Untuk pemain burung di Solo, khususnya burung kenari, tentu kenal dengan nama “Wenas”. Meski mengaku sudah tua karena rambutnya sudah memutih yang karenanya selalu menggunakan username Whitehair di blog ini, semangat berhobi burung Om Wenas “tetap dan selalu muda”. Semangat untuk merawat sendiri momongan-momongannya, tidak kalah dengan para pemain burung usia muda yang biasanya malah menyerahkan rawatan burung ke orang lain.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Di sinilah kepuasan bermain burung. Kita selalu bisa melihat perkembangan burung dari hari ke hari, dan akan bisa segera melakukan apa yang perlu dilakukan ketika melihat burung tertentu berperilaku tertentu dan sebagainya,” begitu kata Om Wenas ketika Om Kicau berkesempatan bersilaturahmi di rumah beliau di kawasan Mojosongo, Solo, Kamis (23/09/2010).
Bukan kebetulan memang kalau saya bertemu Om Wenas. Ketika Om Fredy KM bilang mau ke Solo ke rumah Om Wenas, saya langsung mengatakan “siap… nanti saya antar”. Nah, akhirnya saya memang ke sana bersama Om Fredy KM, di tengah gerimis sore hari Solo yang (saat itu) dingin. Sesampai di sana, kami disambut hangat oleh Om Wenas dan Om Teguh Papburi yang kebetulan juga sedang bersilaturahmi.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Di tengah seruputan kopi panas dan kebal-kebul sigeret kretek, kami ngobrol tentang hobi burung. Dan tentu saja, Om Kicau mecoba mencari tahu bagaimana pola rawatan umum kenari Om Wenas. Ya tentu pas sekali kalau Om Kicau bertanya ke beliau. Sebab, siapapun tahu kalau Om Wenas memang jagoannya pemasteran kenari. Nggak perlu disebut panjang lebar… Mr Green juara 1 kelas Kenari Reguler Lomba Papburi di Sukoharjo Minggu, 19 September 2010, adalah besutan tangan dinginnya.
Hanya menguping sebentar suara Mr Green, Om Kicau langsung mahfum bahwa kenari seperti itu memang pantas untuk menjadi jawara. Lekukan lagu blacktroath dibawakan indah sekali. Ditingkahi volumenya yang “derrr”, suara serrr-nya dibawakan mendesir enak. “Nah inilah suara yang bisa memancing juri untuk mendekat ke burung lantas mendengar tekukan-tekukan blacktroath-nya. Bagus Om,” kata saya tanpa basa-basi.
Untuk kenari seperti ini, ya memang pantas kalau kemudian bandrolnya ada di atas 10 juta. Apakah kenari seperti ini akan segera melayang ke Jakarta mengikuti kepulangan Om Fredy KM, wallahu’alam hehehe.
Selain Mr Green, ada juga koleksi Om Wenas lainnya. Misalnya blacktroath yang diberi nama Panjul, kemudian Ompium, lantas kenari bernama Mr Bond dan Aristrkrat. Bagaimana prestasinya? Coba lihat saja di daftar juara Papburi Sukoharjo di link ini: https://omkicau.com/2010/09/20/sukses-gelar-lomba-perdana-di-mulur-tandai-peresmian-papburi-sukoharjo/
Kenari 5 bulan 5 juta boleh? Jangan!!
Ada lagi satu simpanan Om Wenas yang sedang disiapkan untuk menjadi jagoan masa depan. Namanya Diva. Kenari bon orange ini hmmmm…. indah sekali lagunya. Selain lagu blacktroath yang fasih dibawakan, nafasnya pun panjang. “Anak didik” Mr Green selama pemasteran ini usianya baru 5 bulan. tetapi ya itu… hmmm… Om Kicau ngiler dibuatnya hehehe…
Kira-kira berapa bandrol kenari seperti Diva itu? “Aha jangan dulu, belum berprestasi kok. Tetapi kalau saya boleh harga Rp 5 juta, sudah banyak teman yang mau bantingan mengambil burung ini,” kata Om Wenas yang dibenarkan Om Teguh, yang juga piawai dalam penanganan kenari ini. Sebab, Diva ini pun sebenarnya diambil Om Wenas dari Om Teguh ketika usia 2 bulanan.
Om Kicau hanya manggut-manggut percaya saja. Bahkan Om Kicau sempat kelepasan omong karena kebelet saja… “Ya kalau boleh 5 juta, saya ambil Om.” Ya minimal bisa saya jualkan dulu bantal guling di rumah… ahaiii… burung bagus, burung bagus.
Selama kami ngobrol, Om Fredy juga menanyakan bagaimana penanganan momongan Om Wenas selama ini. “Tidak ada perawatan khusus,” jawab Om Wenas lugas dan terus terang.
Singkat kata, apa yang dipaparkan Om Wenas sama seperti yang selama ini Om Kicau “pegang” teorinya. Apa itu?
- Pertama, terapkan stop pakan sebelum kenyang.
- Kedua, burung jawara tidak perlu umbaran. Kalau terpaksa mengumbar ya hanya menggunakan sangkar ukuran sangkar cucakrowo.
- Ketiga, jemur secukupnya. Paling lama 1 jam. Alasannya simpel, “Burung di Eropa sana, apa iya dijemur lama. Kapan kena mataharinya?”
- Keempat, pemasteran burung kenari akan lebih baik dengan guru kenari juga yang sudah punya lagu bagus.
- Kelima, ya ini yang selama ini tampaknya menjadi “PR” bagi para pemaster burung, adalah menjaga performa dan lagunya agar tidak “ngglender” alias luntur dengan cara mengawinkan burung. “Ini cara alamiah. Itu penjelasan simple-nya. Kalau burung mulai bertingkah atau kita khawatir lagunya ngglender, carikan betina dan kawinkan”.
Masih ada banyak sebenarnya ilmu yang Om Kicau serap dalam pertemuan yang hanya singkat itu, tetapi maaf tidak saya ungkap sekaligus di sini. Kalau Om yang suka berkunjung di sini semua pinter masalah burung, kan blog ini jadi sepi, hehehehe…
Salam Whitehair, salam dari Om Kicau….