Makin terancam, 11 jenis burung anis endemik Indonesia | Laman 2 dari 12

1. Anis nusa tenggara (Nusa Tenggara)

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sesuai dengan namanya, anis nusa tenggara / chestnut-backed thrush (Zoothera dohertyi) merupakan burung endemik di Nusa Tenggara. Sebagian kicaumania menyebutnya sebagai anis macan atau anis ampenan.

Postur tubuhnya agak kecil, dengan panjang sekitar 16-18 cm. Mahkota dan tengkuk berwarna hitam, bagian muka memiliki pola warna hitam dan putih, sedangkan tubuh bagian atas merah karat.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Anis nusa tenggara hanya bisa dijumpai di daerah Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor. Suara kicauannya cukup lantang, penuh irama, dan bervariasi. Meski kemampuan ngerolnya tidak sehebat anis kembang, spesies ini tetap memiliki kemampuan mimikri (meniru suara burung lain) yang sama bagusnya.

IUCN sudah memasukkan anis nusa tenggara dalam daftar merah dengan kategori Hampir Terancam (NT). Hal ini disebabkan populasinya di alam liar terus mengalami penurunan. Bahkan di beberapa wilayah seperti Lombok dan Sumbawa, burung ini sudah sangat jarang ditemukan.

Untuk menjaganya dari kepunahan, beberapa badan konservasi dan kebun binatang di Eropa berusaha melakukan penangkaran, dan berhasil!

Anehnya, Pemerintah Indonesia sampai sekarang belum memasukkannya dalam daftar burung dilindungi. Tugas kita, khususnya para kicaumania, adalah tidak perlu menangkap, memelihara, atau melombakannya.

Berikut ini beberapa suara burung anis nusa tenggara alias anis macan / anis ampenan: