Aksi borong juara yang dilakukan lovebird Kusumo belum berakhir. Kali ini H Sigit WMP dari WMP SF Klaten menurunkannya dalam even regional Perang Bintang TKKM di Taman Kuliner Condong Catur, Yogyakarta, Minggu (3/5). Panitia “hanya” membuka empat kelas lovebird, seluruhnya disapubersih lovebird Kusumo.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kata “hanya” sengaja ditulis, sebab jika panitia membua dua kelas lagi, kemungkinan besar juga akan disikat lovebird Kusumo. Sejauh ini, lovebird Kusumo bisa dibilang pencetak rekor kemenangan yang terbanyak dalam satu even.
Burung ini sudah beberapa kali menjuarai enam kelas, lima kelas, serta empat kelas sekaligus dalam satu even lomba burung berkicau. Padahal sebagian besar merupakan even akbar seperti Soeharto Cup II di Jogja (8/3), Arema Cup V di Malang (22/3), dan Road to BnR Award di Jakarta (5/4).
( lihat juga Video dan perawatan lovebird Kusumo )
atau
Video dan audio terbarulovebird Kusumo
Om Sigit berencana menurunkan kembali lovebird Kusumo dalam even akbar lainnya, Surabaya Cup, Minggu 10 Mei 2015. Sebagai pemanasan, dia lalu menurunkannya dulu dalam Perang Bintang TKKM di Jogja.
Awalnya, Om Sigit hanya ingin menurunkan Kusumo pada 1-2 kelas saja. Namanya juga pemanasan, sekadar buang birahi dan jaga kondisi. Entah kenapa, rencana berubah. Kusumo tampil di semua (4) kelas yang dilombakan, yaitu Mega Star, Super Star, Middle Star, dan Litle Star.
Semua kelas itu berhasil dijuarainya. Kusumo empat kali mengungguli gaco milik Gus Ali (Muntilan), yang ditengarai lovebird Shakira. Gus Ali memang tidak mengisi nama burung, sehingga dalam daftar juara hanya tertulis nama pemilik dan alamatnya.
Jika benar Shakira, maka inilah lovebird yang pernah mengalahkan Kusumo dalam even Grabag BC Cup #1 di Pasar Hewan Grabag, Kabupaten Magelang, 15 Maret 2015. Kusumo saat itu sedang dipanaskan menjelang even Arema Cup V di Malang (22/3).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Gaco yang diturunkan Gus Ali juga tampil sangat bagus. Power dan gayanya cukup mencolok. Namun dari aspek kerajinan dan durasi, lovebird Kusumo masih lebih unggul. Gaco Gus Ali pun harus puas di urutan kedua sebanyak 4 kali.
Selain Kusumo dan gaco milik Gus Ali, ada satu lagi lovebird yang menarik perhatian para penonton. Namanya Black Lady milik Om Aris Excellent (Jogja). Warnanya yang hitam itulah yang membuatnya cukup unik.
Sebelumnya, Black Lady dipanaskan dalam Latpres Sambego, Selasa (28/4) dan berhasil meraih juara 1 dan 2. Gaco baru Selaksa Jagat SF Jogja, Dewi Sri, juga tampil lumayan, cukup rajin, dengan durasi cukup panjang.
Lemonthy dan New Pesona berjaya di kelas kenari
Sama seperti lovebird, panitia juga membuka empat kelas kenari. Adapun murai batu, kacer, cucak hijau, cendet, anis merah, dan pleci masing-masing dibuka dua kelas. Selebihnya hanya satu kelas, yaitu cucak jenggot, ciblek, dan campuran impor.
Kenari Lemonthy milik H Bowo Fabiano sukses menjuarai Kelas Standar Besar Super Star. Pekan lalu, Lemonthy bahkan nyeri juara 1 dalam even Purworejo Bersatu.
Kemari Lembah Manah milik Mr Teguh Wahyudi yang pekan lalu menang di Danjen Kopassus, tampil bagus dengan gayanya yang khas, anteng pada satu titik pangkringan. Tetapi juri rupanya lebih memilih kenari Lemonthy dengan menancapkan koncer A. Lembah Manah harus puas di urutan kedua, diikuti kenari Destroyer koleksi BMBS Produk (Duta Muntilan).
Kelas Standar Besar Mega Star dijuarai kenari Gold Green milik H Fitri BKS Samarinda yang dikawal Om Nanda. Juara 2 dan 3 ditempati kenari Isabela dan Basudewa milik Redy SF Manisrenggo Klaten.
Selain dua kelas standar besar, panitia juga membuka dua kelas standar kecil. Kenari New Pesona milik Herdy (Duta HUT Handayani BC) nyaris meraih double winner.
New Pesona meraih juara 1 di Kelas Middle Star, diikuti Dr Martin milik Om Angga (AGG) dari Duta Pakualam dan Joler milik Mr Teguh Wahyudi (Duta Handayani). Sayangnya, New Pesona harus puas di urutan kedua pada Kelas Little Star. Kelas ini dijuarai kenari Una kepunyaan Brian Mbarek (BMBS Produk). Juara 3 diraih kenari Zorro milik Fitri BKS.
“Kenari Una merupakan burung baru. Belinya murah, hanya tiga ratus ribu rupiah, dalam even latber di Pasar Muntilan. Harga itu pun termasuk sangkarnya yang cukup bagus dan masih baru. Kenari Una sempat mau saya jual murah, tapi belum ada yang minat. Sekarang tentu sudah beda harganya,” ujar Om Brian terkekeh.
Dua kelas murai batu selalu dimenangi Rossi milik Mr Gendon (Duta Handayani). Burung ini dua kali mengungguli murai batu Raja Gombal milik H Hakim Arief dari Duta Muntilan, yang harus puas nyeri juara 2.
Kacer Dewa Serayu milik H Fitri BKS yang sehari-hari dirawat Om Damar juga tidak terkalahkan pada dua kelas yang dibuka panitia. Dewa Serayu menjuarai Kelas Mega Star dan Super Star.
Gelar juara umum BC diraih Duta Handayani yang bakal mengadakan lomba burung berkicau 18Th Anniversary Handayani BC di Gunungkidul, Minggu 17 Mei 2015. Juara umum SF diraih Fitri BKS yang diperkuat Om Dicko, Om Damar, dan kawan-kawan.
Secara umum, Perang Bintang TKKM berjalan cukup ramai dan lancar, tanpa komplain berarti. Cuaca sempat mendung, namun sampai akhir lomba hujan tidak turun, sehingga cukup kondusif bagi para peserta.
Even ini diikuti kicaumania dari berbagai daerah, mulai dari tuan rumah Jogja, Solo, Klaten, Muntilan, Magelang, Koppast Kudus, Semarang, dan lain-lain. Tampak pula Om Roni Tobing, yang kerap disapa Ucok, dan kini menjabat ketua BnR Bengkulu.
Om Sapta selaku komandan TKKM mengaku puas dengan gelaran ini. “Tentu masih ada yang kurang, dan insya Allah ke depannya bisa kita perbaiki, agar segalanya menjadi lebih asyik,” ujarnya singkat. (Waca)
Hasil Lomba Perang Bintang TKKM, Jogja (Minggu, 3 Mei 2015)
Kelas Lovebird | Kenari | Murai Batu | Kacer | Cucak Hijau | Anis Merah | Cendet | Pleci | Kelas Lain