Meski usianya tidak lagi muda, semangat Om Budiharto Sudarsono (Budiger) dalam beternak kenari tak kalah dari yang muda-muda. Dia mulai beternak kenari pada tahun 2000, saat berumur 51 tahun, dengan mendirikan CS Bird Farm di Jalan Tengger Selatan No 12, Gajahmungkur, Kota Semarang.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Budi di depan kandang penangkaran kenari CS Bird Farm.

Kini, di usianya yang menginjak 68 tahun, Om Budi tetap eksis beternak kenari dan fokus pada kenari german harz roller. “Sejak kecil, bahkan waktu sekolah di SR (Sekolah Rakyat, kini disebut SD), saya memang suka beternak,” tuturnya kepada omkicau.com.

Awalnya, dia memelihara ayam kampung. Dia juga pernah beternak anjing ras (sejak tahun 1980), bahkan menjadi pengurus Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin).

Perkin merupakan organisasi nirlaba yang menjadi induk organisasi bagi para penggemar anjing trah di Indonesia. Namun karena sang istri terkena alergi, sejak tahun 2000 Om Budi berhenti “bermain” anjing.

Sebagai gantinya, Om Budi pun mencoba beternak kenari. Setahun sebelumnya, dia mengikuti diklat breeding kenari yang diadakan Tabloid Agrobis (Agro Burung) bekerjasama dengan Heart Bird Farm.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Om Budi juga belajar dari seorang teman yang sangat faham mengenai kenari impor, bahkan sering mendatangkan kenari dari Eropa.

Dari kawannya itulah, dia mendapat pengetahuan bahwa kontes kenari di Eropa dibagi menjadi tiga:

Kendati suaranya mendayu-dayu, dan dalam sekali tarikan nafas bisa berkicau selama 1,5 menit, Om Budi kurang tertarik terhadap kenari waterslager. Alasannya, suaranya terlalu halus.

Om Budi kemudian memutuskan beternak kenari suara jenis german harz roller. Modal pertamanya berupa 10 pasangan induk kenari jenis tersebut.

Kenari german harz roller: Induk jantan warna kuning.

“Ketika mulai produksi, konsumen pertama adalah teman-teman yang dulu penggemar anjing. Sebab banyak di antara mereka yang juga hobi burung, terutama sebagai pemain lomba,” jelas Om Budi.

Anakan dari pasangan induk A lantas dikawinkan dengan anakan dari pasangan B, C, dan seterusnya. Hal ini untuk menjaga kemurnian strain german harz roller canary.

Anakan kenari german harz roller.

Hanya saja, saat itu belum banyak kicaumania yang mengenal kenari german harz roller. Jenis kenari impor yang paling dikenal adalah kenari taiwan dan kenari holland.

Karena itulah, Om Budi terpaksa harus menjual produknya dengan sebutan “kenari holland”, kendati sebenarnya german harz roller. Ketika orang-orang mulai mengenal jenis kenari tersebut, barulah dia berani menyebutkan strain yang sebenarnya.

Nama CS Bird Farm memiliki dua pengertian. CS bisa diartikan sebagai canary specialist, lantaran Om Budi memang spesialis breeding jenis kenari tertentu, yakni german harz roller.

Papan nama CS Bird Farm: Spesialis kenari german harz roller.

Tapi CS juga singkatan dari cum suis, yang berarti teman sendiri alias bolo dhewe (bahasa Jawa). Kita sering membaca, misalnya, Even Dimas cs. Nah, cs itu identik dengan dkk (dan kawan-kawan).

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Silangkan german harz roller dengan ST dan YS

“Setelah beternak kenari selama belasan tahun, beberapa teman meminta saya melakukan crossing (persilangan). Belum lama ini saya beli kenari jantan spanish timbrado dan yorkshire,” ujar Om Budi yang juga pengusaha di bidang properti dan asuransi.

Koleksi kenari spanish timbrado milik CS Bird Farm.

Om Budi sengaja tidak memakai kode F, karena pengertiannya semerawut. F1 atau F2 di satu tempat bisa berbeda pengertiannya di tempat lain. Karena itu, anakan hasil crossing german harz roller dan jenis lainnya cukup disebut hybrid.

“Saya tidak ingin menertawakan diri sendiri dengan mengikuti penamaan kenari silangan dengan F series. Saya lebih nyaman dengan istilah hybrid,” tambahnya.

Anakan kenari spanish timbrado.
Hasil silangan kenari german harz roller dan yorkshire.

Saat ini, kenari produksi CS Bird farm sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Kalau yang beli tinggal di Pulau Jawa, burung dikirim melalui jasa kereta api atau travel. Tapi kalau ke luar Jawa pakai moda trasportasi udara.

Anakan kenari hybrid produksi CS Bird Farm.
Kenari produksi CS Bird Farm siap dikirim via cargo udara.

CS Bird Farm memiliki sekitar 40 ekor induk kenari betina. Sehari-hari, Om Budi dibantu dua karyawan yang rata-rata bekerja 2 jam / hari. Om Budi mengontrol langsung setiap pagi dan sore, untuk memastikan perawatan sesuai dengan jalurnya.

Om Budi bersama puluhan kenasi hasil ternaknya.

Intinya, perawatan mencakup pemberian pakan bijian dengan gizi yang tepat, pakan tambahan (kol, selada, daun mengkudu, kroto, apel, dll), serta mandi dan penjemuran.

Pakan bijian andalan CS Bird Farm.
Penjemuran kenari agar kondisi burung selalu fit.

CS Bird Farm sudah tiga kali melakukan pergantian model ring. Awalnya cincin ketok buatan perajin asal Jogja. Kemudian diganti cincin laser, dengan warna dasar emas dan tulisan putih. Kini, ring CS Bird Farm berupa cincin lader warna dasar merah dan tulisan putih.

Perkembangan ring CS Bird Farm, mulai dari generasi pertama (kiri) hingga ketiga (kanan).
Om Budi (5 dari kanan) menikmati hari tua bersama rekan-rekannya.

Mengakhiri pembicaraannya dengan omkicau.com, Om Budi berpesan kepada para breeder burung, khususnya pemula:

“Jangan beternak burung kalau orientasinya hanya bisnis. kalau tidak disertai rasa sayang, bird farm tidak akan bertahan lama,” tandasnya. (neolithikum)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.