Pakem penjurian kelas cendet dalam berbagai versi

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Pakem penilaian cendet versi Om Galang Jatayu

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Nama lengkapnya Ade Andra Galang Bramasta, namun lebih akrab disapa Om Galang Ade alias Om Peyok. Saat ini dia aktif sebagai pegiat Jatayu SF, salah satu EO independen di Kota Semarang.

Om Galang Ade alias Om Peyok
Om Galang Ade alias Om Peyok

Mengenai kriteria penilaian cendet di lapangan, dia mengatakan harus ada keselarasan antara durasi, materi, dan volume. Meski durasinya full, kalau materinya kurang ya bisa saja tersingkir oleh lawan-lawannya. Apabila materinya mewah, tapi durasi kurang, ya sama saja. Volume juga memiliki nilai plus.

“Materi ini meliputi roll speed dan bobot tembakan. Untuk cendet, tembakan yang dianggap paling berbobot saat ini meliputi suara belalang, lovebird, dan burung gereja tarung. Kalau durasi roll speed rapat, ditunjang tembakan berbobot, plus volume dahsyat, sangat mungkin mendapat koncer A atau B,” jelas Om Galang.

Ditanya lebih bagus mana cendet yang nembak terus, tapi lagi ngerollnya nggak ciamik, dan cendet yang punya speed bagus namun minim tembakan, Om Galang menjawab, semunya kembali kepada selera juri.

“Dengan perbedaan karakter tersebut, namun volume roll dan kinerjanya seimbang, juri biasanya akan melihat gaya tarungnya di lapangan. Cendet angka 1 (berdiri tegak lurus) akan mendapat nilai plus. Cendet yang nagen memiliki nilai lebih daripada cendet yang terus bergerak-gerak,” jelasnya.

Cendet angka 1
Cendet berdiri tegak membentuk angka 1 | Foto: Koleksi Om Gunawan Santoso

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Untuk cendet yang mbayek / mbayi atau melantai sebentar, Om Galang Ade mengatakan tak selamanya gagal koncer. Menurutnya, itu hanya mengurangi nilai saja. Sebab untuk menancapkan bendera koncer A, juri-juri harus memiliki argumen kuat pada burung yang mbayek.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

“Misalnya cendet punya volume, durasi, dan materi mewah. Di tengah lomba dia mbayek. Tapi karena lawan-lawannya tak ada yang mewah, atau bisa mengimbangi ketiga aspek tersebut, ya cendet yang sempat mbayek masih bisa koncer A. Lain halnya jika ada burung lain yang kerjanya mewah, dengan roll speed tembak, durasi bagus, ya koncer A jatuh pada burung lain itu,” tambah Om Galang.
Berbeda dari Om Firman, maka Om Galang menganggap cendet yang mletik (salto / ngeruji) 1-2 kali tapi punya materi mewah masih lebih bagus daripada cendet yang hanya satu titik dengan materi aman. Sebab, mletik 1-2 kali itu dianggap seperti burung sedang mengambil nafas.

Ya, dengan memahami beberapa perbedaan sistem penilaian cendet di lapangan, kita tidak perlu grusa-grusu menyalahkan para juri jika gaconya tidak menang di even A, meski di kontes B sering juara. Soalnya, pakem tak selalu sama, sehingga Anda harus menyadarinya sejak awal, sebelum memutuskan mau turun di EO mana.

Lihat juga pakem penilaian cendet versi lainnya:

Mr Fadjar Bali | Om Yogi Silobur KM | Om Firman BnR | Om Galang Ade

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

1 Comment

Komentar ditutup.