Mutasi warna pada spesies burung sebenarnya bisa terjadi secara alami, terutama akibat perubahan lingkungan yang terus-menerus dan dalam intensitas tinggi. Tetapi burung yang mengalami mutasi alami cenderung kurang survive dibandingkan dengan burung yang tidak mengalami mutasi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Mutasi yang disengaja manusia, terutama mutasi warna, justru terbukti mampu bertahan sebagaimana burung yang tidak mengalami mutasi. Hal ini telah dibuktikan para penangkar di Inggris, yang membawa gelatik jawa (Padda oryzivora) ke negerinya, dan kini mampu menciptakan varian-varian baru hasil mutasi warna.
Campur tangan manusia dalam menciptakan varian baru gelatik jawa justru membuat burung ini makin digemari di Eropa. Pada tahun 2000-an, terutama ketika dampak krismon masih terasa, banyak eksekutif muda Indonesia yang kehilangan pekerjaan dan memilih beternak. Salah satu spesies yang digemari saat itu adalah gelatik silver.
Gelatik silver (opal) merupakan salah satu varian baru gelatik jawa yang dilakukan para penangkar di Inggris, dan akhirnya diminati para penggemar burung di Indonesia. Selain gelatik silver, varian lain hasil mutasi warna pada burung ini sangat banyak, antara lain fawn (isabel), pastel (dilute), opal isabel, white, agate, cream (pastel fawn), pied, dan lain-lain.
Mengenal gelatik jawa tipe normal (wild)
Inilah tipe gelatik jawa yang orisinal, yang belum diutak-atik manusia sama sekali. Burung ini banyak kita jumpai di daerah pedesaan, karena mereka sering mencuri padi di sawah. Kegemaran makan padi (Oryza sativa) itulah yang membuat gelatik jawa disebut oryzivora (pemakan padi), bahkan menjadi bagian dari nama spesiesnya, yaitu Padda oryzivora.
Gelatik jawa yang asli sebenarnya tidak memiliki bulu-bulu berwarna putih di bagian pipinya. Tetapi jenis seperti itu nampaknya sulit ditemukan lagi saat ini, termasuk di Jawa yang merupakan habitat asli gelatik jawa.
Gelatik jawa termasuk burung monomorfik, di mana burung jantan dan betina memiliki warna bulu yang sama. Bulu didominasi warna abu-abu, kecuali pada bagian kepala yang berwarna hitam, kedua pipinya yang putih, dan bagian perut yang berwarna cokelat-kemerahan.
Sedangkan kakinya berwarna merah muda, cincin mata berwarna merah, dan paruhnya juga berwarna merah (pada jantan, merahnya lebih menyala daripada betina). Panjang tubuh sekitar 15 cm.
Perlu diketahui, gen tipe normal ini bersifat dominan. Ketika disilangkan dengan tipe warna lain, gen tipe normal akan menutupi gen warna lainnya yang bersifat resesif. Pemahaman ini sangat penting bagi Anda yang berminat menjadi penangkar, sekaligus ingin menciptakan varian-varian warna baru.
Varian baru hasil mutasi warna
Berikut ini beberapa varian baru hasil mutasi warna gelatik jawa, yang bisa dijadikan bahan / materi untu perkawinan silang guna mencetak varian baru lainnya.
1. Fawn (Isabel)
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tipe fawn, atau sering juga disebut isabel, merupakan perpaduan antara warna cokelat dan kuning, atau terlihat sebagai cokelat-kekuningan. Tipe ini termasuk salah satu favorit di kalangan penggemar gelatik jawa, setelah menurunnya pamor gelatik silver.
Dalam artikel tentang cucakrowo albino dan murai batu blorok, saya sudah menjelaskan tentang pigmen melanin yang menentukan warna hitam, cokelat, cokelat-merah, dan kuning-tua. Jika mau ditelisik lebih dalam, pigmen melanin sebenarnya masih dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:
- Eumelanin: pigmen yang memberikan warna cokelat gelap dan hitam.
- Pheomelanin: pigmen yang memberikan warna merah dan pirang pada bulu burung.
Warna fawn muncul akibat hilangnya pigmen eumelanin, sehingga burung terlihat cokelat-kekuningan.
Sebenarnya tipe fawn juga masih terbagi menjadi dua jenis, yaitu cokelat-kemerahan dan cokelat-beige (lebih gelap). Tetapi untuk memudahkan pembahasan dan penerapannya dalam menciptakan varian baru, lebih baik kita sepakat untuk menyebut kedua tipe ini sebagai fawn.
Berbeda dari warna normal yang bersifat dominan, gen warna fawn versifat resesif. Jika induk jantan atau betina dengan warna fawn disilangkan dengan betina warna normal, maka semua anaknya akan berwarna normal, karena warna fawn akan tertutup oleh warna normal.
2. Silver (Opal)
Seperti dijelaskan sebelumnya, gelatik silver pernah mengalami booming pada awal dekade 2000-an. Saat itu, banyak sekali orang yang menangkarnya. Meski popularitasnya belum pudar sepenuhnya, setidaknya tipe silver sudah mulai tersaingi oleh tipe warna lainnya.
Bulunya terlihat perak kepucatan, karena burung yang mengalami mutasi warna ini tak memiliki pigmen pheomelanin. Sebab pigmen inilah yang memberikan warna merah dan pirang pada bulu burung.
Seperti halnya fawn, gen warna silver juga termasuk resesif. Jika induk jantan atau betina dengan warna silver disilangkan dengan betina warna normal, maka semua anaknya berwarna normal, karena warna silver tertutup oleh warna normal.
3. Pied
Gelatik pied memiliki penampilan yang hampir menyerupai warna normal, hanya saja ada bercak putih yang tersebar di beberapa bagian tubuhnya, termasuk kepala. Pada gambar, gelatik tipe pied berada di bawah.
Pada tipe normal, bulu di bagian perut cokelat-kemerahan. Sedangkan pada gelatik pied bagian perutnya berwarna putih. Sebagaimana gen warna selain normal, warna pied ini juga merupakan gen resesif.
4. White
Karena warna asli gelatik jawa adalah abu-abu, maka gelatik warna putih jelas sangat unik. Di Inggris, gelatik putih juga sangat digemari. Gen ini bersifat resesif.
Ada dua versi mengenai gelatik putih, yaitu gelatik putih dengan mata gelap dan gelatik putih dengan mata merah. Ada yang mengatakan warna mata gelap dihasilkan dari persilangan tipe normal dan pied, sedangkan warna mata merah dihasilkan dari persilangan tipe fawn dan pied.
5. Agate
Tipe agate termasuk hasil mutasi warna yang paling akhir, karena baru muncul di Inggris tahun 2005. Semula tipe agate disangka masih termasuk tipe normal. Tetapi setelah diamati lebih seksama, terdapat perbedaan yang nyata dari gelatik normal.
Bagian yang jelas berbeda adalah warna bulu di kepala. Pada tipe normal, warnanya hitam, sedangkan agate berwarna cokelat gelap. Matanya juga berwarna merah delima, sementara perutnya krem atau fawn kepucatan.
Gelatik agate juga banyak penggemarnya. Di Belanda, burung ini dinamakan topaz, sedangkan di Jepang dikenal dengan nama cherry blossom. Gen agate juga bersifat resesif.
6. Pastel (Dilute)
Sekilas, penampilan gelatik tipe pastel (dilute) juga menyerupai gelatik normal. Mungkin lebih tepatnya sama seperti warna normal, hanya saja warna di hampir seluruh tubuhnya memudar atau terlihat lebih pucat dari tipe normal.
Warna pastel juga sangat menarik, karena lebih lembut dan teduh dipandang mata. Namun tidak mudah untuk menghasilkan mutasi warna pastel, apalagi gen tipe ini terkait dengan jenis kelamin (sex-linked).
Pastel merupakan satu-satunya tipe pada gelatik jawa yang bersifat sex-linked. Apa artinya sex-linked? Dalam bahasa sederhana, sex-linked adalah pewarisan gen yang terjadi pada jenis kelamin tertentu, dan tidak terjadi pada jenis kelamin lainnya. Sering juga disebut sebagai rangkai-kelamin.
Pada gelatik jawa, gen tipe pastel hanya berkaitan dengan jenis kelamin jantan, dan tidak diwariskan ke jenis kelamin betina. Ada dua contoh untuk memudahkan pemahaman kita:
Pertama, persilangan antara jantan tipe normal dan betina pastel. Ketika kromosom Z dari induk jantan bertemu kromosom Z dari induk betina, maka anaknya berkelamin jantan dengan mewarisi tipe normal / pastel (secara visual tetap terlihat sebagai warna normal).
Ketika kromosom Z dari induk jantan bertemu dengan kromosom W dari induk betina, anaknya berjenis kelamin betina dengan mewarisi tipe normal saja. Sebab gen yang berasal dari kromosom W (pastel) tak akan muncul, yang muncul hanya gen dari kromosom Z yang bertipe normal.
Kedua, persilangan antara jantan pastel dan betina normal. Ketika kromosom Z dari induk jantan bertemu kromosom Z dari induk betina, maka anaknya berkelamin jantan dengan susunan gen normal / pastel (secara visual tetap terlihat sebagai warna normal).
Tetapi ketika kromosom Z dari induk jantan bertemu dengan kromosom W dari induk betina, anaknya akan berkelamin betina dan hanya mewarisi tipe pastel saja. Sebab gen yang berasal dari W (normal) tidak muncul, yang muncul hanya gen dari kromosom Z yang bertipe pastel.
Mutasi kombinasi
Beberapa mutasi warna pada gelatik yang dijelaskan di atas bersifat tunggal. Belakangan mulai dikenal pula mutasi kombinasi, yang jauh lebih kompleks. Sebab mutasi kombinasi berasal dari perkawinan antara dua individu F1 hasil mutasi tunggal, antara F1 hasil mutasi dan induk, antara dua individu F2 hasil mutasi, antara F2 dan F1, dan sebagainya.
Berikut ini beberapa jenis gelatik jawa hasil mutasi kombinasi:
1. Opal Isabel
Opal isabel merupakan hasil persilangan yang bahannya berasal warna silver (opal) dan fawn (isabel). Warna bulunya perak kepucatan, bahkan sangat pucat seperti mendekati warna putih. Sedangkan bulu-bulu di bagian perutnya berwarna krem. Gen ini juga bersifat resesif.
2. Cream (Pastel Fawn)
Tipe cream merupakan kombinasi dari persilangan antara gelatik jawa fawn (isabel) dan pastel (dilute). Bagian kepala, perut, dan ekornya berwarna cokelat krem. Sedangkan bulu di bagian lainnya hampir mendekati putih.
Gelatik warna krem juga merupakan salah satu jenis yang paling disukai di Inggris. Tetapi, karena mutasi kombinasi, prosesnya sedikit lebih rumit. Gen tipe cream juga bersifat resesif.
3. Ivory
Ivory merupakan mutasi baru dengan menggunakan tiga bahan gelatik jawa mutasi, yaitu tipe fawn, pastel, dan silver. Bagian kepala dan perutnya krem pucat, bagian dada putih, sedangkan sayap dan punggungnya berwarna putih gading.
Kalau ada waktu luang, saya akan berusaha menulis bagaimana membuat mutasi tunggal atau mutasi kombinasi.
Referensi & gambar: javasparrow.org
—
Salam sukses, Salam dari Om Kicau.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Mau tanya om, klo gelatik warna White sepasang harga berapa ya? Dimana bisa dapatnya? Terimakasih sukses selalu.