Kacer merupakan salah satu burung lomba terfavorit di Pulau Sumatera, tidak terkecuali di Palembang, Sumatera Selatan. Ada kisah menarik mengenai kacer Sanca milik Om Genta Ronalta (Palembang), yang pernah memaksa gaconya terus berlomba saat mabung, karena bulu-bulunya susah rontok. Upaya ini berhasil, namun burung malah gembos pascamabung. Pengalaman pahit ini pada akhirnya berujung manis, melalui perawatan yang diterapkan Om Surya Irawan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Biar ceritanya lebih runut, Om Kicau sengaja membiarkan artikel ini dalam gaya bahasa aku (orang pertama), berdasarkan cerita langsung dari Om Surya Irawan.

Kacer Sanca milik Om Genta Ronalta yang cukup kondang di Sumatera Selatan.

Kacer Sanca sudah cukup dikenal oleh sobat-sobat kicaumania di wilayah Sumatera Selatan, terutama Palembang. Ini burung milik teman saya, Om Genta Ronalta. Saya dan Om Genta sering pergi bersama ke arena lomba untuk menurunkan kacer Sanca.

Penampilan Sanca selama ini cukup stabil, artinya selalu masuk minimal nominasi setiap ikut lomba di Palembang. Puncaknya sewaktu tampil dalam Banyuasin Fiesta Cup 2013, di mana Sanca tampil sebagai juara 1 Kelas Favorit, setelah pada sesi-sesi sebelumnya hanya masuk nominasi.

Mengalami masalah saat mabung

Beberapa bulan setelah itu, kacer Sanca mulai menunjukkan tanda-tanda mau mabung. Hal ini terlihat dari rontoknya bulu-bulu sayap. Tapi cukup lama bagi Sanca untuk merontokkan bulu ekornya.

Karena itu, ketika masih dalam proses rontok sayap, Om Genta tetap membawa kacer Sanca ke arena lomba. Tujuannya agar bulu ekornya bisa rontok. Namun masih sulit, bulu ekornya belum rontok juga.

Sanca harus beberapa kali dipaksa dilombakan, setelah itu barulah bulu-bulu ekornya mulai rontok. Eh, proses rontok bulu ekor berhasil, namun justru membawa blunder pada performa kicauannya setelah rampung mabung.

Selama mabung, Sanca dirawat dengan full kerodong. Begitulah, sampai masa mabungnya rampung secara sempurna, bulu-bulunya juga sudah lengkap seperti gambar di bawah ini:

Kacer Sanca pascamabung.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Setelah mabungnya selesai, Om Genta kebetulan pindah domisili dari Palembang ke Curup, Bengkulu. Jadi, kacer Sanca pun ikut majikannya pindah ke Curup.

Di daerah barunya, Om Genta mencoba menurunkan kacer Sanca untuk kali pertama dalam Latber Curup. Di sinilah masalahnya. Sanca awalnya terlihat ngotot, tetapi gembos alias capek di tengah lomba.

Om Genta lantas menurunkan Sanca untuk kali kedua dalam even Ebod Cup di Palembang. Pada H-3, burung malah muntah. Keluar benda seperti usus ayam berwarna hijau. Burung ini pun langsung drop.

Meski demikian, Om Genta tetap menurunkannya dalam even Ebod Cup, setelah melihat kondisinya mulai membaik. Hasilnya malah makin parah. Sanca tidak jalan sama sekali.

Melihat penampilan kacer Sanca yang makin parah, Om Genta meminta bantuan saya untuk merawat burung ini di Palembang, tempat tinggal saya.

Kebetulan di rumah tidak ada burung kacer, yang ada hanya kenari dan lovebird. Karena itu, saya tak keberatan dan menerima permintaan Om Genta. Apalagi dia sohib saya.

Pada 1 – 2 minggu awal merawat Sanca, saya lumayan bingung juga. Ini burung jawara, sudah selesai mabung, kenapa belum mau fit juga? Saya takut menggunakan produk-produk penambah vitalitas yang banyak dijual di kios-kios burung.

Akhirnya, saya hanya menggunakan cara standar dalam perawatan burung. Mandi, jemur, dan pemberian pakan berprotein tinggi, dan air minum yang higienis. Semuanya tetap saya awasi semaksimal mungkin.

Namun kacer Sanca belum juga menunjukkan tanda-tanda pulih. Bunyi sih bunyi, tetapi seperti burung bakalan / muda hanya terdengar ngeriwik saja.

Kacer Sanca akhirnya kembali ke top form

Saya tidak lupa berkonsultasi dengan rekan-rekan kicaumania lain yang ada di KMPS (Kicau Mania Palembang Sumatera), terutama Om Luddy R. Dari dialah saya diminta mencoba TestoBird Booster (TBB), produk Om Kicau, yang pernah digunakannya dan berhasil mengatasi murai batu yang memiliki kasus hampir serupa.

Sesuai dengan anjuran, saya gunakan TBB selama 3 hari berturut-turut. TBB saya campurkan ke kroto. Selama seminggu, saya amati perkembangannya, dan mulai terdapat kemajuan.

Saya ulangi lagi minggu berikutnya, juga selama 3 hari berturut-turut. Di sini saya memakai dua metode sekaligus, yaitu TBB dicampur ke kroto dan TBB yang dioleskan ke tubuh jangkrik.

Hasilnya?

Wauwww!!! Pada hari ketiga minggu kedua, ajaib bin hebat, kacer Sanca sudah ngeplong dengan suara lantang. Alhamdulillah! Setelah itu, karena misinya sudah berhasil, pemberian TBB saya hentikan, dan mulai dengan perawatan harian.

Dalam dua minggu, burung saya mandikan dan jemur setiap hari. Dua kali dalam seminggu, kacer Sanca masukkan dalam kandang umbaran.

Penasaran juga untuk segera melakukan testcase perdana. Akhirnya, kacer Sanca saya bawa ke Latber Berprestasi Palembang Indpendent, 1 Juni 2014. Lega rasanya, burung ini tampil sebagai juara 2 Kelas Utama, meski pada sesi kedua hanya masuk nominasi 11.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Yang penting Sanca sudah kembali atau mendekati top form seperti dulu, sebelum mabung. Sanca sudah mau kerja kembali. Hal ini yang membuat saya lega, karena terlanjur menerima kepercayaan Om Genta untuk memulihkan performa Sanca.

Saya (Surya Irawan; kiri) dan Om Luddy saat sukses mengawal kacer Sanca dalam Latber Berprestasi Palembang Indpendent.

Empat hari lalu, tepatnya Minggu 15 Juni 2014, saya kembali menurunkan kacer Sanca dalam Liga KMPS Seri III di Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Perjalanan darat dari Kota Palembang ke Niru membutuhkan waktu sekitar 3 jam.

Karena yakin kondisinya sudah fit, saya menurunkan Sanca di empat kelas. Hasilnya? Burung ini berhasil menjadi juara 1, juara 2, dan dua kali juara 3. Alhamdulillah!

­­­

Melihat perkembangan pesat itu, Om Genta selaku sang pemilik terlihat sangat senang. Saya pun senang, karena bisa membuat orang lain senang.

Om Genta Ronalta senang melihat gaconya kembali top form.

Ketika ditanya apa rahasianya, ya saya buka saja apa adanya. Rahasianya adalah TBB. Hal ini tak bisa dipungkiri. Kunci sukses lainnya adalah perawatan mandi, jemur, dan umbar yang saya terapkan selama ini.

Sewaktu saya menulis artikel ini, kacer Sanca sedang dipersiapkan menuju even Curup BC, Minggu 22 Juni 2014. Semoga bisa tampil maksimal kembali.

Perawatan harian dan lomba kacer Sanca

Piagam dan trofi kemenangan kacer Sanca.

Berikut ini perawatan harian dan perawatan lomba yang diterapkan pada kacer Sanca:

  • Pagi hari, sekitar pukul 06.30, burung dikeluarkan dan kerodong dibuka untuk dianginkan.
  • Porsi jangkrik pagi hari sebanyak 5 ekor, sore hari juga 5 ekor.
  • Kroto cukup 1 sendok makan, tetapi pemberiannya dua hari sekali.
  • Mandi dua hari sekali.
  • Jemur setiap hari, selama satu jam, biasanya pada pukul 09.00 – 10.00.
  • Tiga hari menjelang lomba (H-3), porsi jangkrik dinaikkan menjadi 10/10.
  • Pada H-2, porsi jangkrik dinaikkan menjadi 15/15.
  • Pada H-1, porsi jangkrik dinaikkan menjadi 17/17.
  • Pada hari lomba, burung diberi 20 ekor jangkrik.

Itulah pengalaman pahit kacer Sanca, yang dengan terapi khusus dan telaten, pada akhirnya berujung manis.

Semoga bermanfaat.

Salam sukses, Salam dari Om  Kicau.

Ikuti pengalaman menarik lainnya dari beberapa kicaumania:

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.