Tampil perdana, lovebird Serra langsung mengguncang Gunungkidul

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Jawara-jawara baru kelas lovebird di Blok Tengah terus bermunculan Setelah lovebird Kencana Sari milik Istana BF mencuri perhatian dalam even Boyolali Cup I (10/5), kini giliran lovebird Serra mengukir prestasi hebat dalam 18th Anniversary Handayani BC di Eks Terminal Wonosari, Gunungkidul, Minggu (17/5).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

HUT Ke-18 Handayani BC Gunungkidul
Suasana kontes HUT Ke-18 Handayani BC di Eks Terminal Wonosari, Gunungkidul, Minggu (17/5).

Tidak tanggung-tanggung, lovebird Serra milik Mahendra (Balung Manuk BC) ini menjuarai dua dari tiga kelas yang dilombakan. Padahal ini merupakan penampilan perdananya dalam lomba burung berkicau.

Padahal lagi, sebagian besar lovebird yang dikalahkannya adalah langganan juara di Blok Tengah, bahkan ada pula yang pernah menjuarai even di Blok Barat dan Blok Timur.

Lovebird Shakira milik Gus Aly dari Watucongol (WTC) Muntilan, misalnya, pernah nyeri juara 1 dalam even Road to Raja Fauna Cup di Jakarta. Yellow Lady milik Om Aris Excellent Jogja juga bukan burung sembarangan.

Lovebird Serra berhasil menjuarai Kelas Gunungkidul, dan memaksa Shakira berada di urutan kedua, serta lovebird Remix milik H Mansyur (Muntilan) di posisi ketiga.

Lovebird Serra
Lovebird Serra milik Om Mahendra menjuarai dua kelas.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Serra kembali tampil menawan dan memenangi Kelas Bukit Seribu. Yellow Lady meraih juara kedua, diikuti Putri Solo milik King Kong. Baik Om Aris Excellent maupun King Kong sama-sama memperkuat Duta Pakualam 14 Juni 2015.

Om Mahendra dan Om Lucas
Om Mahendra (kanan) bersama Om Lucas.

Satu kelas lainnya, Handayani, dimenangi lovebird Srikandi kepunyaan Nadia Kamil dari Karangmojo SF. Juara 2 dan 3 masing-masing diraih Putri Solo 2 dan lovebird King milik Gus Aly (Duta Muntilan).

Lovebird Srikandi sempat mencuri perhatian di Jogja beberapa waktu lalu, saat masih dipercayakan perawatannya kepada Om Cadox dari Zona BF. Ketika itu, Srikandi yang menggunakan nama lain mencetak double winner dalam Latpres Sembego, kemudian hattrick dalam even Gong Xi Fatcoi di Putromataram, Singosaren.

Kacer Hard Rock dan Yaris berbagi gelar

Jika kelas lovebird melahirkan bintang baru, tidak demikian pada kelas kacer. Panitia membuka dua kelas, di mana pemenangnya sama-sama langganan juara, yaitu Hard Rock milik H Bayu (Duta Antasari BC) dan kacer Yaris koleksi Om Gino dari Pajeksan, Jogja.

Aksi kacer Hard Rock
Aksi kacer Hard Rock

Kacer Hard Rock yang diturunkan H Budi sukses menjuarai kelas utama Handayani. Yaris harus puas di posisi kedua dan Amongrogo (Duta Pakualam) di urutan ketiga.

Pekan sebelumnya, dalam kontes Boyolali Cup I, kacer Hard Rock juga sukses meraih juara pertama, berbagi gelar dengan kacer Dewa Serayu milik Fitri BKS Samarinda yang sehari-hari dirawat Om Damar di Jogja. “Itu merupakan penampilan perdana Hard Rock pascamabung,” kata Om Budi.

Kacer Yaris sukses melakukan revans terhadap Hard Rock di Kelas Gunungkidul. Yaris meraih juara 1, adapun Hard Rock di posisi kelima. Juara 2 dan 3 diraih kacer Ali Kojo milik Om Sapta TKKM (Kambing Hitam BC) dan Anak Panah milik Om Indra Gamaliel dari Harpindo Jogja.

Om Gino dan kacer Yaris
Om Gino: Kacer Yaris kuat main di enam kelas.

Yaris memang langganan juara di Blok Tengah, khususnya di kawasan Jogja, Magelang, dan Solo Raya. Penampilan Yaris kali ini terlihat lebih anteng, dan tetap mengetarkan kedua sayapnya.

Menurut Om Gino, Yaris termasuk tipe kacer yang penampilannya makin bagus apabila sering diturunkan  di arena lomba. ”Yaris kuat main sampai enam kelas. Makin banyak diturunkan, malah makin bagus,” jelas Om Gino kalem.

Cucak hijau Glondongan milik H Astono (Duta Pakualam) menjuarai Kelas Handayani. Adapun Kelas Gunungkidul dimenangi cucak hijau Scorpion milik Om Basori / Om Supri dari Klaten.

Om Supri dan cucak hijau Scorpion
Om Supri: Cucak hijau Scorpion juara 1 dan 4.

Kelas kenari terdiri atas empat sesi, dengan rincian dua kelas standar bebas, satu kelas isian, dan satu kelas kalitan. Kenari King Arthur yang diturunkan Om Agus “Viano” Delta kembali merajai arena.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

King Arthur yang memperkuat Naga Hitam BC ini menjuarai Kelas Standar Bebas Handayani, mengungguli Senopati Jr milik Red Devils (Duta Pakualam) dan Mutilasi milik Om Kelvin dari Austin SF. Mutilasi menjuarai Kelas Standar Bebas Gunungkidul, diikuti King Arthur dan Senopati Jr di posisi kedua dan ketiga.

Om Agus Vianno
Om Agus Vianno: Kenari King Arthur juara 1 dan 2.

Kelas Kalitan dijuarai kenari Little HK milik Om Albert RJM (Argomulyo Team), diikuti Begal milik H Suwadi dan Kian Santang milik Om Kelvin (Austin SF).

Kenari Jelipung kepunyaan Om Edi Rama Sakti (Naga Hitam BC) menjuarai Kelas Isian. Juara 2 dan 3 diraih kenari Rock Billy milik Om Catur dari Pasburi Gunungkidul dan Torpedo kepunyaan Mr Sugeng.

Peserta terjauh dalam even ini adalah Om Anas Lutfi dan kawan-kawan dari Duta Proklamator Cup Blitar. Jagoan yang dibawanya, cucak hijau Green Speed milik Om Sinyo, masih mampu bersaing dengan meraih juara 4 dan 6.

“Namun yang lebih penting adalah kami mendapatkan dukungan makin luas untuk even Proklamator Cup di Blitar, Minggu tanggal 24 Mei mendatang. Kami tunggu kehadiran sobat kicaumania di Blitar. Brosurnya sudah dimuat via omkicau.com,” ujar Om Anas Lutfi.

Dalam gelaran ini, Duta Pakualam berhasil meraih trofi juara umum BC. Adapun juara umum SF diraih H Fitri BKS yang diwakili Om Tedy, Om Dicko Gembul, dan kawan-kawan lainnya.

Duta Pakualam
Duta Pakualam juara umum BC.
Fitri BKS juara umum SF
Cak Parno (2 dari kiri) serahkan piala juara umum SF kepada Om Tedy, mewakili H Fitri BKS.

Para punggawa Handayani BC seperti Cak Parno, Om Yudi BF, Mr Tri, dan Om Indra Hotcom merasa bersyukur karena lomba secara umum berlangsung lancar dan nyaris tanpa komplain berarti.

”Sukses ini tentu tak lepas dari dukungan kawan-kawan kicaumania yang hadir di Gunungkidul. Terimakasih sekali atas semua dukungannya, dan mohon maaf kalau masih ada kekurangannya,” kata Cak Parno. (Waca)

H Budi Antasari dan H Suwadi
H Budi Antasari (kiri) bersama H Suwadi.
Nur Maestro dan MB Petir
Nur Maestro (Klaten) take-over MB Petir seharga Rp 50 juta.

Hasil Lomba HUT Handayani BC (klik di sini)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.