Jasad lovebird Kusumo, salah satu lovebird legendaris yang pernah ada di Bumi Nusantara, bisa disaksikan dalam pameran Indonesia Bird Con di Jogja Expo Center (JEC), 1-3 Maret 2019. H Sigit Marwanta atau lebih akrab disapa Om Sigit WMP, pemilik lovebird Kusumo, siap menemani para pengunjung yang menyambangi stan sang legenda.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pada masa kejayaannya, lovebird Kusumo sering menjuarai lomba burung tingkat nasional. Bahkan lovebird berkelamin betina ini kerap memenangi tiga kelas atau lebih dalam setiap even yang diikutinya.
Dalam dua tahun, Kusumo mampu meraih gelar juara pertama hingga 400 kali. Kalau mau naik gantangan, burung sudah bunyi terus saat ditenteng. Saat istirahat menunggu sesi berikutnya, burung tak dikerodong, sehingga kerap disambangi para penggemarnya, termasuk untuk keperluan selfie.
Karena langganan juara even nasional, banyak kicaumania yang menjulukinya sebagai lovebird legendaris. Penawaran pun datang dari berbagai kalangan, dengan nominal tertinggi mencapai Rp 2 miliar.
Namun Om Sigit selalu menampiknya. Dia tak berniat menjualnya. Kusumo sempat dimasukkan ke kandang breeding, sampai akhirnya mati dan jasadnya kemudian diawetkan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Banyak sekali sahabat Kusumo yang ingin melihat jasadnya setelah diawetkan, tetapi belum bisa datang ke Jambakan, Bayat, Klaten. Tentu dapat dimaklumi, karena lokasinya cukup jauh di desa. Nah, berhubung ada pameran burung yang besar dan representatif, banyak yang meminta agar Kusumo ikut serta. Ya prinsipnya silakan saja,” kata Om Sigit.
Panitia IBC yang diwakili Om Pandezt dari Finchers siap memfasilitasi serta menyediakan stan bagi lovebird Kusumo, agar para penggemarnya bisa melepas kangen. “Sebagian trofi dan piagam yang pernah diraihnya juga akan disertakan,” jelas Om Pandezt.
Video dan audio lovebird Kusumo: 1 | 2 | 3 | 4 | 5
Om Sigit pun siap hadir mendampingi Kusumo. “Insya Allah, saya pun ikut hadir, meski tidak terus-menerus. Yang sudah pasti, saya siap hadir hari Minggu (3/3) jam tiga sore. Kita bisa ngobrol-ngobrol santai di lokasi. Untuk waktu lainnya, kalau memang senggang, Insya Allah juga akan merapat,” tambah Om Sigit.
Dia menyatakan salut terhadap penyelenggarakan IBC, dengan konsep pameran industri pendukung hobi burung, termasuk breeder dan komunitas, dilengkapi kontes multikategori mulai dari beauty, singger, hingga free fly, hingga singer.
Hal ini diharapkan bisa makin mendekatkan antara industri dengan penggunanya. Even-even yang bersifat edukasi juga akan digelar setiap harinya dalam bentuk seminar. (OK-1)
Baca juga IBC 2019: Mulai dari kontes hingga tukar pengalaman soal burung: