Beberapa spesies burung dari keluarga jalak-jalakan (Sturnidae) memiliki kemampuan mimikri atau meniru aneka suara dengan sangat baik. Bahkan jika dilatih sejak anakan, burung nantinya bisa meniru suara manusia secara fasih, terutama burung beo. Ya, beo yang terlatih bisa mengucap “Selamat pagi”, “Assalaamu ‘alaikum”, “Kamu cantik”, “Om telolet Om”, dan sebagainya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Keluarga jalak-jalakan, atau dalam literatur perburungan internasional disebu starling, adalah sekelompok burung pengicau dari keluarga Sturnidae. Umumnya, spesies-spesies burung dari keluarga ini memiliki postur tubuh sedang dengan panjang tubuh sekitar 20-25 cm.
Burung jalak memiliki beberapa ciri khusus, antara lain paruh yang kuat dan kedua kakinya panjang. Kicaumania di Indonesia sudah lama mengenal burung jalak, bahkan lebih dulu popular ketimbang murai batu, anis merah, punglor kembang, lovebird, kenari, dan cucak hijau.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Dulu, jalak termasuk burung kelangenan selain perkutut dan cucakrowo. Jenis jalak yang terkenal waktu itu adalah jalak kerbau dan jalak suren, karena banyak ditemukan di lahan perkebunan atau pekarangan rumah.
Sekarang, beberapa jenis jalak makin meramaikan dunia perburungan di Indonesia, termasuk jalak nias, beo, jalak bali, jalak putih, dan sebagainya. Hampir semua spesies burung dari keluarga jalak-jalakan dikenal mudah jinak dan pandai berkicau. Bahkan sudah banyak kicaumania yang sukses menangkarnya.
Namun untuk mendapatkan jalak dengan suara kicauan yang lebih bervariasi, apalagi pandai meniru suara manusia, maka perawatan dan program pelatihan harus dimulai sejak masih anakan. Perlakuan yang tepat, khususnya dalam pemberian pakan dan pelatihannya, akan menjadikan jalak mempunyai lagu-lagu yang bervariasi saat dewasa.
Sebagai panduan, berikut ini tips melatih dan merawat anakan burung jalak (termasuk beo) supaya kelak bisa memiliki lagu-lagu yang bervariasi, termasuk meniru suara / ucapan manusia.
1. Cara menyimpan anakan burung jalak
Burung jalak / beo yang sudah berumur lebih dari 1 bulan dapat disimpan dalam sangkar hariannya. Namun untuk mencegah kaki-kakinya tersangkut pada jeruji sangkar, dianjurkan untuk menggunakan alas karpet di bagian bawah sangkarnya. Untuk menjaga kondisinya terutama ketika suhu terasa dingin, Anda bisa memasang lampu bohlam di atas sangkarnya.
2. Berikan pakan yang sesuai
Kebutuhan pakan untuk anakan jalak / beo tentu berbeda dari burung dewasa. Anakan jalak membutuhkan pakan yang masih lembut, serta mengandung protein tinggi untuk mendukung masa tumbuh-kembangnya.
Pakan khusus anakan jalak / beo hingga kini masih jarang dijumpai di pasar / kios burung. Para pedagang biasanya menganjurkan pemberian voer yang dicampur air sebagai bahan lolohan.
Beberapa kicaumania membuat sendiri pakan racikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anakan jalak. Anda pun bisa membuatnya sendiri dengan dengan menggunakan bahan-bahan sebagai berikut:
- 1 buah pisang yang telah dikupas kulitnya.
- 1 sachet bubur bayi.
- 1 buah biskuit untuk bayi.
- 1 sendok teh madu.
Cara membuatnya cukup mudah. Semua bahan dicampurkan dalam satu wadah, kemudian diaduk hingga merata. Tambahkan sedikit air hingga terbentuk adonan yang mudah dicerna anakan jalak. Kini pakan siap diberikan kepada anakan jalak / beo.
Untuk menambah asupan protein hewaninya, berikan potongan tubuh jangkrik setiap kali memberi makan mereka. Nantinya, setelah anakan jalak / beo sudah bisa makan sendiri, Anda bisa menawarkan voer halus / kasar sebagai pengganti pakan racikan tersebut.
3. Melatih dengan suara-suara masteran
Bagian terpenting dalam perawatan anakan jalak / beo adalah melatihnya dengan suara-suara masterannya. Dari latihan rutin tersebut, Anda bisa mengarahkan burung pada karakter suara yang diinginkan, misalnya anakan jalak kerbau dilatih agar memiliki karakter suara seperti jalak suren, atau didesain agar bisa meniru suara manusia.
Khusus burung beo tidak dapat dimaster dengan suara kicauan, tetapi justru sangat pandai jika dilatih untuk meniru suara manusia. Adapun sebagian besar jenis jalak lainnya dapat dilatih meniru aneka macam suara burung kicauan.
Selama merawat anakan jalak / beo, luangkan waktu sejenak untuk melakukan pemasteran, termasuk memutarkan audio masteran melalui perangkat elektronik atau pemutar mp3 di handphone. Selama suara yang diputarkan jelas dan jernih, maka pemasteran pun akan berlangsung lancar.
Cara memaster anakan burung jalak dengan suara masteran dari mp3:
- Gantang sangkarnya di tempat biasa, atau di dalam kamar / ruangan tertutup.
- Letakkan perangkat yang akan berfungsi sebagai pemutar audio sekitar 1 meter di bawah sangkarnya.
- Untuk hasil yang lebih efektif, pemasteran sebaiknya dilakukan dengan satu macam suara dulu. Setelah itu bisa diganti dengan lagu-lagu lain yang diinginkan. Hal ini dilakukan agar anakan jalak bisa fokus sehingga lebih cepat mencerna suara masterannya secara baik.
Contohnya, pagi hari dimaster dengan suara lovebird selama 1-2 jam. Siang dan sore hari bisa dimaster dengan suara burung lainnya. Lakukan hal ini secara rutin setiap hari, dan seminggu sekali bisa diganti suara masterannya. - Khusus anakan burung beo, Anda bisa melakukan pemasteran hanya dengan suara rekaman beo lainnya atau melatihnya langsung dengan kata-kata yang diinginkan.
Demikian tips dan trik merawat dan melatih anakan burung jalak / beo agar setelah dewasa memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi.
Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.