Murai Batu Raja Jingkrak milik Om Bambang (System SF) dan cendet Toretto orbitan Om Arief DH (PCC) sukses meraih double winner alias nyeri juara 1 dalam Latpres BnR Wirosari di Lapangan Desa Kedusan, Wirosari, Kabupaten Grobogan, Minggu (3/7).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kontes bertajuk “Ngabuburit Gebyar Ramadhan” ini dipimpin langsung oleh Om Kukuh Prasetyo Rusady SH MM, wakil ketua BnR Purwodadi.
Panitia membuka empat kelas, terdiri atas 16 sesi. Tiket terjual mencapai 800 lembar, atau setiap sesi rata-rata berisi 50 gantangan. Peserta datang dari berbagai daerah, antara lain Grobogan, Blora, dan Pati.
Latpres BnR Wirosari biasa digelar sebulan sekali pada minggu pertama. Adapun latber diselenggarakan setiap Rabu. “Lomba berlangsung tanpa protes. Para kicaumania sangat puas dengan penjurian ala BnR,” ujar Om Kukuh yang sehari-hari menjadi sekretaris pribadi ketua DPRD Kabupaten Grobogan.
Murai batu Raja Jingkrak menyapubersih dua kelas yang dilombakan. Di kelas utama RSW, jagoan anyar Om Bambang dari System SF Blora ini mengungguli Sapu Jagat orbitan Om Yono Brambang (Purwodadi) dan Badboy milik Om Roni (Extreme SF).
Raja Jingkrak juga terbaik di Kelas Lebaran, disusul Siliwangi besutan Om Kancil / Bando (CCP) dan Sopo milik Om Kin (Kuwu). MB Sapu Jagat bertengger di peringkat keempat.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menurut Om Bambang, Raja Jingkrak baru diperolehnya dua bulan lalu dari Lampung. Di sana, burung ini sering menjuarai lomba.
“Ini penampilan perdananya usai mabung. Sejak ditake-over dari Lampung, Raja Jingkrak tidak lepas dari tiga besar, bahkan beberapa kali meraih double winner,“ ujar Om Bambang.
Sudah ada beberapa kicaumania yang berminat meminang murai batu Raja Jingkrak. Om Bambang tidak keberatan untuk melepasnya, kalau memang terjadi kecocokan soal nilai maharnya.
Hasil nyeri juga diraih cendet Toretto besutan Om Arief DH (PCC Pati). Di Kelas Lebaran, Toretto unggul atas Sirenx orbitan Om Benjol (Candisari) dan Racun Timur milik Om Niam (Wirosari).
Toretto juga sukses memenangi Kelas Ramadhan, kali ini mengungguli Van Helsing yang juga kepunyaan Om Arief DH. Juara ketiga diraih cendet Barter milik Om Huda dari Samen BC.
Toretto memang layak juara. Burung ini memiliki tembakan beruntun, volume keras, didukung gayanya yang mewah.
Om Arief dan kawan-kawan seperti Om Temox’z serta Om Heru Pragola belum lama ini mendirikan Pati Cendet Community (PCC). “Misi PCC adalah tempat sharing dan belajar burung cendet,” tutur Om Arief, yang bersama PCC siap tampil dalam even Kedalingan Cup di Pati, Minggu 17 Juli 2016.
Lovebird dimainkan empat sesi, dengan persaingan yang relatif berimbang. Alhasil, tak ada lovebird yang mampu menjuarai lebih dari satu kelas.
Kelas RSW A dimenangi lovebird Arjuni milik Om Refsi-Ojan (Purwodadi), disusul Kopi Sotong milik Kipra Team (Wirosari) dan Puput besutan Mbah Mo (Putra SF). Arjuni mempunyai ciri latah, fighter, dan rajin ngekek.
Lovebird Bintang milik Om Hendro Heanda (Kiss BF) terbaik di Kelas RSW B, mengalahkan Lovely orbitan Sunrise (Graha BC) dan Sinchan besutan Om Alesandro (Toet-Toet BC).
Pekan lalu, lovebird Bintang juga moncer dalam even Ngawen BC. Om Hendro Heanda datang bersama tim dan putrinya. “Saya seperti mendapatkan energi lebih dan makin semangat menggocek gaco hasil breeding sendiri,” kata Om Hendro, pemilik breeding lovebird KISS BF, yang juga menggawangi Komunitas Lovebird Blora (KLB).
Kelas Lebaran A dijuarai lovebird Kang Bahar milik Bang Kaji (K 1 SF), unggul atas Mercye milik Om Kancil / Bando (CCP) dan Putri Wowor orbitan Om Firman TH (Adjisaka BC). Lebaran B dimenangi Anggun milik Om Eko Fitriyanto (SKBC Ngaringan), diikuti Arjuni dan Nawang Wulan besutan Om Aang (Adhisyah SF).
Tak mau kalah dari murai batu Raja Jingkrak dan cendet Toretto, dua burung lainnya juga meraih double winner, yakni cucak hijau Kilin orbitan Om Kencizt (Ngawen BC) dan kacer Laex milik Om BB (Putra Ban).
Cucak hijau Kilin menjuarai Kelas Lebaran, unggul atas Durex orbitan Om Kohi (Akabongu) dan Panglima besutan Om Arief DH (Pati). Pada Kelas Ramadhan, Killin menyingkirkan Pojokan orbitan Om Suwarno (Kunduran) dan Rajo Langit milik Om Yoyok (Kliwon Speed).
Namun cucak hijau Pojokan mampu melakukan revans di Kelas RSW. Burung ini meraih juara 1, disusul Hiltler besutan Om Edi Sulis (Purwodadi) dan Panglima. Kilin harus puas di urutan keenam.
Kacer Laex tampil menawan dengan menjuarai dua kelas yang dilombakan. Laex terbaik di Kelas Lebaran dengan mengalahkan Syonja milik Om IIB (KNS klambu) dan President milik H OP SF (Purwodadi). Kelas Ramadhan pun dimenanginya, disusul President dan Syonja.
Kliwon Speed yang digawangi Om Edi Gamon dan Om Yoyok Subandrio ikut hadir meramaikan Latpres BnR Wirosari. Tim ini kembali eksis setelah cukup lama menghilang.
Om Edi Gamon, pemilik toko pakan burung di depan Pasar Sapi Wirosari, menurunkan cendet Predator dan meraih juara 7. Adapun Om Yoyok menurunkan cucak hijau Rajo Langit yang berhasil masuk 3 besar.
Untuk meneguhkan kembali eksistennya di arena lomba, Kliwon Speed kini siap menggelontorkan dana setengah miliar, yang berasal dari hasil ladang bawang merah. Tak heran jika banyak pemain lomba yang memprediksi bahwa Kliwon Speed bakal menjadi rival tangguh di seputaran Grobogan. (neolithikum)
Hasil Latpres BnR Wirosari (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.