GMS BF Tangerang bikin inkubator sendiri untuk besarkan anakan murai

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

GMS Bird Farm (BF) Tangerang juga bisa dijadikan contoh penangkaran murai batu yang inovatif dan kreatif. Untuk membesarkan anakan murai batu pascapanen, Om Oter Umar selaku pemilik bird farm membuat sendiri inkubator dari bahan sederhana.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Ada dua jenis inkubator yang dibuat Om Oter Umar. Inkubator pertama untuk merawat anakan murai batu yang baru saja dipisahkan dari induknya (umur 6-7 hari). Inkubator kedua untuk membesarkan anakan murai yang sudah berumur 15 hari.

Mengapa harus dua inkubator? Pasalnya, kebutuhan panas antara anakan murai batu umur 1 minggu dan 2 minggu memang berbeda. Selain itu, aktivitas anakan murai pada kedua fase ini juga berbeda.

Bahan untuk inkubator pertama lebih didominasi papan kayu dan kaca, serta dilengkapi dengan alat pengatur suhu otomatis dan pengaturan udara, yang disetel sesuai dengan kebutuhan anakan murai umur 1-2 minggu.

Konstruksinya dibuat sedemikian rupa, sehingga suhu maupun kelembaban udara di dalam inkubator stabil. Anakan murai pun selalu memperoleh udara segar, tidak pengap, karena ada pergantian udara masuk dan udara keluar.

inkubator anakan murai batu
Inkubator pertama untuk anakan murai umur 1-2 minggu.

Adapun inkubator kedua dibuat dalam ukuran lebih besar. Bagian depannya pun sudah tidak tertutup kaca, melainkan jeruji yang dibuat agak rapat.  Inkubator dilengkapi dengan tangkringan, mengingat pada umur 15 hari anakan murai sudah mulai belajar bertengger.

“Anakan murai menempati inkubator kedua sampai umur 1,5 bulan, atau sudah dapat makan sendiri. Selama di inkubator kedua, anakan murai saya master menggunakan sonic master,” jelas Om Oter.

Inkubator anakan murai batu
Inkubator kedua untuk anakan murai umur 15 hari s/d 1,5 bulan.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Belum genap setahun sudah menuai hasil

Melihat kreativitas dan kerja keras Om Oter Umar dan kru GMS BF, wajar kalau mereka menuai hasil dalam waktu cepat. Bayangkan, meski belum genap setahun berdiri, GMS BF telah memiliki 13 petak kandang yang berisi pasangan induk produksi.

Sampai saat ini, GMS sudah menghasilkan sekitar 40 ekor anakan murai batu trah prestasi. Semuanya sudah dibeli koleganya dari berbagai daerah. Hal ini tidak lain karena Om Oter sudah lama menekuni breeding berbagai jenis burung, mulai dari kenari hingga merpati tinggian atau merpati kolongan.

Pada akhir dasawarsa 2000-an, namanya dikenal sebagai breeder kenari jawara. Banyak kenari jawara hasil ternaknya, misalnya Cakra. Sampai saat ini dia juga masih sering main merpati kolongan.

Breeding murai batu GMS BF Tangerang
Om Oter Umar sedang memanen anakan murai batu.

Beternak kenari dan murai batu memang memiliki tingkat kesulitan berbeda. Namun mental sebagai peternak kenari yang sudah terbangun lama sangat mendukung keberhasilannya dalam penangkaran murai batu.

Om Oter awalnya hanya iseng-iseng mengikuti lomba burung berkicau di kelas murai batu. Beberapa gaconya kemudian moncer di lapangan, kemudian diternakkan sampai akhirnya berkembang menjadi 13 petak kandang.

Kicaumania yang juga pemilik usaha Gunung Mas Plastic Recekele ini membangun kandang di lantai dua rumahnya, kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Setiap petak kandang berukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 3 meter. Semua dinding bersifat tertutup, termasuk bagian depan. Hanya atapnya yang sebagian terbuka, dilapisi kawat halus / strimin.

Breeding murai batu GMS BF Tangerang
Kandang ternak murai batu di lantai dua.

Lantai kandang diplester, kemudian dilapisi pasir. Bagian dalam kandang dilengkapi pelengkap pohon kecil dalam pot, bak mandi, dan kotak sarang di bagian pojok atas.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Petak-petak kandang ini tertata rapi dan selalu dijaga kebersihsihannya. “Karena kita selalu menjaga kebersihan, ada rekan yang berseloroh, ini kandang burung kok mirip rumah sakit, hehe… he…,” ujar Om Oter.

Sebagaimana penangkar murai lainnya, GMS BF juga menerapkan seleksi ketat untuk indukan jantan dan betina. Materi induknya beragam mulai dari murai ekor panjang hingga murai blorok. Tapi fokus utamanya adalah induk jantan yang pernah berprestasi, atau induk betina keturunan dari murai batu jawara.

Breeding murai batu GMS BF Tangerang
Salah satu induk jantan murai ekor panjang.
Breeding murai batu GMS BF Tangerang
Induk murai batu blorok.

Selama proses penjodohan di kandang ternak, porsi extra fooding (EF) seperti jangkrik ditingkatkan, bahkan sering dibiarkan sekenyangnya. Cacing diberikan ketika induk sedang merawat anakan.

Induk betina rata-rata bisa menghasilkan 3-4 butir telur, dan biasanya menetas semua. Induk hanya mengasuh anaknya hingga umur 6-7 hari. Selanjutnya, anakan murai batu dipanen dan dipindah ke inkubator pertama seperti dijelaskan di bagian awal.

Breeding murai batu GMS BF Tangerang
Anakan murai batu umur 6-7 hari langsung dipindah ke inkubator pertama.

Trotolan murai batu mulai dipasarkan jika sudah berumur 1,5 bulan atau lebih. Produknya terbilang laris-manis, bahkan peminat harus antre guna mendapatkan anakannya alias indent. Harga trotolan bervariasi, mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta per ekor, tergantung dari materi induknya.

Selain menjual anakan murai batu, GMS BF juga melayani jasa pembuatan inkubator dalam berbagai ukuran. Setiap unit dibanderol Rp 6 juta. (d’one)

Breeding murai batu GMS BF Tangerang
Om Oter Umar (kanan) bersama kru GMS BF Tangerang.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.