Silaturahmi Nasional 2 Paguyuban Penggemar Burung Kenari (Papburi) berlangsung meriah di Hotel Wisma Melati, Jalan Pakel Baru No 34 Jogja, Sabtu (28/5). Tak sekadar sukses, tetapi juga meriah, karena dihadiri hampir semua cabang Papburi maupun kelompok pecinta kenari di Indonesia yang sejalan dengan paguyuban.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sejumlah tokoh kenari juga hadir dalam Silaturahmi Nasional 2 Papburi, antara lain H Heru Sedan dan Om Robert.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Peserta terjauh dari wilayah barat adalah Papburi Jabodetabek yang diwakili Om Didi dan rekan-rekan. Sedangkan terjauh dari wilayah timur adalah Papburi Cabang Banyuwangi.
Acara dibuka langsung oleh Ketua Panitia, Om Eko Budi Siswoyo, dilanjutkan sambutan Ketua Umum Papburi Pusat Dr drh Edi Boedi Santoso MP, serta Om Gunawan (sesepuh dan salah seorang pendiri Papburi).
Papburi berkomitmen menjaga kelestarian burung kenari dengan menjalankan breeding / ternak kenari secara kontinyu. Paguyuban ini juga mendukung anggota dan semua kenarimania di Indonesia untuk terus berkarya di bidang perkenarian, dengan melakukan perkawinan silang (crossing) aneka jenis kenari agar bisa menghasilkan anakan yang sesuai dengan tren yang ada.
Papburi mengajak para kenarimania di Indonesia untuk berlomba-lomba membuat lagu kenari yang unik dan berbeda, agar burung ini terus dicintai dan berkembang.
Diyakini pula bahwa kenari akan selalu menjadi salah satu bagian dari burung yang dilombakan di seluruh Indonesia. Karena itu, Papburi mengajak organizer lain seperti Pelestari Burung Indonesia (PBI) dan BnR untuk terus mengembangkan kenari.
Pengembangan burung kenari dapat meningkatkan perekonomian rakyat, khususnya bidang yang terkait, seperti peternak kenari, pemaster piyik, penjual sangkar, penjual pakan, organizer lomba, dan masih banyak pihak lain yang menikmati dampak positifnya. Karena kenari berasal dari luar negeri / impor, maka pengembangannya tidak akan merusak ekosistem alam Indonesia.
Selain untuk dilombakan, kenari juga sering dipelihara untuk kelangenan dan menjadi burung master bagi jenis burung kicauan lainnya seperti murai batu, cendet, dan sebagainya.
Banyak hal yang dibahas dalam silaturahmi ini. Seperti disampaikan Eko Budi Siswoyo, dalam acara ini, pengurus pusat justru ingin mendengar suara-suara dari cabang Papburi di seluruh Indonesia. Itu sebabnya, silaturahmi berjalan seru.
Setiap ada cabang tertentu yang menyampaikan pandangannya, setiap kali pula muncul pertanyaan dari anggota / cabang lainnya. Salah satu yang cukup seru adalah cerita perwakilan Papburi Cabang Cilacap, yang selama ini dipercaya membina dan menjuri jika ada lomba di wilayah barat, termasuk di Lampung.
Ada beberapa hal penting yang dibahas dan disepakati dalam Silaturahmi Nasional 2 Papburi, yakni:
- Penamaan kelas lomba secara nasional
- Sistem penilaian, sertifikasi juri, dan workshop juri Papburi
- Ring peternak Papburi
(klik poin 1 / 2 / 3 di atas untuk melihat detailnya)
Selain ketiga masalah di atas, kata Om Gandung (Kabid Penjurian Papburi Nasional), terdapat pula beberapa keputusan lain yang diambil dalam Silaturahmi Nasional 2. Nanti hasilnya akan dikirimkan langsung ke cabang-cabang di seluruh Indonesia.
Om Eko Budi Siswoyo menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh delegasi cabang yang telah menghadiri Silaturahmi Nasional 2.
“Terimakasih pula kepada para kenarimania senior yang hadir dan memberi sumbangsih pemikiran guna untuk kemajuan kenari Indonesia, seperti Haji Heru Sedan, Mas Ilham Selikur, Pak Robert, dan tokoh lain yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu,” tambah Om Eko.
Ucapan terimakasih juga disampaikan panitia kepada para donatur / sponsor, antara lain Dr drh Edi Boedi Santoso MP, Om Agus Santoso atau lebih akrab disapa Om Kiansing, dan Om Leonardi Utomo (Om Encong).
Keesokan harinya digelar Lomba Burung Nasional Papburi di Ndalem Suryowijayan Jogja yang juga menjadi markas Papburi Pusat. (Waca)