, bahkan mengeluarkan gaya buka ekornya, dan menjadi kebanggaan Anda yang telah merawatnya sejak bakalan.