Banyak kicaumania yang ingin menjadi penangkar murai batu. Namun, tidak sedikit yang kandas di jalan, karena gagal dalam proses penjodohan. Itulah sebabnya, Kang Dede dari Elhusna Bird Farm, Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengirim artikel ke redaksi Om Kicau. Dia ingin berbagi ilmu tentang penjodohan murai batu, melalui metode kawin paksa. Pada bagian akhir tulisan ini ada beberapa gambar anakan murai batu hasil “kawin paksa” tersebut. Selamat mengikuti.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Perkembangan penangkaran burung di Indonesia kini sudah berkembang sangat pesat. Kalau dulu hanya sekadar hobi dan iseng-iseng, kini sudah berkembang menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. Ada yang cuma memiliki satu kandang, tetapi ada pula yang sudah berskala industri. Semoga dunia perburungan di Tanah Air makin maju, dan burung-burung di alam liar tetap lestari.
Di mana-mana bermunculan breeder murai batu, seperti jamur di musim hujan. Ada yang sukses, dan tidak sedikit pula yang belum membuahkan hasil. Bagi yang belum berhasil, keluhan utama terletak pada sulitnya menjodohkan burung jantan dan burung betina.
Memang seperti itulah karakter burung tipe petarung (fighter). Tidak hanya murai batu, kacer pun memiliki karakter hampir sama. Burung tipe petarung tak mau kompromi kalau melihat burung sejenis. Siapapun yang ada di dekatnya, entah jantan maupun betina, pasti akan disikatnya.
Apabila tidak sabar dan ekstra waspada, arena penjodohan burung bisa menjadi lapang pembantaian (killing fields). Sudah banyak artikel mengenai teknik penjodohan murai batu, baik di tabloid, televisi, bahkan media online seperti omkicau.com. Sebagian sudah berhasil menerapkannya, tetapi sebagian lainnya tetap gagal.
Nah, bagi yang sudah mencoba semua cara namun masih juga gagal, berikut ini metode kawin paksa untuk menjodohkan murai batu. Metode ini sudah dijalankan berkali-kali di Elhusna BF Ciamis, terutama untuk mengatasi murai batu jantan dan betina yang susah sekali dijodohkan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Proses penjodohan MB model kawin paksa
Berikut ini proses penjodohan murai batu modal kawin paksa yang dijalankan Elhusna BF selama ini.
Proses diawali dengan tahap pengenalan burung jantan dan burung betina. Caranya sama seperti yang sudah dibahas dalam artikel-artikel di omkicau.com sebelumnya. Dalam hal ini, burung jantan dan betina dimasukkan dalam sangkar yang berbeda. Kemudian, kedua sangkar ditempelkan sepanjang hari, minimal selama 1 minggu.
Setelah 1 minggu, tunggu sampai sore hari sekitar pukul 17.00 – 17.30. Siapkan bahan-bahan pendukung dan peralatan yang diperlukan, antara lain:
- Plester / solatip. Kalau tidak ada bisa menggunakan tensoplast (dibelah membujur menjadi dua).
- Minyak sayur (bisa juga diganti dengan oli bekas).
- Gunting
Wah, untuk apa bahan dan peralatan seperti itu?
Pertama-tama, pegang murai betina, kemudian olesi bulu-bulu bagian pahanya dengan minyak sayur secukupnya. Sebenarnya lebih bagus menggunakan oli bekas, karena lebih lengket dan agak susah dihilangkan, yang akan menambah efektivitas dalam proses penjodohan nanti.
Selanjutnya, burung betina dimasukkan ke kandang penangkaran yang sudah disiapkan, termasuk kotak sarang dan bahan sarangnya. Biarkan burung betina sampai tenang dan mulai hafal situasi kandang.
Sekarang kita fokus ke burung jantan. Pegang murai batu jantan, kemudian rentangkan sayap sebelah kanan. Kumpulkan 3-4 helai bulu sayap terluar, lalu diikat menggunakan tensoplast yang sudah dibelah dua. Lakukan hal serupa pada sayap sebelah kiri.
Cara ini lazim dijumpai di kalangan penggemar merpati, dan biasa disebut “godi”. Bedanya, pada merpati, treatment ini dilakukan terhadap burung betina, agar gerakannya terbatas dan tidak bisa terbang jauh saat dilepas. Adapun pada murai batu, godi dilakukan untuk burung jantan, agar nantinya tidak terlalu agresif terhadap calon pasangannya.
Tujuan treatment minyak sayur dan godi
Mungkin ada yang bertanya. Mengapa burung betina harus diolesi minyak sayur / oli bekas di bagian pahanya? Mengapa murai batu jantan harus digodi?
Setelah diolesi minyak sayur, burung betina pasti merasa risih merasakan sesuatu yang lengket pada bulu-bulu di bagian pahanya. Naluri burung, dia pasti ingin membersihkan dan merapikan bulu-bulunya, apalagi jika terasa lengket.
Maka, setelah diolesi minyak sayur, burung betina akan rajin mandi, dan selalu terfokus untuk membersihkan dan merapikan bulu-bulunya yang kotor dan lengket. Karena fokus, murai batu betina tidak akan stres saat dikejar burung jantan.
Adapun tujuan murai batu jantan digodi antara lain untuk mengurangi kemampuan dan kekuatan terbang, dan lebih fokus untuk melepaskan ikatan tansoplast yang melekat pada kedua sayapnya. Karena fokus, burung jantan jarang mengejar-ngejar burung betina.
Kalaupun burung jantan masih agresif mengejar-ngejar burung betina, kemampuannya sudah jauh menurun akibat aktivitas terbangnya terbatas. Karena gerakan MB jantan terbatas, burung betina selalu mampu melarikan diri saat dikejar-kejar lawan jenisnya.
Penggodian sayap juga dapat merangsang burung jantan untuk rajin mandi, karena dia risih dan merasa ada kotoran pada sayapnya. Ya, semua burung pasti merasa risih kalau bulu-bulunya terlihat kotor. Itulah sebabnya, mengapa burung di alam liar senang sekali mandi. Dia ingin selalu bersih dan rapi, sebagai modal penting untuk menarik lawan jenisnya, juga menambah pede saat berkicau.
Karena aktivitas mandi sering dilakukan pada burung jantan dan betina yang menjalani treatment minyak sayur dan godi, maka Anda wajib menyediakan tempat mandi di dalam kandang penangkaran.
Tempat mandinya cukup satu saja, agar kedua burung berebutan mandi, sehingga seolah-olah mandi bersama. Air untuk mandi harus diganti dua kali sehari, atau minimal sehari sekali, karena air akan kotor oleh minyak sayur.
Saat melakukan metode / trik ini, Anda tak usah repot-repot memantau burung. Anda pun bisa lebih menjalankan aktivitas lain seperti biasanya. Tetapi, sesekali bolehlah dipantau, siapa tahu tensoplast pada burung jantan terlepas sebelum kedua burung benar-benar akur.
Bagaimana mengetahui murai batu jantan sudah bisa menerima kehadiran burung betina di dalam kandang penangkaran? Mudah saja! Lihat beberapa tengara berikut ini:
- MB jantan sudah tidak mengejar-ngejar burung betina.
- Kedua burung sering terlihat berdekatan, termasuk saat istirahat dan tidur.
- Saat mandi bersama, sudah beberapa kali terlihat akur.
Semua itu menandakan kedua burung sudah berjodoh. Ini biasanya terjadi paling cepat 1 minggu setelah kedua burung tersebut menjalani treatment minyak sayur dan godi. Nah, itulah saatnya Anda bisa melepas tensoplast pada kedua sayap MB jantan.
Apabila sudah 1 minggu belum juga terlihat akur, biarkan saja tensoplast tetap melekat pada kedua sayap burung jantan, dan baru boleh dilepas sampai keduanya benar-benar akur. Tinggal menunggu waktu saja, karena lama-lama mereka pasti akur juga. Pepatah jawa witing tresna jalaran saka kulina juga berlaku kok untuk murai batu, apalagi jika sudah menjalani metode kawin-paksa seperti ini.
Demikianlah proses penjodohan murai batu model kawin paksa ala Elhusna BF. Tips ini sangat bagus diterapkan pada murai batu yang susah jodoh dan terlalu agresif. Biasanya murai batu yang baru pertama kali dijodohkan cenderung bersifat agresif. Sebaliknya, jika sudah pernah diternak, apalagi pernah menghasilkan anakan, relatif lebih mudah dijodohkan.
Sekadar tambahan tips untuk penutup ya, jika Anda pengin burung di penangkaran segera beranak pinak, maka saya sarankan menggunakan BirdMature (BMR) dan BirdMineral. Soal keampuhan BirdMineral dan BirdMature dalam memacu sukses penangkaran ini bisa Anda baca di artikel Manteb benar penangkaran jalak bali dan murai batu “besutan” BirdMature dan artikel Om Budi Herianto: Agen produk Om Kicau di Pekanbaru sukses beternak murai batu. Untuk penangkaran cucakrowo yang sukses dengan ramuan itu bisa dibaca di artikel Sutoto GRD Bird Farm Balikpapan: BirdMature dongkrak produktivitas cucakrowo lebih dari 75%.
Semoga tips ini bermanfaat bagi calon breeder, dan bisa membangkitkan semangat para breeder pemula yang mandek di tengah jalan akibat terkendala proses penjodohan. Yuk, kita giatkan aktivitas penangkaran burung, agar populasi burung di alam liar bisa terjaga selamanya.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
wah jadi terkenal dung kampungnya.
apakah menjadi masalah jika pasangan Muray Batu tidak mau sama jangkrik (dalam hal ini : Muray batu yg baru dijodohkan/pertama kali dijodohkan)? apakah bisa diganti jenis EF yg lain ?????
Tidak apa-apa, masih bisa disuplai dari kroto dan cacing. Bagus juga ditambahkan suplemen khusus seperti BirdMature, supaya burung jantan dan betina tetap greng meski tanpa jangkrik.
tetep gak pengaruh Om, betina lbh sibuk lari ketimbang bersihin bulu, , , jd.nya bulu kaku semua.
Mas Rizal, itulah tantangannya breeding MB. Kalau mudah dan semua orang bisa justru tidak menarik lagi, hususnya dari sisi bisnis. Jangan-jangan nasibnya sama sama lohan dan gelcin.
Sebelum melakukan cara-cara diatas tetap kita harus pula melakukan ritual-ritual wajib lainnya, seperti tahap pengenalan, mendongkrak libido dgn full pakan hidup bisa juga ditambah bird mature, jumlah tangkringan harus banyak nanti kalau udah jodoh bisa dikurangin sesuai kebutuhan.
Atau jangan jangan ceweknya udah pernah dihajar sebelumnya ya ?, biasanya kalau betina pernah dihajar akan susah sekali untuk di jodohin, bisa sih, jodohin dulu aja sama jantan yg dah pernah beranak kalau bisa yg nggak agresive nanti mentalnya akan balik lagi.
masih banyak lagi sih trik-trik lainnya nanti ketemu sendiri megikuti pengalaman. Semoga bermanfaat…
aku pernah gagal berternak burung 2x, dan akhirnya mandep sampe sakrh. aku ingin sukses berternak jalak suren tp aku lum tau caranya, ada yg mau berbagi pengalamak gk sama aku?
Kirain kayak ayam dog2kan ayam betina dipegangin lalu jantan naikin
manusia selalu menemukan cara…ayo cendrawasih dikawin paksa jg tuh biar tdk punah..
Oiya om,cara penjodohan diatas ada efek negatifnya ga?
misal mb jadi stres,,bknnya jodoh malah ngedrop
Yang tahu pasti tentu Kang Dede Yatman. Tetapi anakan burung yang ada di gambar sebenarnya sudah bukti dari hasil kawin paksa.
Kalau saya amati, ini seperti teknik pengalihan fokus yang pada hewan memang bisa terjadi.
Cara ini bs dipake utk kacer gak om ?
Secara teknis bisa, karena karakter burung, cara breeding, dan tingkat kesulitannya juga hampir sama.
lagi ngetrend banget nih soal burung di kampung saya 😀