Perawatan dan permasalahan umum burung palek

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Dalam beberapa artikel terdahulu kita sudah membahas mengenai mutasi warna, metode sexing, serta perilaku reproduksi dari burung palek (parkit austalia atau cockatiel. Dua artikel tersebut semoga makin membekali Anda, baik dalam perawatan maupun penangkaran. Artikel kali ini khusus mengenai perawatan harian, terutama pola makan burung palek, serta beberapa permasalahan umum yang kerap dialami pemilik burung ini.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

BURUNG PALEK: CANTIK DAN CERDAS
BURUNG PALEK: CANTIK DAN CERDAS

Sebenarnya burung palek sudah lama dipelihara sebagian kicaumania di Indonesia. Namun titi mangsa kejayaannya belum kunjung datang, karena kehadirannya hampir bersamaan dengan gelatik silver dan gould amadine sekitar tahun 1999-2000.

Beberapa bulan terakhir, burung ini terlihat makin diminati. Tidak heran apabila burung palek disebut-sebut termasuk salah satu jenis burung paruh bengkok yang punya prospek cerah di tahun 2013, selain lovebird tentunya. Cek artikelnya di sini, pada alinea dua terbawah.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Membedakan burung jantan dan betina

Pada artikel mutasi warna dan metode sexing, saya memang sengaja belum menjelaskan bagaimana cara membedakan burung palek jantan dan betina. Di sinilah Anda bisa menemukan panduannya.

Untuk burung muda, mungkin kita akan mengalami kesulitan dalam membedakan jenis kelaminnya, kecuali jika burung sudah melewati masa mabung pertama, sekitar umur 6 – 8 bulan.

Pada burung palek dewasa, terutama palek non-mutasi yang berwarna asli abu-abu, jantan dan betina lebih mudah dibedakan dari warna wajahnya. Palek jantan memiliki wajah berwarna kuning cerah. Sedangkan palek betina memiliki warna kuning pucat pada wajahnya.

Selain itu, seluruh bulu burung jantan berwarna abu-abu gelap. Adapun abu-abu pada bulu betina cenderung kusam, atau terkadang terlibat sebagai cokelat kelabu. Bulu ekor pada burung betina memiliki pola bergaris di bagian bawah.

Penjelasan di atas, sekali lagi, hanya berlaku untuk burung palek original (warna abu-abu), bukan palek yang sudah mengalami mutasi warna. Mutasi warna kerap dilakukan para penangkar di Australia, sehingga bisa menghasilkan berbagai strain / varian baru yang berbeda dari palek di alam bebas.

Nah, bagaimana membedakan jenis kelamin burung palek yang sudah mengalami mutasi warna seperti albino, cinnamon, lutino, pearl dan pied ? TIngkat kesulitannya memang lebih tinggi, tetapi Anda bisa belajar pelan-pelan, sambil mengikuti beberapa tengara berikut ini:

  • Burung jantan akan lebih sering berkicau daripada burung betina.
    • Burung jantan berkicau dengan bersiul
    • Burung betina tidak berkicau, tetapi lebih tepat disebut memekik.
  • Burung betina akan terlihat lebih tenang, tidak seagresif burung jantan.
  • Burung betina sering berdesis dan menggigit.
  • Burung jantan lebih sering mengangkat sayapnya sedikit, dengan dada membusung.
  • Coba lakukan pengujian dengan meletakkan cermin di depan burung palek. Burung jantan biasanya akan langsung terpesona, dan selalu memperhatikan bayangannya sendiri. Burung betina justru menghindari dan sama sekali tidak tertarik dengan bayangannya sendiri dalam cermin.
  • Jika ada bintik atau garis di bagian bawah bulu ekor atau sayapnya, kemungkinan besar burung betina. Hal itu bisa terlihat kalau bulu-bulunya diarahkan pada cahaya yang terang (burung harus dipegang dan dilihat di bawah cahaya).
  • Sebagian palek mania melihat perbedaan jantan dan betina dari warna oranye di bagian pipi burung. Jika warnanya menor atau lebih terang, berarti jantan. Jika oranyenya sedikit dan tidak terang, berarti betina.

Makanan untuk burung palek

Burung palek dikenal sangat selektif dalam hal makanan. Karena itu, jangan memaksakan burung untuk menyantap menu yang tidak diinginkannya. Jika burung hanya senang makanan lain di luar biji-bijian, maka hal itu tidak menjadi masalah selama Anda memberikan variasi pada makanannya.

Ketika memberikan pakan pada burung seperti buah atau sayuran, hal yang terbaik adalah mencincangnya kecil-kecil dan mencampurkannya dalam satu wadah. Dengan demikian, burung bisa memilih makanan apa yang disukainya.

Berikut ini pemetaan pakan pada burung palek :

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

  1. Biji-bijian
    Palek menyukai biji-bijian seperti millet putih, biji bunga matahari, jagung, dan biji-bijian lain seperti yang biasa dikonsumsi parkit dan lovebird.
  2. Sayuran
    Sayuran yang paling disukai palek antara lain tauge atau kecambah, bayam, lobak hijau, brokoli, tomat, parutan wortel, dan ubi-ubian.
  3. Buah-buahan
    Anda bisa memberikan buah-buahan segar seperti mangga, pepaya, apel, pisang, anggur, atau jeruk. Penting diingat, sebelum diberikan, buanglah biji dari buahnya, karena ada sebagian buah yang bijinya tidak baik jika dimakan burung.
  4. Protein dan daging
    Sangat baik juga jika burung palek diberikan ikan atau daging ayam dalam jumlah yang sangat kecil. Atau bisa juga dengan memberikan telur rebus atau makanan olahan seperti egg food, yang bisa Anda racik sendiri di rumah.

Satu hal lagi, berikan air minum yang sudah matang dan bersih. Usahakan air minum selalu diganti setiap harinya. Wadah air minum juga dibersihkan setiap hari, untuk menghindari tumbuhnya lumut atau jamur yang bercampur dengan air minumnya.

Bagaimana jika burung palek malas makan?

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan adalah bagaimana mengatasi burung palek yang malas makan, atau bahkan sama sekali tidak mau makan.

Jika hal itu terjadi pada burung yang baru saja dibeli, kemungkinan besar burung mengalami stres, terutama stres akibat perjalanan / pengangkutan dan stres menghadapi lingkungan baru. Kalau Anda belum membeli, maka sediakan dulu BirdFirstAid / BFA, obat antistres khusus untuk burung.

Begitu deal dengan pedagang, maka sebelum dibawa pulang, burung bisa diberi serbuk BFA (cukup 1/3 dari isi sachet mini), dan dilarutkan dalam 1/3 – 1/2 gelas air minum. Bisa juga ditaburkan ke permukaan makanan. Terapi ini bisa dilanjutkan setelah sampai di rumah, selama 4-7 hari.

Jika Anda sudah terlanjur membeli, dan burung kini malas makan, lakukan hal yang sama seperti penjelasan di atas, selama 4-7 hari.

Perubahan menu makanan secara mendadak juga bisa membuat burung palek mengalami penurunan nafsu makan. Untuk mengenalkan makanan baru, Anda harus memberikannya sedikit demi sedikit, tetapi menu lama tetap harus disediakan..

Bagaimana jika burung palek terlihat rakus?

Setiap perawatan maupun penangkaran burung, apapun jenisnya, selalu disertai dengan permasalahan yang mula-mula tidak dimengerti. Dari pengalaman, juga bacaan, Anda nantinya bisa menghadapi problem apapun. Salah satu problem yang kerap dihadapi palek mania adalah burung yang terlalu rakus. Ada dua risiko dari perilaku ini. Pertama, burung berpotensi mengalami kegemukan (obesitas). Kedua, menguras isi dompet Anda, he..he…

Apabila burung palek dalam kondisi sangat aktif / lincah, atau dalam masa reproduksi (bertelur dan / atau mengasuh anak-anaknya), tentu ia membutuhkan banyak makanan. Demikian juga ketika suhu udara lebih dingin, seperti pada musim hujan saat ini, mungkin kita bisa memaklumi jika konsumsi burung palek naik.

Namun bagaimana jika burung makan banyak, tapi kok terlihat lesu dan tidak mengalami perubahan pada berat badannya? Nah, inilah yang harus menjadi perhatian.

Coba periksa kotorannya, apakah terlalu banyak air (sangat ender). Sebagaimana diketahui, keberadaan parasit dalam tubuh burung seperti cacing bisa memuat burung makan lebih banyak, tetapi tidak ada nutrisi yang diserap tubuh. Jadi, diperlukan perhatian serius dari pemiliknya. Silakan diterapi dengan pemberian obat cacing untuk menghilangkan parasit tersebut.

Bagaimana jika burung palek berisik?

Burung palek yang selalu menjerit atau berisik, terutama pada malam dan pagi hari, sebenarnya merupakan sesuatu yang normal. Itu adalah cara mereka mengucapkan “selamat malam” atau “selamat pagi”. Mereka bisa lebih berisik lagi jika melihat sesuatu yang disukainya, misalnya melihat kehadiran Anda atau ketika ada burung lain yang menghampirinya.

Di sinilah peran kita sebagai pemilik untuk bisa mengatur keberisikan burung palek. Misalnya, “mengganti” suara berisiknya menjadi siulan. Dengan kata lain, kita bisa melatih burung ini untuk merubah kebiasaan berisiknya menjadi sesuatu yang menyenangkan, baik untuk Anda maupung si burung itu sendiri.

Berikut ini tips “mengubah” suara berisik menjadi siulan:

  • Jangan berikan makanan apapun, atau menanggapi teriakan burung palek. Saat burung berteriak dan Anda memberikan makanan, otomatis dia akan menganggap suara berisiknya sebagai sesuatu yang  istimewa sehingga Anda memberinya hadiah berupa makanan.
  • Sempatkan waktu untuk bermain-main dengan burung palek, meski hanya sebentar.
  • Ajarkan burung untuk mengikuti suara siulan. Caranya, jika burung berteriak / berisik, dekati dia, bersiulah di depannya. Lakukan hal ini secara rutin, nanti burung akan terlatih dan bisa mengikuti siulan Anda. Ingat, palek adalah burung yang sangat cerdas, bahkan bisa menyanyikan lagu populer melalui siulannya (lihat kembali artikelnya  di sini).
  • Abaikan dan jangan pedulikan jika burung palek mulai berisik atau berteriak-teriak dengan suara berisik.

Meski tidak mudah, burung palek yang mendapat perlakuan seperti di atas biasanya menjadi jarang berisik dan lebih sering bersiul. Jadi, ini persoalan kita sendiri apakah mau mengubah kebiasaan itu atau tidak.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

2 Comments

Komentar ditutup.