Sakral termasuk salah satu burung kacer terbaik di Jogja dan sekitarnya, kawasan yang sebenarnya juga dihuni kacer-kacer andal dan disegani dalam blantika perburungan Tanah Air. Entah sudah berapa kali burung milik Angga dan Cak Safiri ini memenangi lomba. Belum lama ini, Sakral mengalami proses alami rontok bulu (mabung), sehingga sedikit menurunkan performanya. Bagaimana cara merawat kacer usai mabung? Berikut tips dari Angga dan Cak Safiri, khusus untuk pembaca setia omkicau.com.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

ANGGA BERSAMA CAK SAFIRI

Pada kondisi terbaiknya, atau top form, Sakral selalu tampil dengan gaya nagen, tetap berdiri tenang di atas tenggeran tanpa banyak bergerak. Dalam posisi seperti itu, sambil mendongakkan kepala, dia bisa mengeluarkan suara ngerol yang panjang, speed rapat, lagu kecil-kecil dan kristal, serta volume tembus.

Kacer Sakral pernah menjadi juara 1 dan 2 di PKM Klaten (24/6), juara 1 XT Square Ngabuburit (10/8), juara 1 Diplomat Cup Jatipurno Wonogiri (2/9), dan juara 3 KMB Semarang (16/9).

Setelah beberapa kali menorehkan prestasi terbaiknya, tibalah saatnya Sakral menjalani proses alaminya yaitu rontok bulu (mabung). Beberapa pekan harus rehat dari gelaran latber dan lomba, Sakral akhirnya tampil untuk pertama kalinya pasca-mabung dalam even Anniversary Ke-4 PBBK Krajan, Godean, Jogja (13/1), dan meraih juara 1.

Penampilannya setelah mabung memang belum mencapai level top form, namun tetap terlihat paling menonjol dibandingkan dengan musuh-musuhnya, sehingga juri pun tanpa ragu memberikan koncer A.

Seperti diketahui, bulu-bulu burung kacer yang baru tumbuh setelah mabung sifatnya masih muda, atau dalam bahasa kicaumania disebut masih “basah”, atau belum tumbuh sempurna seratus persen. Dalam kondisi seperti ini, burung kacer merasa ada yang kurang dalam dirinya. Itulah alasan yang menjelaskan mengapa penampilan Sakral belum mencapai perfoma terbaiknya. Karakter ini agak berbeda dari cucak jenggot.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

USAI MABUNG, SETIAP PAGI KACER SAKRAL DIUMBAR DALAM KANDANG BESAR

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Ketika tampil pasca mabung, mulut Sakral terlihat belum membuka maksimal, sehingga volumenya pun belum keluar secara utuh. Speed juga belum rapat-rapat amat, demikian pula dengan karakternya yang masih ada gerakan (tidak nagen sempurna seperti kebiasaan Sakral). Beberapa kali Sakral memakai gaya melompat dari tenggeran satu ke tenggeran lainnya.

SEBELUM LOMBA, SAKRAL DICAS DENGAN BURUNG BETINA

Menurut Angga, diperkirakan dua pekan ke depan bulu-bulunya baru “kering”, dan bisa tampil maksimal sebagaimana performa terbaiknya. “Kita buktikan saja di Valentine PBI (17/2). Dengan persiapan cukup, kita berharap Sakral bisa mulai merintis jalan menjadi kacer terbaik tahun ini,” ujar Angga yang mengaku masih pikir-pikir apakah mau menurunkan Sakral di BnR Award (20/1), mengingat kondisi burung belum sepenuhnya pulih.

Yang jelas, setelah proses mabung selesai, perawatan Sakral sudah menggunakan cara yang berbeda. Setiap hari dimasukkan ke kandang umbaran yang cukup besar, dengan panjang sekitar 3 meter. Burung dimasukkan ke umbaran sejak pukul 07.00 hingga 09.00.

Untuk mempecepat pemulihan kondisi, Sakral juga didampingi kacer betina untuk mengecas suaranya. “Kemarin di Krjan, Sakral sempat lupa dengan pasangan casnya, sehingga tidak langsung bereaksi. Tapi untungnya hal itu tidak berlangsung lama,” tutur Cak Safiri.

Angga dan Cak Safiri memang dikenal sebagai pemilik dan perawat andal untuk burung kacer. Beberapa waktu lalu, keduanya melepas kacer Papua ke tangan Mr Chandra dari Pontianak. Kini sudah ada pelapis Sakral yang juga mulai moncer, yaitu Black Ninja. (Waca-Jogja)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.