KORISA / INFECTIOUS CORYZA / SNOT

Infectious Coryza, atau sering disederhanakan menjadi korisa, atau lebih popular dengan istilah snot, disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum / Avibacterium paragallinarum, yang termasuk bakteri gram negatif.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Gejala klinis :

  • Keluar lendir dari lubang hidung. Jadi, gejalanya mirip dengan CRD.
  • Matanya juga berair seperti menangis. Ini juga mirip dengan gejala CRD.
  • Burung susah bernafas, dan nafasnya berbunyi (ngorok). Gejala ini pun mirip CRD.
  • Lendir dari lubang hidung maupun mata awalnya agak encer, tetapi lama-lama kental serta berbau menyengat (seperti bau telur busuk). Pada CRD, lendir tidak berbau.
  • Muka bengkak, termasuk kelopak mata dan cere, yaitu perbatasan antara pangkal paruh atas dan kepala burung, tempat di mana sepasang lubang hidung berada. Gejala bengkak tak dijumpai pada CRD.

Jadi, ada beberapa kesamaan antara gejala klinis pada burung yang terserang korisa / snot dan CRD. Perbedaan yang sangat kentara adalah pada korisa / snot, lendir bisa lebih kental dan baunya sangat menyengat, serta bagian muka termasuk mata membengkak.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Kalau penyakit ini hanya disebabkan bakteri Haemophilus saja, maka gejala klinis yang terlihat hanya akan berlangsung dalam waktu singkat (7 – 10 hari). Tetapi jika ada komplikasi dengan CRD maupun penyakit pernafasan lainnya, penyakit korisa / snot akan menjadi kronis dan bisa berlangsung hingga berminggu-minggu.

Angka kematian (mortalitas) relatif rendah, tetapi angka kesakitan (mordibitas) tinggi, terutama jika burung dipelihara secara koloni.

Penularan penyakit:

Penyakit korisa / snot bisa menular melalui dua jalur, yaitu :

1. Jalur air minum

Dalam hal ini, air minum yang tercemar oleh lendir yang dikeluarkan burung sakit, lalu diminum oleh burung sehat. Akibatnya, burung sehat bisa terjangkit penyakit yang sama. Apalagi bakteri ini dapat tinggal hidup dalam air minum maupun peralatan (wadah pakan / minum) yang tidak bersih.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Jalur air minum merupakan sumber penularan utama penyakit koriza / snot. Hal ini sering dijumpai pada burung yang dipelihara secara koloni, terutama dalam penangkaran burung.

2. Jalur udara

Penularan melalui udara dapat terjadi dalam satu kandang, atau dari kandang yang satu ke kandang lainnya. Karena itu, burung yang dipelihara dalam sangkar pun bisa mengalami snot, serta bisa juga menularkan penyakit yang sama ke burung lain yang sangkarnya berdekatan dengan burung sakit.

Pengobatan :

Om Kicau sudah menyediakan produk khusus untuk mengatasi korisa / snot, yaitu StopSnot.

Pencegahan:

Korisa / snot sebenarnya mudah dicegah melalui tatalaksana pemeliharaan yang baik. Sebab penyakit ini umumnya muncul akibat kelalaian kita dalam menjaga tatalaksana tersebut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pencegahan penyakit ini antara lain:

  • Jaga kebersihan kandang / sangkar, termasuk perlengkapannya (wadah pakan / air minum dan tenggeran). Kotoran jangan dibiarkan menumpuk di dasar kandang / sangkar. Setiap kali memberi pakan / air minum, maka wadah perlu dibersihkan dulu.
  • Biasakan seminggu sekali menyemprot kandang / sangkar dengan desinfektan khusus untuk burung, seperti FreshAves.
  • Jika menjumpai burung sakit, segera diisolasi ke tempat yang agak jauh dari burung lain. Ini berlaku untuk pemeliharaan burung dalam kandang koloni, maupun burung yang dipelihara dalam sangkar dan digantung berdekatan dengan sangkar burung lainnya.
  • Jika burung sudah sembuh, usahakan jangan dipelihara dalam satu kandang dengan burung lain, karena burung yang pernah terserang akan bersifat “carrier“.
  • Burung lomba yang terbebas dari snot masih bisa berprestasi. Tetapi, usahakan agar sangkar digantung jangan terlalu berdekatan dengan sangkar burung lain yang belum pernah terkena snot. Untuk pemasteran, dianjurkan menggunakan file audio mp3, atau merekam kicauan burung masteran milik Anda, untuk diperdengarkan kepada burung yang sudah sembuh dari snot.
  • Jika pernah terjadi kasus penyakit ini, kandang / sangkar wajib disemprot desinfektan khusus burung seperti FreshAves, dan dikosongkan dulu minimal selama 1 minggu.

Kembali ke halaman awal

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11