Sebagian besar pemilik murai batu memberikan kroto, baik sebagai pakan tambahan (extra fooding) untuk burung yang biasa makan voer, maupun sebagai pakan utama untuk burung yang tidak pernah makan voer seperti murai batu Panglima milik Om Yongka dari Jambi. Pada musim hujan seperti saat ini, kicaumania di beberapa daerah kian sulit mendapatkan kroto yang benar-benar berkualitas. Sebagai pengganti kroto, baik sementara maupun permanen, Anda bisa memanfaatkan telur untuk pakan murai batu dalam beberapa variasi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—–
Jika kita mau membicarakan perawatan murai batu secara global, maka budaya memberikan kroto untuk murai batu boleh dikatakan khas Indonesia. Di beberapa negara Asia Tenggara pun, sebenarnya tidak banyak kicaumania yang memberi kroto untuk murai batu. Mereka lebih mengandalkan voer, ulat hongkong, jangkrik, ikan-ikan kecil, serta multivitamin dan multimineral.
Belakangan, beberapa muraimania di Malaysia dan Singapura memberikan kroto, karena meniru apa yang dilakukan sobat kicaumania di Indonesia. Ini bisa disimak dalam beberapa forum burung kicauan di kedua negara tersebut. Adapun penggemar murai batu di Eropa dan Amerika, yang jumlahnya terus bertambah, sangat jarang memberikan kroto kepada murai batunya.
Jadi, ketika kroto kita tinggalkan untuk sementara (akibat kelangkaan pasar) maupun permanen, sebenarnya tidak menjadi masalah besar. Bahkan Om Kicau pernah memuat beberapa penangkar burung yang sudah meninggalkan kroto untuk burungnya, antara lain:
- ABS Bird Farm: Tanpa kroto, indukan tetap produktif.
- PM22 Tasikmalaya beralih dari kroto ke telur rebus.
Dalam kasus yang “lebih kecil”, Om Syamsul Saputro dari SKL Bird Farm juga tak menggunakan kroto selama murai batu mabung. Toh tidak ada masalah, sepanjang burung memang sudah terbiasa makan voer (cek artikelnya di sini).
Apabila Anda membatin, “Lha, yang dicontohkan Om Kicau kan burung-burung dalam penangkaran”, maka Om Kicau akan menjawab, bukankah murai batu yang dilombakan di Malaysia, Singapura, Vietnam, apalagi di Eropa, umumnya juga tak pernah dikroto? Bahkan murai batu Biola dan anis merah Romeo, keduanya milik Om Yang-Yang (owner PM22 Tasikmalaya), sudah beberapa kali menjuarai lomba regional di Jawa Barat.
Sebenarnya solusi ini bukan hanya bisa diterapkan untuk murai batu, tetapi juga untuk jenis burung kicauan lainnya, seperti kacer, ciblek, tledekan, dan sebagainya. Bahkan untuk beberapa jenis burung tertentu, Om Kicau pernah membuat tulisan tersendiri, antara lain :
Jadi, meski objek tulisan ini mengenai murai batu, materinya dapat diaplikasikan pada jenis burung lain yang selama ini terbiasa makan kroto.
Sesuai dengan judul artikel ini, ada beberapa variasi pemanfaatan telur untuk pakan murai batu. Setidaknya ada tiga variasi, yaitu :
- Memberikan telur rebus (putih telur dan kuning telur)
- Memberikan telur rebus (hanya putih telur saja)
- Menyuntikkan kuning telur ke tubuh jangkrik, lalu diberikan kepada burung
1. Memberikan telur rebus (putih telur dan kuning telur)
Telur yang bisa digunakan boleh telur ayam, telur itik / bebek, atau telur puyuh. Mengenai kandungan gizi pada ketiga jenis telur ini, silakan lihat pada tabel di bagian bawah halaman ini.
Jika bahan baku sudah ada, silakan rebus telur. Jika sudah matang, kupas cangkang telurnya, sehingga tinggal gelondongan telur yang terdiri atas putih telur (bagian luar) dan kuning telur (tidak terlihat, karena di dalam, he.. he..). Selanjutnya, gelondongan telur diparut dengan serutan keju agar hasilnya menjadi lebih halus.
Metode inilah yang diterapkan Om Yang-Yang (PM22 Tasikmalaya). Namun, untuk mengawalinya, harus diberikan secara bertahap. Sebab jika langsung diberikan, terkadang burung tidak mau.
Jadi, awalnya 1 bagian parutan telur dicampur dengan 3 bagian kroto, dan secara bertahap perbandingannya dibalik sehingga lama-lama menjadi 3 : 1 dan akhirnya 4 : o yang berarti sudah full telur, dan good bye untuk kroto. Penjelasan selengkapnya bisa dilihat kembali di sini.
Hal serupa juga dilakukan Om Agus, pemilik ABS Bird Farm di Ciracas, Jakarta Timur. Bedanya, Om Agus mencampur parutan telur rebus dengan jangkrik dan ulat hongkong. Silakan lihat pula panduannya di sini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
2. Memberikan telur rebus (hanya putih telur saja)
Selain metode di atas, Anda juga bisa memberikan telur rebus namun hanya putih telur (albumin) saja. Telur yang digunakan juga boleh ayam, bebek, maupun puyuh.
Untuk memberikan putih telur rebus, ada dua cara :
Pertama, seperti metode sebelumnya, telur direbus hingga matang. Selanjutnya dikupas cangkangnya. Gelondongan telur dibelah dua, dan bagian kuning telur bisa disimpan untuk keperluan lain (dimakan juga sah-sah saja, he.. he..). Putih telur dipotong-potong seukuran jari, atau bisa juga diparut dengan serutan keju agar hasilnya lebih halus.
Kedua, telur mentah ditusuk dengan jarum pada ujung telur yang tumpul, kemudian dicongkel sedikit sehingga terjadi lubang kecil dan menjadi tempat keluarnya cairan putih telur. Tampung putih telur dalam kantung plastik, kemudian direbus hingga matang. Putih telur yang sudah matang juga bisa dipotong-potong seukuran jari, atau diparut menggunakan serutan keju.
Adapun kuning telur alias yolk bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, misalnya dimanfaatkan untuk pembuatan eggfood bagi kenari atau ciblek Anda (kalau kuning telur ayam kampung bisa untuk jamu…).
Putih telur memiliki kandungan protein yang tinggi, sekitar 15-19 %, tergantung jenis telurnya. Selain itu, putih telur juga mengandung vitamin yang cukup lengkap (A, D, E, K, B2, B5, B9, dan B12), asam amino yang bagus untuk pembentukan hormon dan pertumbuhan bulu-bulunya.
Menyuntikkan kuning telur ke tubuh jangkrik
Kuning telur yang masih mentah (belum direbus) juga bisa disuntikkan / dispet ke tubuh jangkrik. Jumlah jangkrik yang dispet cukup 2 – 3 ekor saja. Misalnya burung Anda terbiasa diberi jangkrik dengan porsi 5/5, maka cukup 2 – 3 ekor jangkrik saja yang dispet kuning telur pada pagi hari.
Teknik pengambilan kuning telur bebas. Boleh dipecah dan isinya dimasukkan dalam cawan kecil, lalu dipisahkan antara kuning dan putih telurnya. Selanjutnya, kuning telur disedot dengan spet, dan disuntikkan ke tubuh jangkrik. Cara seperti inilah yang diterapkan SKL Bird Farm ketika mengalami kelangkaan kroto.
Perbandingan gizi telur ayam, bebek, dan puyuh
Berikut ini perbandingan kandungan gizi per 100 gram telur, yang terdapat pada telur ayam, telur puyuh, dan telur bebek, berdasarkan analisis gizi dari USDA.
Zat Gizi | Telur Puyuh | Telur Ayam | Telur Bebek |
Protein (g) | 15,8 | 14,3 | 18,5 |
Lemak total (g) | 11,09 | 9,94 | 13,77 |
Karbohidrat (g) | 0,41 | 0,77 | 1,45 |
Kalsium (mg) | 64 | 53 | 64 |
Magnesium (mg) | 13 | 12 | 17 |
Kalium (mg) | 132 | 134 | 222 |
Thiamin (mg) | 0,069 | 0,069 | 0,156 |
Riboflavin (mg) | 0,478 | 0,478 | 0,404 |
Vitamin B6 (mg) | 0,143 | 0,143 | 0,250 |
Kolin (mg) | 263,4 | 251,1 | 263,4 |
Vitamin B12 (mk g) | 1,58 | 1,29 | 5,40 |
Vitamin A (IU) | 543 | 487 | 674 |
Vitamin E (mg) | 1,08 | 0,97 | 1,34 |
Vitamin K (mk g) | 0,3 | 0,3 | 0,4 |
Lutein + zeaksantin (mk g) | 369 | 331 | 459 |
Kolesterol | 369 | 331 | 459 |
Keterangan: g= gram; mg= miligram; mk g= mikron gram
—-
—-