INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS (ILT)

Dibandingkan penyakit pernafasan lainnya, ILT termasuk penyakit terbaru pada unggas. Karena bibit penyakitnya berupa virus, penyakit ini cepat menular. Tingkat keganasannya bervariasi, tergantung umur burung yang terserang. Biasanya burung umur 5 – 10 bulan sangat peka terhadap penyakit ini, dengan tingkat kematian bisa mencapai 50%.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Virus ILT masuk ke tubuh burung melalui mata dan / atau lubang hidung. Begitu masuk ke tubuh, virus ini akan menetap pada sel epitelium di bagian trakea (batang tenggorokan).

Virus menempel pasa sel epitelium di bagian trakea / tenggorokan.

Menurut Lister (1997), ada dua bentuk manifestasi dari serangan ILT pada burung, yaitu bentuk akut dan kronis. Bentuk akut terjadi secara cepat, dengan tingkat kematian cukup tinggi. Adapun bentuk kronis terjadi secara lambat, berbulan-bulan, dengan tingkat kematian lebih rendah. Gejala klinisnya pun berbeda-beda.

Gejala klinis pada bentuk akut :

  • Burung sering batuk. Gejala ini juga dijumpai pada CRD. Perbedaannya, burung yang terkena ILT sering batuk sambil menggelengkan kepalanya. Hal ini dilakukannya karena burung ingin sekali mengeluarkan lendir yang bercampur darah dari tenggorokannya.
  • Burung mengalami kesulitan bernafas. Saat menarik nafas, kepalanya terlihat dijulurkan ke depan, sambil membuka paruhnya lebar-lebar. Indikasi ini tidak dijumpai pada burung yang terkena CRD maupun korisa / snot.
Unggas terserang ILT: kepala menjulur ke depan, paruh terbuka lebar.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

  • Keluar lendir bercampur darah dari lubang hidung. Nah, lendir bercampur darah merupakan indikasi yang membedakan ILT dari penyakit pernafasan lainnya.
  • Mata berair, dan cairan itu terlihat berbusa. Meski mata berair juga dijumpai pada penyakit pernafasan lainnya, tetapi jika cairan berbusa menunjukkan burung terserang ILT.
  • Nafasnya berbunyi (ngorok). Gejala ini mirip dengan penyakit pernafasan pada umumnya, terutama akibat adanya lendir di bagian tenggorokan serta lubang hidung.

Gejala klinis pada bentuk kronis:

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  • Burung terlihat lesu.
  • Mata berair. Gejala ini mirip dengan CRD dan korisa / snot. Bedanya, pada ILT, lendir yang keluar dari mata terlihat berbusa.
ILT pada ayam: mata berair dan berbusa.
  • Gangguan pernafasan ringan (batuk ringan). Gejala ini juga mirip CRD, apalagi jika lendirnya tidak disertai darah. Tetapi batuknya burung yang terserang ILT dilakukannya sambil geleng-geleng kepala.
  • Lubang hidung terus-menerus mengeluarkan lendir. Sama seperti CRD, lendirnya tak berbau semenyengat korisa / snot. Jika lendir bercampur darah, bisa dipastikan burung terkena ILT.
  • Terjadi pembengkakan pada bagian cere. Ini tidak dijumpai pada CRD, tetapi dijumpai pada korisa / snot. Yang membedakan, burung yang terkena ILT tidak mengalami pembengkakan pada bagian wajah (termasuk mata), hanya di bagian cere atau pangkal paruh atas saja.

Jadi, ada beberapa indikasi yang bisa digunakan untuk membedakan ILT dari penyakit lainnya, antara lain dengan melihat percikan lendir yang dikeluarkan burung. Jika ada darahnya, kemungkinan besar burung terserang ILT. Selain itu, burung batuk sambil menggelengkan kepala. Saat bernafas, kepala sering dijulurkan ke depan, sambil membuka paruhnya lebar-lebar.

Pengobatan:

Mengingat penyebabnya virus, maka belum ada obat yang efektif mampu menyembuhkan penyakit ILT. Namun burung masih berpeluang sembuh. Ingat, mortalitas 50 %, berarti harapan sembuh juga sekitar 50 %.

Untuk meningkatkan peluang kesembuhan, Anda bisa menggunakan BirdTwitter, produk Om Kicau yang dapat digunakan untuk mengatasi sesak nafas. Jika gejala sesak nafas sudah teratasi, biasanya gejala klinis lainnya akan mereda secara bertahap.

Apabila seminggu setelah gejala sesak nafas sudah hilang, tetapi matanya masih berair, bisa diterapi dengan StopSnot.

Pencegahan:

  • Jaga kebersihan kandang / sangkar, termasuk perlengkapannya (wadah pakan / air minum dan tenggeran). Kotoran jangan dibiarkan menumpuk di dasar kandang / sangkar. Setiap kali memberi pakan / air minum, maka wadah perlu dibersihkan dulu.
  • Biasakan seminggu sekali menyemprot kandang / sangkar dengan desinfektan khusus untuk burung, seperti FreshAves.
  • Jika pernah terjadi kasus penyakit ini, kandang / sangkar wajib disemprot desinfektan khusus burung seperti FreshAves, dan dikosongkan dulu minimal selama 1 minggu.
  • Burung yang sakit segera diisolasi / dijauhkan dari burung lain yang sehat, kemudian diobati sesuai dengan petunjuk di atas.
  • Burung yang sembuh akan bersifat carrier, atau masih membawa bibit penyakit. Jadi, kalau sembuh, sebaiknya jangan disatukan dengan burung lain.
  • Apabila Anda memeliharanya dalam sangkar, maka burung yang sembuh dan masih dapat diikutkan dalam lomba, sebaiknya digantang agak jauh dari sangkar burung lain yang sehat. Untuk pemasteran pun lebih dianjurkan menggunakan audio mp3.

Kembali ke halaman awal

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11