Pada bagian akhir artikel Salut untuk Pleci Mania Indonesia (PCMI), Om Kicau memberi sedikit catatan: “Yang lebih penting lagi, bagaimana hobi dan lomba (pleci) bisa berjalan, tanpa mengganggu populasi pleci di alam liar. Breeding menjadi salah satu jawabannya, dan sempat dibahas pula oleh para plecimania di Jogja”. Ya, salah satu isu dalam One Stop Pleci Festival di Jogja, Minggu (1/9), adalah menurunnya populasi pleci di alam liar dan dikhawatirkan tercancam punah. Hal ini terjadi sejak pleci dilombakan, sehingga banyak orang ramai-ramai berburu pleci di habitatnya.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Suasana lomba di kelas pleci di Papburi Klaten dan berlangsung outdoor.

Ketika PCMI dideklarasikan di Jogja, 3 Juli 2011, ada semacam kesepakatan supaya setiap plecimania cukup memelihara 1-2 ekor saja. Kesepakatan ini merupakan upaya antisipatif, setidaknya menekan angka perburuan di alam liar, sambil menunggu ujicoba breeding (penangkaran) burung pleci.

Dalam perkembangannya, muncul berbagai laporan mengenai keberhasilan penangkaran pleci yang dilakukan beberapa plecimania. Namun, bukti keberhasilan itu dianggap masih lemah, karena hanya berupa foto, bukan video.

Foto mempunyai ruang lebih besar untuk direkayasa. Video pun dapat direkayasa, meski peluangnya lebih kecil. Namun, upaya rekayasa pada foto maupun video tetap bisa dideteksi.

Induk meloloh anaknya.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Maka, ketika Om Sugeng Wahyudi  memamerkan 6 video yang menunjukkan keberhasilannya dalam penangkaran pleci, harapan para pengurus dan anggota PCMI pun membuncah. Apalagi dalam video ini terdapat aktivitas induk yang sedang membawa pakan dan melolohkan untuk anak-anaknya yang baru menetas.

“Saya bahkan sudah melihat sendiri salah satu dari mereka benar-benar sudah berhasil menangkar, dalam arti induk bertelur, menetas, dan anakannya bisa hidup sampai sekarang,” ungkap Macarius Sukotjo, pembina PCMI Pusat sekaligus penggagas One Stop Pleci Festival.

Setelah ada dokumentasi secara meyakinkan, dalam bentuk video, yang menunjukkan pleci sudah bisa ditangkar di Indonesia, PCMI kini berupaya mengusulkan kembali agar burung imut ini bisa dilombakan dalam setiap even yang digelar di lingkungan Pelestari Burung Indonesia (PBl).

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) PBI di Jakarta, 14 – 16 Maret 2013, usulan itu sudah disampaikan. Namun, karena saat itu belum mampu membuktikan sudah ada yang berhasil menangkar pleci, usulan kandas di tengah jalan.

Selama ini, di luar even yang digelar PCMI Pusat maupun chapter-chapter di daerah, pleci baru dilombakan dalam even yang digelar di lingkungan BnR (misalnya Ronggolawe Cup, 12 Mei 2013), Paguyuban Penangkar Burung Indonesia (Papburi), serta event organizer (EO) independen.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Adapun kelas pleci belum dijumpai dalam lomba yang digelar PBI, seperti Valentine Jogja (PBI Bantul), atau yang paling gres Gebyar Karawang 2013 (PBI Cabang Karawang). Pasalnya pleci belum bisa ditangkarkan. Tetapi, alasan ini masih mengundang pertanyaan. Apakah semua burung yang bertarung dalam even PBI merupakan hasil breeding? Tidak, bahkan sebagian besar merupakan burung tangkapan alam, termasuk di kelas murai batu, kacer, dan pentet.

Ini memang menjadi PR bersama, bukan hanya PBI dan PCMI, tetapi semua stakeholders dalam dunia hobi dan lomba burung kicauan. Kalau kita benar-benar konsekuen dan konsisten, semua burung hasil tangkapan alam mestinya dilarang dilombakan. Awalnya pahit, tetapi akhirnya sangat manis, sehingga hanya burung hasil budidaya manusia saja yang boleg dilombakan.

Jika PR itu bisa dikerjakan bersama, tentu akan membawa dampak pengganda (multiplier effect) yang sangat luas. Kalangan penangkar burung akan memperoleh manfaat ekonomi yang lebih dahsyat daripada sekarang, munculnya teknologi baru di bidang breeding burung, dan yang terpenting populasi burung kicauan di alam liar terpelihara lebih baik daripada saat ini.

Video penangkaran pleci milik Om Sugeng Wahyudi

Nah, berikut ini empat video penangkaran pleci milik Om Sugeng Wahyudi. Selain dapat menjadi inspirasi bagi plecimania lainnya, video ini sekaligus menjadi salah satu bukti keberhasilan breeding pleci yang dapat diajukan kembali ke PBI Pusat agar pleci bisa dimasukkan dalam setiap lomba yang ada di lingkungan PBI.