Cucak hijau Aspal mampu kalahkan Histeris

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Tahun ini bisa dibilang menjadi tahun prestasi bagi cucak hijau Aspal milik Om Fredy KM. Semula hanya mendominasi Jabodetabek, bersama Gajayana milik Nanang PLN, kemudian melejit di even nasional. Aspal pernah juara Liga BnR Lampung (30/6), lalu Royal Cup di Jakarta (25/8). Minggu (8/12) lalu, Aspal menjuarai salah satu sesi dalam Gubenur DKI Cup, antara lain mengalahkan cucak hijau terbaik nasional saat ini: Histeris.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Cucal hijau Aspal
Cucak hijau Aspal makin stabil di level nasional.

—-

Meski demikian, Histeris milik Agung Tattoo (Bali) juga masih menunjukkan prestasi terbaiknya. Turun empat kelas, Histeris mengoleksi sekali juara 1, 2, 3, dan 4.

Juara 1 bahkan diraih Histeris pada Kelas BnR, yang merupakan kelas utama untuk cucak hijau. Itu berarti cucak hijau Histeris juga berhasil melakukan revans terhadap Aspal.

Persaingan cucak hijau di Gubenur DKI Cup memang sangat ketat. Wajar apabila Om Fredy puas dan bangga melihat prestasi Aspal dalam even tersebut.

Apa kelebihan dari burung ini? Saat tampil dalam Gubernur DKI Cup, juga even-even terdahulu, Aspal memang memiliki senjata utama berupa tonjolan kapas tembak, cucak jenggot, lovebird, tengkek, serta materi isian lainnya.

Sejak digantang, burung juga mau kerja, nyaris tanpa jeda, hingga dia diturunkan dari gantangan lomba. Meski cuaca saat lomba cukup ekstrem (semula panas, kemudian tiba-tiba turun hujan lebat), Aspal seperti tak begitu terpengaruh. Dia terus kerja dan bekerja, seperti ingin memberi kado manis buat Om Fredy KM di akhir tahun.

“Burung ini memang bandel sekali. Bisa tampil dalam kondisi cuaca apapun,” ungkap Om Fredy yang tinggal di bilangan Mangga Besar Jakarta.

Fredy KM
Fredy KM (kanan) saat mengikuti Gubernur DKI Cup, Minggu (8/12).

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

—-

Perawatan Aspal bisa dibilang relatif mudah, dan telah dijelaskan secara detail dalam artikel sebelumnya (silakan cek di sini). “Yang penting, mesti konsisten menjalankan perawatan hariannya. Sebab perawatan harian sangat menentukan kondisi burung di lapangan,” tambahnya.

Oh ya, Aspal sama sekali tidak menggunakan kandang umbaran. Jadi, tidak benar jika ada yang mengatakan kandang umbaran berpeluang lebih besar dalam menghasilkan burung jawara.

Banyak burung juara yang terbiasa diumbar, tetapi banyak pula yang sama sekali tak pernah diumbar seperti Aspal. Jadi, silakan disikap secara bijak, apakah penentu gacor dan tidaknya burung ditentukan oleh kandang umbaran.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

cucak hijau jawara
Aspal: “Maaf Om, saya nggak pakai kandang umbar, cukup sangkar harian”.

—-

“Pokoknya, pagi langsung buka kerodong, burung dianginkan sebentar, lalu masuk ke karamba mandi. Usai mandi, dianginkan lagi, baru dijemur sebentar saja, sekitar satu jam,” jelas Om Fredy.

Sembari dijemur, burung diberi 3 ekor jangkrik. Buah hanya pisang kepok dan pepaya yang diberikan berselang-seling antara hari ini dan hari berikutnya.

Cucak hijau Aspal
Sabtu, porsi jangkrik 5/5

Setelah dijemur, Aspal ditempatkan di lokasi sejuk untuk pendinginan, lalu sangkar dikerodong. Burung dibiarkan istirahat sampai sore, sambil ditempel dengan burung-burung master.

“Sore hari, kerodong dibuka, dan burung diangin-anginkan sambil diberi lagi jangkrik sebanyak tiga ekor. Jadi, simpel saja perawatannya. Setelan seperti ini sebaiknya tak perlu diubah-ubah, harus diterapkan secara konsisten. Itu kuncinya,” tutur Om Fredy.

Kalau mau lomba, maka Sabtu (H-1), porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 5/5. Lantas, pada hari lomba, burung diberi 3-5 ekor ulat hongkong, tergantung kondisi cuaca. Jika panas, ya cukup 3 ekor. Kalau cuaca agak mendung atau hujan, baru digelontor 5 ekor ulat hongkong.

Dengan asupan itulah, Aspal mampu membongkar seluruh suara isiannya di lapangan, dan bisa anteng di atas tenggeran. Tetapi, sesuai dengan kebiasaan burung, Om Fredy selalu menggoda gaconya menjelang lomba.

“Aspal harus digodain dulu. Saya selalu memainkan jari-jari di jeruji sangkarnya. Jika sudah digoda, sangkar langsung digantang, dan burung langsung kerja dan ngotot jika bertemu lawan-lawannya. (d’one)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

6 Comments

  1. Masing masing burung berbeda beda, ada yg habis mabung baru di umbar,kalau lagi fit tdk di umbar karna tiap minggu harus main,tapi setau saya c ijo ada yg taruh di sangkar murai biar lompat2 an jadi termasuk umbar atau tdk, kalau burung faighter bagus tdk usah di umbar juga tdk apa kalau lagi fitt bisa main trus

    • Wah, Om Dicka teliti banget. Foto yang paling atas diambil waktu Aspal dibawa ke Liga Sumatera Seri 4 di Bandar Lampung, sebagai Duta IBC dan juara. Ceritanya lagi dititipkan di rumah teman Om Fredy di Lampung.
      Kalau di rumah Om Fredy, menurut cerita beliau, Aspal memang tidak pernah menggunakan kandang umbaran, seperti pada dua gambar berikutnya.

  2. Omkicau saya bingung
    Lebih baik menggunakan kandang umbaran atau tidak ?
    Soalnya omkicau selalu ngeshare burung juara juga menggunakan kandang umbaran

    • Secara pribadi, Om Duto termasuk kicaumania yang tak sepakat jika kandang umbaran dianggap sebagai media utama yang bisa meningkatkan performa suara burung, sebab tugas burung kicauan adalah bernyanyi, bukan bertarung seperti ayam bangkok.
      Namun, sebagai pewarta, Tim Om Kicau akan menulis apapun yang dilihat atau diceritakan pemain burung, apakah dia pakai umbaran atau tidak. Sebab kalau dia pakai, lalu Om Kicau menulis tidak pakai, itu namanya menyembunyikan fakta berita, dan ini tabu dalam dunia jurnalisme.
      Kalau pemain mengatakan tidak pakai, Om Kicau juga akan menulis tidak pakai.
      Nah, soal mana yang lebih baik, silakan ditebak sendiri. Banyak burung jawara tanpa umbaran, dan banyak burung jawara pakai umbaran. Itu bisa diartikan, umbaran bukan faktor penentu performa suara burung. Yang menentukan adalah genetis (faktor keturunan dari kedua induknya), perawatan, pemasteran, dan pengelolaan kesehatan burung.
      Mudah-mudahan tidak bingung lagi ya Om Dicka.

Komentar ditutup.