Ada fenomena menarik di mana sejumlah kicaumania Kalimantan menyimpan burung lombanya di Jawa. Tujuannya tentu agar bisa mengikuti even-even besar di Jawa, tanpa direpotkan dengan urusan transportasi udara maupun laut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
H Fitri BKS (Samarinda), misalnya, mempunyai puluhan burung juara yang dirawat kolega-koleganya di berbagai daerah di Jawa, baik di Blok Barat, Blok Tengah, maupun Blok Timur. Tak heran kalau kru Fitri BKS hampir selalu berpartisipasi dalam even-even besar di Jawa, bahkan sering menjadi juara umum single fighter.
( lihat juga Melihat amunisi V3 BKS, single fighter terbaik saat ini )
Om Deko, juga dari Samarinda, pun memiliki beberapa gaco hebat yang disimpan di Jawa. Begitu pula Om Yayang (Pangkalanbun), yang memiliki cucak jenggot Ratu Jagat dan dirawat koleganya di Semarang.
Dari Pontianak ada nama Om Chandra dan Om Hien yang juga memiliki sejumlah burung jawara serta disimpan di Jakarta. Belakangan ini Om Chandra malah memutuskan hijrah ke Ibu Kota.
Tren tersebut terus berlanjut. Belum lama ini, Om Andry Kaltara melakukan take-over terhadap murai batu Rangga andalan Om Andi dari Casa Grande SF Jogja. Om Andry merupakan kicaumania asal Malinau, Tarakan, Kalimantan Utara.
“Persaingan kelas murai batu di Jawa sangat ketat. Saya ingin ikut meramaikannya. Saya dengar prestasi Rangga stabil dan sering juara di Blok Tengah. Karena itu, saya putuskan take-over. Agar bisa sering tampil di Jawa, ya sebaiknya saya titipkan di Jawa juga,” kata Om Andry Kaltara.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Salah satu prestasi terbaik murai batu Rangga adalah double winner dalam kontes Bupati Cup di Sleman, 10 April lalu. Dua pekan sebelumnya, Rangga juga moncer pada even nasional Soeharto Cup III di Jogja (27/3), meski belum kebagian trofi juara 1.
Untuk menebus burung tersebut, Om Andry harus menyediakan mahar Rp 100 juta. Selanjutnya, Om Andry menitipkan jagoan ini kepada Om Agus ABS, yang juga dikenal sebagai breeder murai batu ABS Bird Farm, Jalan SMP 171 No 60, Ciracas, Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
( lihat juga ABS Bird Farm: Tanpa kroto, induk murai batu tetap produktif )
Menurut Om Agus ABS, murai batu Rangga memiliki materi yang bagus, dengan isian tembakan cililin, kapas tembak, burung gereja tarung, kenari, dan serindit. Penampilannya di lapangan juga stabil.
Banyak kicaumania yang mengajukan pinangan ke Om Andi Casa Grande, sampai akhirnya gaco ini dilepasnya untuk Om Andry Kaltara. “Posisi burung tetap di Jawa, supaya bisa sering tampil di sini, karena persaingan murai batu kan d Jawa kan lebih ketat,” kata Om Agus ABS.
Rencananya, murai batu Rangga bakal ditampilkan dalam even kolosal Piala Raja di Prambanan, Minggu (4/9) lusa, serta dalam Presiden Cup IV di Jakarta, 2 Oktober mendatang.
Selain murai batu, Om Andry Kaltara juga eksis di kelas kacer dan cucak hijau. Salah satu burung orbitannya, cucak hijau Setan Merah, sempat menjuarai even di Kaltim dan Kaltara. (d’one)
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.